#MimpiMasaMuda-Hidup adalah Menjadi Pemenang

Hidup adalah pilihan

Menjalankan masa muda sangat menarik. Masa muda adalah waktu untuk memimpikan masa depan. Ini juga merupakan waktu untuk menikmati kebebasan dan keindahan hari ini. Dalam kata-kata penyair Prancis: “Membuang masa muda berarti mengubur masa depan. Apa gunanya awet muda tanpa mimpi? Muda tanpa mimpi ibarat tubuh tanpa jiwa.”

Advertisement

Bermimpi adalah menjadi pemenang. Akhir-akhir ini saya sering mendapatkan informasi tentang game tersebut. Apakah online atau majalah cetak. Tingkat persaingannya bervariasi. Ada kompetisi nasional, lokal, Asia dan internasional ternama. Biasanya perlombaan tersebut untuk merayakan hari jadi suatu organisasi, hari jadi suatu daerah, dan provinsi untuk merayakan hari jadi Republik Indonesia.

Bukan itu saja. Sengaja menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan ragam kualitas budaya masyarakat. Misalnya dengan mengadakan lomba esai, lomba foto instagram, film pendek, slogan, lomba kreasi lagu, dan lain-lain.

Semua area kompetisi dibagikan di media sosial, dengan syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi oleh semua peserta. Misalnya, pagi ini saya membaca banyak lomba atau kompetisi di papan buletin kampus. Kegiatan dari kampus hingga pemerintahan untuk merayakan hari lahir Pancasila. Tidak dibatasi usia dan pekerjaan. Semua orang bisa mengikutinya.

Advertisement

Semua bidang persaingan membutuhkan satu hal, yaitu kreativitas. Kreativitas yang dimaksud adalah kreativitas peserta menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, yang tentunya merupakan hasil karyanya sendiri. Sangat menentang plagiarisme. Misalnya dalam lomba membuat lagu tema Pancasila, setiap peserta harus membuat lagu yang memiliki kemampuan jualan. Jadi suaranya harus oke, lirik lagunya harus bagus, dan musiknya harus seindah mungkin. Hal yang sama berlaku untuk film pendek.

Sarana penunjang harus mendapat perhatian khusus, apalagi jalan cerita dan penampilan para aktornya harus keren. Bagaimanapun, ada banyak kebutuhan. Sekali lagi, setiap peserta harus kreatif. Padahal saya sering mendapat informasi tentang berbagai lomba. Saya tidak memiliki banyak peserta. Alasan utamanya adalah menjadi sibuk daripada mengikuti minat saya.

Advertisement

Misalnya saya mengikuti lomba menggambar, karena jari-jari saya tidak terlatih menggambar, sehingga tidak bisa mengikuti lomba tersebut, selain itu saya juga mengikuti lomba-lomba lainnya, seperti pembuatan film dan menulis makalah untuk ribuan karakter. Saya menghabiskan waktu untuk menulis hari ini. Isi setidaknya beberapa bidang, seperti menulis puisi, esai, artikel opini, teriakan, dan lomba foto Instagram. Semuanya sedang dalam proses. Bagi saya, mengikuti kompetisi itu menyenangkan. Saya belajar menerima kegagalan dan kesuksesan di sana.

Dalam banyak perlombaan yang saya ikuti, hanya dengan mengandalkan jari tangan saya bisa menjadi juara. Tapi saya tidak menyerah. Meski sering gagal, saya tetap ingin mengikuti kompetisi. Mengikuti lomba merupakan ajang belajar dari para pemenang dan lansia. Lagu itu membuat saya bersemangat, untuk mengikuti kompetisi.

Pejuang sejati adalah orang yang terus belajar. Tidak berhenti untuk belajar. Kapanpun, dimanapun adalah kesempatan untuk terus belajar. Menurut saya mengikuti kompetisi adalah tempat untuk belajar. Kompetisi bukan hanya perayaan hutan, tapi hidup adalah kompetisi.

Hidup adalah untuk menjadi pemenang, meskipun kita tidak selalu menjadi pemenang. Tapi tidak selalu ada korban jiwa. Itu semua tergantung frekuensi dan kebiasaan. Semakin sering Anda berlatih dan berpartisipasi dalam kompetisi, semakin mudah untuk menjadi pemenang. Kehidupan memberi tahu kita bahwa tidak ada yang gratis.

Semua orang membutuhkan kemauan, kerja keras dan ketekunan.

#SehatSamaSama #HipweexNI

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE