Kita Memang Punya Hak Bebas Berpendapat, Namun Bukan Berarti Kita Bebas Menghujat Orang di Instagram

Keberadaan media sosial tentu memberikan beberapa perubahan dalam kehidupan kita baik yang menimbulkan positif maupun negatif.  Hal ini memungkinkan terjadinya banyak kasus kejahatan didunia maya. Salah satunya memicu tindakan cyberbullying atau perundungan dunia maya. Instagram menjadi salah satu media baru yang sering menjadi wadah dari tindakan cyberbullying tersebut. Aplikasi yang hampir digemari oleh semua kalangan tersebut biasanya digunakan  untuk menyematkan dan melihat konten, mencari teman bahkan tempat berbisnis.

Advertisement

Adanya kasus cyberbullying seringkali membuat orang mengalami gangguan mental. Seperti yang kita amati praktik cyberbullying ini sering dialami oleh para influencer, artis, atau siapapun yang memiliki jumlah pengikut relatif banyak. Jika dikaji menggunakan teori kritis seringkali banyak orang yang mendapatkan cyberbullying dikarenakan adanya tindakan yang dinilai salah atau menyimpang terhadap aturan yang ada.

Contohnya seperti komentar dalam akun instagram pribadi Chandrika Chika seorang tiktokers dan selebgram dengan jumlah 2,2 Juta pengikut. Akun pribadi Chika tersebut sering kali menjadi sasaran tindakan cyberbullying netizen bahkan hampir disetiap kolom komentar postingannya. Hal tersebut terjadi karena image Chika dianggap sebagai selebriti dadakan tanpa prestasi. Tak hanya itu dalam podcastnya bersama Deddy Corbuzier, Chika mengaku semakin banyak menerima hujatan dari netizen lantaran hubungan asmaranya dengan Thariq Halilintar dan Fuji. Chika mengaku jika tindakan apapun yang dilakukannya selalu terlihat salah di mata warganet atau yang biasa disebut netizen misalnya mulai dari gaya berbusana, rambut dan hal-hal lain yang dapat dianggap sepelepun mereka permasalahkan.

Jika dikaji dengan kritis tentu tindakan tersebut sangat wajar terjadi dan netizen pun juga berhak mengetik apapun dengan bebas karena hal tersebut mereka lontarkan karena pendapat dan persepsi pribadi para netizen itu sendiri.  Namun sesuai dengan teori kritis yang diungkapkan oleh Habermas, sebelum mengkritisi sesuatu seperti yang netizen lakukan hendaknya kita harus melakukan refleksi diri kita terlebih dahulu. Chandrika Chika mungkin bisa kita anggap melakukan kesalahan namun jika ditelisik, kita sebagai manusia tentu juga pernah melakukan kesalahan walaupun dengan cara yang berbeda.

Advertisement

Melakukan tindakan cyberbullying tersebut juga dikatakan sebagai kesalahan bahkan dapat dianggap menyimpang. Tentunya cyberbullying juga menimbulkan penindasan dan gangguan mental terhadap orang-orang yang dihujat. Cyberbullying dapat diartikan sebagai kebebasan bermedia sosial namun jika ditelisik lebih jauh tindakan ini dapat menimbulkan kontroversi.

Daripada melakukan cyberbullying lebih baik kita memanfaatkan media untuk hal lain jika ingin mengeluarkan pendapat kita yang bersifat membangun. Cyberbullying tentu merupakan tindakan kesenjangan dan memberikan ketidakadilan bagi korbannya. Apalagi sekarang ini sudah ada UU ITE yang tentunya membuat kita lebih berhati-hati dalam menggunakan instagram  dan kadang jejak digital tersebut juga tidak dapat kita hapus.  Jika memang kita tidak bisa menahan ketikan berupa hujatan tersebut sebaiknya kita tidak usah menonton konten mereka karena kita sendiri pun tidak mengenal mereka dengan sepenuhnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Communication science student

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE