'Mengenalmu' yang Hanya Berakhir Kenangan

Nan kian lama tak jumpa, tiada sapa pula

Advertisement

Ingin kugores kata-kata indah nan puitis pada matahari

Agar terpancar semua rona kata kian hangat

Menyebar bersama sinar keseluruh jagat raya

Advertisement

Mencari di mana dirimu berada

#beritaku menyapamu… Salam dariku..

Advertisement

Mengawali perjalanan goresan ini, tak lupa ucap syukurku moga keberkahan slalu menyertai disisa-sisa hidup, boleh dikata ini adalah sebuah perjalanan yang menyenangkan. Perjalanan yang begitu sulit juga iya, dan pada akhirnya begitu menyita beban pikiran yang teramat berat dalam hidup, menyisakan sesak dalam dada sampai saat ini pun masih terasa 'huuchhh… (Tarikan nafas yang begitu dalam sedikit meringankan)

Bermula beberapa tahun yang lalu, aku yang tak begitu kenal denganmu, meski sebenarnya kita sering ketemu tapi sama sekali tak ada perhatian yang serius untuk saling kenal lebih dalam. Hampir setiap hari dikau sering berlalu lalang sibuk akan urusan dirimu sendiri demikian pula diriku, yang selau sibuk akan kerjaanku. Hmmm.. Maklumlah orang sok super sibuukk.

Tiba pada suatu ketika engkau menghadap, ⅝ ada keperluan sesuatu yang melibatkan diriku. Mulai saat itulah aku yang tak kenal denganmu mulai mengenal, paling tidak menyapa setiap kali bertemu. Kemudian terus berlanjut, kita mulai berani bercerita ngobrol tentang kehidupan kita masing-masing.

Hmmmm… Semacam curhatlah begitu. Ya, tentang pengalamanlah, teman, kehidupan keluarga di rumah, banyak deh pokoknya, kita sama-sama menjadi pendongeng dan pendengar setia, saling bergantian, hari demi hari tahun berganti, dari situ semakin akrab saja kita. susah senang kita selalu bersama, kita jalani bareng, orang berkata; layaknya kepompong aja untuk menghambarkan persahabatan kita, sebuah persahabatan yang begitu sangat erat.

Tapi entah mengapa tiada terduga olehku tiba-tiba engkau menjadi samar-samar seperti fatamorgana hasil bias teriknya matahari mengenai jalanan beraspal memunculkan bayangan semu, dikit demi sedikit menjadi buram lalu menghilang, lenyap begitu saja. Entah apa yang ada dalam pikiranmu? Hatiku bertanya-tanya.

Dan kini kabarpun sudah tak ada, apalagi sapa kiranya engkau telah melupakan semua. Semua yang telah berlalu antara kita.Sungguh! Amat disesalkan, isak tangispun tiada guna, karena engkau tak akan mendengarnya, begitu amat berat bagiku, kepergianmu menyisakan kenangan yang sulit untuk dihilangkan begitu saja,

Huuuchhh… Sebuah perjuangan yang sulit tuk membuang semua kenangan. Kenangan tentangmu. Kau telah mengukir pada lembaran kehidupanku yang sangat sulit untuk dihapus Tapi tak mengapa.. kuambil sisi positifnya saja, ini adalah teguran sekaligus pembelajaran bagiku

Belajar untuk sabar serta iklas merelakan. Layaknya tukang parkir dititipin sepeda. Ia dengan sabar menjaga, demikian pula ketika sepeda diambil ia dengan iklas merelakan…

Belajar untuk menata hati, serta menentukan sikap untuk kedepannya, menyingkirkan segala keraguan yang berserakan menghalangi. Mengais kembali sisa-sisa rasa yang sempat goyah. Dengan sebatang tongkat keyakinan serta beberapa lembar harapan ku berusaha bangkit, berdiri dan berjalan menapakkan kaki dengan tegar

Huchhhhh, sebuah harapan akan pencerahan slalu terpanjatkan dalam desir desah hati, semoga semuanya menjadi pembelajaran yang berarti.

#salamku untukmu… Sahabat terbaikku..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE