Menjadi Pengusaha Sukses Itu Tidak semudah Membalikkan Telapak Tangan

Sejak kecil saya sangat suka berjualan, memasak, dan membantu ibu saya berjualan. Ibu saya dulu berjualan gorengan, agar-agar dan jajanan lain dijual dengan keliling menaiki sepeda. Hal tersebut terlintas dalam benak pikiran saya untuk menjadi pengusaha muda di bidang kuliner. 

Pada waktu duduk di bangku SD kelas 3, saya memulai untuk berjualan. Hal itu saya lakukan setelah pulang sekolah. Saya memulai berjualan es, jajan kemasan dan roti di depan rumah. Dengan rasa percaya diri dan berani mengambil segala risiko saya jalani dengan semangat dan pantang menyerah.

Walaupun ada hambatan ketika berjualan karena di sisi lain juga harus fokus belajar dan mengaji di sore harinya, tapi saya dapat mengatasinya dengan cara mengatur waktu dengan baik. Alhamdulillah usaha kecil-kecilan saya dapat bertahan sampai saya kelas 5 dan dapat menghasilkan keuntungan yang lumayan sehingga dapat saya berikan kepada ibu saya dan sebagian saya tabung untuk modal saya nanti untuk membuka usaha. 

Saat SMP saya pindah ke Magetan yang sebelumnya saya tinggal di Nganjuk karena suatu hal yang membuat saya pindah. Hal tersebut membuat saya harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Saya memutuskan tidak melanjutkan berjualan. Mengapa demikian? Karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan terlebih dahulu. Namun, hal tersebut ternyata tidak bisa saya hilangkan dari kehidupan saya karena saya sudah terlanjur menyukai dunia berjualan. 

Waktu duduk di bangku SMA, mulai dari kelas 11 sampai 12 saya beralih jualan buah. Buah yang saya jual yaitu buah jeruk. Mengapa berjualan jeruk? karena saya juga pernah berjualan sama seperti waktu kecil dan itu saya lakukan pada saat saya duduk di bangku SMP kelas 8, tapi cuma bertahan 1 sampai 2 minggu, dikarenakan banyak yang berjualan seperti saya. Jadi, faktor persaingan dalam berwirausaha juga menjadi penyebab usaha saya tidak dapat bertahan. 

Kegagalan tersebut tergantikan dengan saya berjualan jeruk ternyata saya memperoleh omset yang sangat banyak. Setelah selesai ujian dan acara perpisahan, saya menganggur dan tidak ada pekerjaan yang saya lakukan. Saya memutuskan untuk bekerja di suatu kedai goklat atau minuman kekinian selain itu juga berjualan seblak dan pentol corah. 

Hal tersebut saya lakukan untuk mengasah dan menambah wawasan saya agar lebih luas mengenai berwirausaha. Di situ selain mendapatkan gaji, saya juga banyak mendapatkan ilmu baru. Mengenai cara membuat boba untuk toping es, membuat seblak dan pentol corah yang enak.

Selama bekerja, saya hanya bertahan sampai 1 bulan saja. Mengapa demikian? Karena saya memutuskan berhenti bekerja dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi. Saat ini saya menjadi mahasiswa di Universitas Sebelas Maret. Kebiasaan berjualan sampai saat ini masih saya lakukan karena saya merantau dan jauh dari keluarga tentu membutuhkan biaya untuk hidup di Solo. 

Saya mencoba hal baru di tempat baru ini. Mulai dari berjualan makanan secara online seperti donat dan lain-lain untuk menambah pemasukan. Walaupun donat yang saya jual bukan buatan saya sendiri, tapi saya sudah mempunyai niat dan tekad untuk belajar membuat donat sendiri. 

Namun, sampai sekarang belum terwujud karena beberapa kendala yang saya alami. Mulai dari kendala biaya operasional dan padatnya jadwal perkuliahan sehingga saya tidak dapat membuat sendiri.

Dari pengalaman yang saya ceritakan, saya yakin entah nanti atau kapan pun itu saya pasti bisa membuat donat dengan rasa yang enak. Kelak nanti bisa mendirikan toko bakery yang di dalamnya menjual berbagai jenis kue, roti dan donat. 

Kalian pasti juga mempunyai cita-cita, bukan? Saya yakin setiap orang pasti mempunyai impian masing-masing. Oleh karena itu, untuk mewujudkan cita-cita yang kita inginkan. 

Mulai dari sekarang harus banyak belajar dengan sungguh-sungguh dan banyak berlatih supaya dapat mewujudkan impian, terutama menjadi seorang pengusaha yang sukses agar nanti dapat membuat bangga kedua orang tua. 

Sesuai dengan kata-kata yang dapat memotivasi diri saya yaitu Man Jadda Wajada : " Barang siapa yang bersungguh-sungguh, pasti dia akan berhasil." Hal tersebut membangkitkan jiwa semangat saya untuk tetap berusaha dalam mewujudkannya dan pantang menyerah.

Semua impian yang positif akan membawa kebaikan dan keberkahan dalam kehidupan. Untuk menggapai semua impian yang kita harapkan diperlukan suatu usaha untuk mewujudkannya. Di dunia ini apabila menginginkan segala sesuatu pasti membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang lebih. Tidak bisa diperoleh dengan cara yang instan, bukan? 

Suatu usaha apabila dilakukan dengan ikhlas dan sabar kelak akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Di samping memulai suatu usaha tidak lupa untuk senantiasa dibarengi dengan berdoa. Mengapa demikian? Karena berdoa hal yang penting untuk memulai suatu kegiatan. 

Walaupun kita berusaha dengan sungguh-sungguh tapi lupa untuk berdoa dan mengingat Allah. Maka usaha yang kita dirikan tidak ada artinya, karena kita tahu segala kesuksesan dan keberhasilan suatu usaha itu atas kehendak dan seizin Allah. 

Jadi, apabila suatu usaha atau impian kita berhasil dan sukses. Jangan lupa untuk bersyukur. Karena bersyukur dan merasa cukup dengan hasil yang kita peroleh insyaallah Allah akan menambah nikmat yang lebih dari yang kita miliki sekarang ini. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret