Meraup Keuntungan Budidaya Ikan Air Tawar yang Praktis dan Ramah Lingkungan

Mungkin ada yang tertarik ternak lele?

Saat ini, ikan air tawar sangat popular sebagai ikan budidaya  karena harganya yang terjangkau. Salah satu ikan air tawar yang popular adalah Ikan lele. Ikan ini banyak dibudidaya karena permintaan pasar yang tinggi dan kemudahan dalam budidayanya, terlebih lagi bagi para pemula yang ingin mencoba budidaya ikan. Pemilik nama latin Clarias batrachus ini termasuk keluarga Claridae dengan genus Clarias. Jenis lele yang banyak beredar di pasar yaitu, ikan lele dumbo, ikan lele sangkuriang, ikan lele jawa, dan ikan lele Mutiara.

Advertisement

Sesuai dengan undang-undang perikanan No.31 tahun 2004 pasal 1 ayat 6 menjelaskan pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkann dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengelola, dan/atau mengawetkan.

Dengan demikian, budidaya ikan yang kita lakukan harus sesuai Undang-Undang yang berlaku dan menggunakan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) yang sudah ditetapkan sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik. Tahukah kamu cara budidaya ikan lele yang berdasarkan CBIB? Nah, disini saya akan jelaskan bagaimana Cara Budidaya Ikan yang Baik.

Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) merupakan sebuah konsep budidaya untuk mewujudkan perikanan budidaya yang bertanggung jawab secara keamanan pangan, kesehatan, kesejahteraan ikan, lingkungan, dan sosial ekonomi. Kolam terpal sebagai media budidaya baru pada masa kini untuk membudidaya ikan lele. Dengan mengandalkan metode biogreen pada ikan lele, bisa menghasilkan ikan lele organic yang bebas kontaminasi bahan kimia dan biologi serta aman dikonsumsi bahkan ramah lingkungan.

Advertisement

Metode biogreen adalah memanfaatkan 4 jenis bakteri baik yaitu, Nitrobacteria+, Saccharomyces, Bacillus sp., Lactobacillus sp. yang berperan menciptakan kondisi budidaya yang berkualitas sehingga selama budidaya berlangsung ikan lele sehat dan tumbuh maksimal. Pada metode biogreen ada 3 komponen utama yang harus diperhatikan, yaitu probiotik, kolam terpal, dan manajemen budidaya. Probiotik merupakan komponen utama yang bertugas menjaga kualitas air agar tetap optimal untuk kelangsungan hidup ikan. Kolam terpal bulat menjadi media yang praktis, efisien, murah, dan cocok digabungkan dengan metode biogreen.

Manajemen budidaya tidak kalah penting untuk dijalankan sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) agar meningkatkan keberhasilan budidaya ikan lele metode biogreen. Metode biogreen sangat menguntungkan karena pada satu kolam terpal bulat ukuran diameter 2meter dengan ketinggian 1meter bisa menampung padat tebar yang cukup tinggi yaitu 2000 ekor ikan lele. Sehingga, bisa memenuhi pasar yang permintaannya cukup tinggi. Selain itu metode biogreen dapat menghemat penggunaan air karena dibantu oleh kerjanya probiotik agar kualitas air terjaga sampai panen.

Advertisement

Keuntungan lainnya yaitu bebas dari bau tidak sedap, hemat pakan karena dibantu dengan probiotik, dan tingkat kematian ikan rendah. Panen ikan lele pun sangat cepat dengan metode biogreen, yaitu sekitar 60 hari. Sedangkan pada budidaya ikan lele konvensional membutuhkan 90-100 hari agar dapat dipanen. Budidaya lele biogreen bahkan dapat dilakukan di pekarangan rumah karena tidak akan mengganggu lingkungan sekitar. Sehingga kita tidak perlu mencari lahan yang sangat luas dan jauh dari pemukiman warga.

Ikan lele selain menjadi ikan yang diminati masyarakat umum dikarenakan harganya yang murah dan mudah ditemukan dipasar. Kandungan ikan lele tidak kalah dengan jenis ikan air tawar lainnya. Menurut prof. Made Astawan seorang ahli teknologi pangan dan gizi menyebutkan setiap 100gram daging ikan lele mengandung kadar air 78,5%, protein 18,7gr, lemak 1,1gr, kalsium 15mg, fosfor 126mg, zat besi 2mg, natrium 15mg, thiamin (vit B1) 0,1mg, riboflavin (vit B2) 0,05mg, dan niacin 2mg. Berbagai keunggulan yang dimiliki oleh ikan lele bahkan telah menjadikan ikan ini sebagai salah satu dari 10 daftar ikan terbaik versi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Adapun 10 ikan yang dimaksud adalah ikan lele, ikan salmon, ikan sarden, ikan trout, ikan tuna, ikan white fish, ikan herring, ikan flounder, ikan makkarel, dan ikan haddock.

Aneka olahan ikan lele cukup banyak dan mudah untuk dibuat, seperti lele fillet, bakso, nugget, lele asap, sate lele, abon, sosis, bahkan steak lele.

Usaha budidaya lele dengan metode biogreen memiliki potensi sangat besar dalam hal keuntungan dan menciptakan budidaya yang ramah terhadap lingkungan. Budidaya ikan lele dengan metode ini dapat dijalankan dalam waktu yang singkat dengan pertumbuhan  lele yang lebih cepat dibandingkan dengan system budidaya konvensional, sekaligus menghasilkan ikan lele yang sehat, berprotein dan gizi yang tinggi.

Limbah dari budidaya ini juga dapat sebagai pupuk yang baik untuk tanaman pertanian sehingga ramah lingkungan. Bagi para pembudidaya pemula bisa melakukan metode biogreen dengan mudah, karena metode ini cukup mudah dipahami dalam hal proses pembesaran sampai panen.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE