Mommy-Moon ala Raisa dan Kepenginnya Emak-Emak Jadi Raisa

Beberapa minggu yang lalu salah satu grup WA saya yang terdiri dari ibu-ibu muda ramai membicarakan ajakan untuk Mommy-moon bersama. Saya yang memang sering ketinggalan obrolan-obrolan di grup tersebut langsung menanyakan Mommy-moon kui opo sih? (Mommy-moon itu apa sih?). Salah satu teman saya menjawab kalau Mommy-moon adalah kegiatan me-timenya emak-emak ala Raisa. Karena penasaran, saya langsung cek instagramnya Raisa dan langsung mencari postingan terbarunya yang membahas tentang Mommy-moon.

Advertisement

Dari postingannya Raisa di tanggal 27 November 2021 tersebut, dirinya mengunggah sebuah video singkat yang berisi kegiatannya berlibur selama dua hari di Bali. Dimulai saat berada di bandara, di dalam pesawat (yang saya yakin bukan kelas ekonomi), tiba di hotel yang kamarnya lebih luas dari perumahan KPR bersubsidi, hidangan lezat ala hotel bintang 5, pemandangan indah khas Bali, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang membuat Raisa merasa bahagia. Selain itu, caption yang membahas tentang Mommy-moon langsung menjadi daya tarik para netizen untuk langsung mengomentarinya. Raisa menulis caption tentang Mommy-moon dengan bahasa Inggris yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya adalah Raisa baru pertama kalinya pergi jauh dari keluarganya sejak menikah dan mempunyai anak. Dia merasa takjub bisa memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Waktu 48 jam atau dua hari Raisa gunakan untuk Mommy-moon. Mommy-moon menurut Raisa merupakan kegiatan untuk menemukan kembali jati dirinya, berbicara dengan diri sendiri, kebebasan untuk merasakan dan juga berpikir. Selain itu menjaga privasi diri sendiri dengan bisa merasakan mandi yang lama dan pintu terkunci, menghabiskan kopi selagi panas, membiarkan TV menyala, dan menonton drama Korea favorit sampai tertidur hingga pagi merupakan kegiatan yang sudah jarang dilakukan menurut Raisa. Bertemu dengan teman-teman yang mempunyai waktu luang dan menghabiskan waktu bersama juga dilakukan Raisa saat Mommy-moon. Tak lupa juga Raisa memanfaatkan waktunya berlibur dengan merawat tubuhnya, makan makanan yang enak, dan olahraga untuk tetap menjaga tubuhnya. Raisa sangat menikmati waktu liburnya untuk melakukan Mommy-moon dan bersiap kembali ke rumah dengan rilex, happy, semangat dan tenaga yang sudah terisi, serta menjadi manusia yang lebih baik sebagai istri dan juga ibu.

Melihat postingan dari Raisa tersebut, saya yang juga seorang ibu dan juga wanita karir sangat setuju dengan apa yang dituliskan Raisa namun ada sedikit rasa iri karena tidak bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Raisa. Dari kurang lebih 2000 komentar yang dituliskan netizen, sebagian besar mengatakan bahwa tidak semua ibu-ibu atau emak-emak bisa seperti Raisa. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah tentang ada tidaknya biaya. Seperti merasa terwakilkan, saya sangat setuju dengan komentar emak-emak tersebut. Boro-boro bisa berlibur ke Bali, pergi ke pasar tanpa ada batasan waktu saja sudah bahagia kok. Makan mi instan tengah malam sewaktu anak sudah tertidur juga rasanya nikmat banget loh. Nggak perlu deh makan-makanan hotel bintang lima. Nonton drama korea sampai habis juga bisa kok dilakukan di rumah. Tapi, dengan catatan harus menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga tanpa terkecuali, memastikan anak sudah tertidur, dan tak lupa izin hilang sejenak dengan suami agar tidak diganggu saat sedang asik-asiknya nonton.

Advertisement

Keinginan emak-emak untuk bisa melalukan liburan dan Mommy-moon ala Raisa pada kenyataannya memang hanya angan-angan saja yang dicurahkan dalam bentuk tulisan dalam komentar. Kalimat yang sedikit memprovokasi seperti, Enak ya jadi Raisa, bisa liburan. Enak ya jadi Raisa bisa me-time kayak gitu. Enak ya jadi Raisa bisa bla bla bla harus perlahan dihindari untuk dituliskan atau diucapkan. Raisa hanya menampilkan tontonan tentang betapa pentingnya untuk menghibur, menghargai, dan mencintai diri sendiri tanpa mengesampingkan peran sebagai istri, ibu, dan wanita karir. Raisa tidak bertujuan untuk menghasut ibu-ibu atau emak-emak agar beramai-ramai pergi liburan yang jauh hanya untuk sekedar me-time atau Mommy-moon. Kalaupun banyak yang beranggapan bahwa Raisa pamer atau riya’ dengan menampilkan aktivitasnya sewaktu liburan mewah di Bali, ya itu bukan urusannya Raisa lagi dong. Pikiran emak-emak saja yang negatif.

Kepenginnya emak-emak untuk jadi Raisa hanya karena melihat enaknya menikmati liburan tanpa gangguan sebaiknya tidak perlu sampai membandingkan kehidupan diri sendiri dengan kehidupannya Raisa. Raisa memang seorang perempuan yang dianugerahi dengan segala kenikmatan dari sang Pencipta. Paras yang menawan, suami yang rupawan, anak yang lucu, dan rezeki yang lebih dari cukup. Tapi, sebagai manusia yang baik kita tidak bisa menilai dari apa yang nampak di depan mata. Perjuangan Raisa untuk mencapai kehidupan yang sekarang, kita tidak tahu kerikil tajam apa yang menghalangi sebelumnya. Kalau pengin bisa liburan seperti Raisa ya harus kerja keras dong. Jangan seenaknya mengomentari kehidupan orang lain dengan dalih kalimat memelas menceritakan kisah hidup yang sangat jauh dari kehidupannya Raisa. Karena pada dasarnya setiap orang punya cara masing-masing untuk mencapai kebahagiaannya sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Jangan Bosan Jadi Orang Baik."

Editor

CLOSE