Mengenal Sterilisasi Kucing untuk Mencegahnya Berkembang Biak. Bahaya Nggak, sih?

Begini, lo plus minus sterilisasi kucing yang perlu kamu tahu

Istilah sterilisasi kucing sering disebut-sebut dalam penanganan supaya kucing tidak terus-menerus beranak. Namun istilah ini belum terlalu banyak diketahui, oleh pecinta kucing sekalipun. Banyak orang juga yang masih meragukan dampak dari proses sterilisasi kucing ini. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud sterilisasi dan dampaknya bagi si kucing?

Advertisement

Pada manusia, sterilisasi adalah tindakan pemotongan saluran tuba falopi yang tak lain merupakan saluran pertemuan antara sel sperma dan sel telur. Sterilisasi termasuk dalam langkah pencegahan supaya seseorang tidak bisa mengalami kehamilan jangka panjang, alias tidak memiliki anak. 

Bukan hanya diperuntukkan kepada manusia, metode sterilisasi juga bisa diperuntukkan kepada kucing. Belum banyak yang memahami sebenarnya proses sterilisasi pada kucing seperti apa. Kurang lebihnya sama seperti manusia, metode sterilisasi kucing dilakukan dengan cara pengangkatan organ reproduksi si kucing. Bagi kucing jantan akan dilakukan pengangkatan organ testis, sedangkan kucing betina akan dilakukan pengangkatan ovarium.

Agak terdengar kejam memang. Namun, metode sterilisasi ini dilakukan sebagai upaya agar si kucing tidak terus-menerus merasakan hormon reproduksi. Metode sterilisasi pun tidak dilakukan melalui prosedur asal-asalan.

Advertisement

Kucing diharuskan minimal usia 6 bulan ketika akan dilakukan tindakan sterilisasi. Pun, syarat-syarat kesehatan lain juga harus terpenuhi untuk melakukan tindakan sterilisasi, seperti misalnya sudah ada bukti surat bebas penyakit, mengonsumsi obat cacing, dan syarat kesehatan lainnya.

Dampak dari sterilisasi ini akan mengurangi tingkat hormon reproduksi kucing jantan dan kucing betina sehingga mereka lebih aktif dalam menggerakkan tubuh. Selain itu, hormon reproduksi yang berkurang akan membantu mencegah penularan penyakit infeksi pada kemih kucing. Penyakit infeksi kemih kucing atau biasa disebut penyakit prostat ini kalau dibiarkan bisa berisiko kematian bagi si kucing, lo.  

Advertisement

Sterilisasi kucing juga membantu mengurangi tingkat penelantaran kucing karena pemiliknya yang sudah tidak kuat menampung biaya perawatan mereka. Apalagi kucing bisa melahirkan 5-8 anak dalam sekali kehamilan. Sehingga memang butuh biaya perawatan yang nggak sedikit, baik untuk makan dan kebutuhan lainnya.

Begitu banyak kasus penelantaran kucing diakibatkan sang pemilik tidak bisa bertanggung jawab. Apalagi ketika si kucing mengalami hormon reproduksi, akan berisiko mengalami tingkat stres tinggi dan jatuh sakit ketika tidak mendapatkan pelampiasan. Tindakan sterilisasi membantu menurunkan tingkat stres kucing karena tidak perlu terkekang hormon reproduksi yang berlebihan, mengurangi perkelahian antar kucing jantan agar tidak menimbulkan infeksi dari luka kelahi tersebut.

Nah, itulah sekilas informasi mengenai tindakan sterilisasi untuk kucing. Banyak orang mengkhwatirkan kalau tindakan ini bisa berbahaya. Meskipun pastinya ada risiko mengalami perubahan setelah operasi, metode sterilisasi juga punya dampak baik dan tentunya tidak dilakukan asal-asalan tanpa persiapan. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

seorang perempuan. 19 tahun. menulis adalah menciptakan rumah untuk menjadi diri seutuhnya.

CLOSE