Menstruasi Itu Sangat Normal, Nggak Ada yang Perlu Dibuat Tabu

menstruasi bukan hal yang tabu

Tahukah kamu, jika kita sudah memasuki usia pubertas, kita pasti akan mengalami yang namanya menstruasi. Hah, Menstruasi? Apakah itu suatu penyakit? Tentu bukan. Menstruasi adalah hal yang wajar dialami oleh setiap anak perempuan yang mulai memasuki usia remaja. Wajar sih, tapi masih ada saja orang yang enggan membahas tentang hal istimewa satu ini. Bahkan, juga ada yang sampai membully anak perempuan yang baru saja mengalami menstruasi.

Advertisement

Ini kisah teman masa SD-ku dulu. Saking merasa terbully-nya, dia bahkan sampai enggan mengganti pembalutnya disekolah. Padahal kan, mengganti pembalut saat menstruasi itu sangat penting. Jika tidak, organ reproduksi kita akan bermasalah dan terkena penyakit tertentu nantinya.

Saat itu aku dan temanku masih duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar. Umur temanku itu setahun lebih tua dariku, sehingga dia lebih dulu mengalami yang namanya menstruasi. Saat hari pertamanya menstruasi, temanku terus mengeluh jika perutnya terasa sangat sakit. Ketika ia berdiri dari tempat duduknya, di bagian belakang rok seragamnya tercetak dengan jelas noda merah mirip darah. Dan taukah kalian apa yang terjadi setelahnya? Satu kelas menjadi sangat heboh! Baik anak perempuan maupun anak laki-laki lainnya sibuk bergunjing membicarakan hal yang sedang terjadi terhadap temanku.

Sedih sih melihat temanku menjadi pusat perhatian. Terlebih lagi teman-temanku yang membicarakannya selalu menatapnya dengan tatapan yang super duper aneh. Nyerempet julid. Beruntungnya saat itu wali kelasku datang dan berhasil mengendalikan kehebohan yang sedang terjadi. Temanku pun dibawa ke UKS (Unit Kesehatan Sekolah) untuk mendapatkan edukasi seputar cara menangani menstruasi. Setelah itu, temanku diizinkan untuk pulang. Hari itu, temanku terus menangis, bahkan ketika dia sudah berada dipelukan hangat orangtuanya.

Advertisement

Keesokan harinya, temanku datang ke sekolah pagi-pagi sekali. Padahal, dia tipe-tipe murid yang datang ke sekolah ketika jam sudah mepet waktu masuk. Ketika kutanya alasannya datang lebih awal, dia dengan sedikit malu mengatakan, "Takut dibully teman-teman". Woah, memang sekuat itu pengaruh perundungannya.

Semenjak peristiwa perundungan itu, temanku menjadi enggan untuk mengganti pembalutnya. Dia lebih memilih menunggu jam pelajaran selesai, kemudian baru menggantinya di rumah. Saat itu kami masih terlalu kecil untuk mengerti risiko dan bahaya menunda penggantian pembalut. Terlebih lagi, orangtua kami tidak memberikan informasi dan edukasi terkait dengan topik menstruasi.

Advertisement

Satu tahun kemudian, saat kami sama-sama naik ke kelas 6, mulai banyak dari teman-temanku yang mengalami pubertas. Yang laki-laki mulai mimpi basah, sementara yang perempuan mulai mengalami siklus menstruasi. Yang awalnya mereka merundungi temanku yang baru pertama menstruasi, kini mulai membuka matanya bahwa menstruasi bukanlah kondisi yang harus dijadikan bahan gunjingan. Menstruasi bukanlah hal yang tabu, menstruasi itu sangat normal.

Syukurnya, sejak teman-temanku banyak yang mulai menginjak masa pubertas, temanku yang tadinya sangat jijik dan malu untuk mengganti pembalutnya, sekarang sudah rajin menggantinya. Terlebih saat wali kelas kami yang notabene juga seorang perempuan memberikan pengetahuan mengenai bahaya malas mengganti pembalut menstruasi.

Jika kalian sedang dalam masa menstruasi, terutama bagi yang baru mengalami, aku mohon dengan sangat untuk tidak menunda-nunda waktu mengganti pembalut, ya. Jangan merasa jijik, malu, atau semacamnya hanya gara-gara orang di sekitar menggunjing kalian. Jangan biarkan organ terpentingmu terancam hanya karena perspektif negatif orang-orang, girls!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Lahir di Madiun, 25 April 2005. Berdomisili Madiun, tetapi sedang menempuh pendidikan di Ponorogo;

CLOSE