#MudaBerkarya – Belum Menemukan Bakat Bukan Berarti Kamu Ketinggalan Sukses Kok!

Bakat adalah sesuatu yang penuh dengan pertanyaan, bakatku sebenarnya apa sih? apakah hobi itu termasuk bakat? Kalau aku suka menggambar apakah bakatku adalah menggambar atau hanya kesenangan saja?

Advertisement

Persoalan bakat ini kemudian banyak dikait-kaitkan dengan cita-cita dan kesuksesan, jujur saja ketika SMA aku belum memiliki cita-cita yang jelas dan apa yang ingin dituju. Begitu abu-abu hingga yang bisa dilakukan cuma yaudah jalanin aja. Awalnya teka-teki bakat ini benar- benar nggak mempengaruhi kehidupanku sama sekali sampai ketika memilih jurusanperkuliahan juga asal-asalan karena tidak tahu ingin jadi apa nantinya. Alhasil semester 1 sudah merasa salah jurusan, tapi lagi-lagi cuma bisa yaudah jalanin aja.

Mulailah mataku terbuka mengenai pentingnya minat dan bakat setelah ikut wawancara organisasi, saat itu kakak tingkatku bertanya tentang kelebihan dan keahlian yang dimiliki, namun yang aku punya hanya jawaban kosong karena rasanya aku memang tidak memiliki bakat atau keterampilan dalam suatu hal. Jangan tanya hasil wawancaranya, sudah pasti ditolak.

Sebenarnya dulu aku suka sekali  menggambar, tapi hasilnya selalu kurang memuaskan bahkan sangat amatir untuk bisa disebut dengan bakat. Lagipula aku melakukannya hanya untuk membunuh waktu dan mudah sekali merasa bosan lalu berganti ke kegiatan yang lain. Memasuki semester 2, mulailah aku melakukan pendekatan terhadap diri sendiri untuk menemukan kelebihan yang aku miliki. Aku mulai mencoba hal-hal baru seperti menulis artikel, belajar desain vektor dan coba-coba membuat konten microblog.

Advertisement

Kemudian aku menyadari ternyata persepsi ku tentang bakat sempit sekali, kupikir bakat ini adalah kemampuan yang ada dalam diri seseorang sejak lahir dan murni sebuah keberkahan sehingga tidak perlu susah-susah bekerja keras untuk menguasainya. Namun sejatinya bakat adalah hobi yang diasah, sementara aku terlalu sering menghina diri sendiri dengan melabeli gambarku jelek, tulisanku kurang bagus, atau desain ku berantakan. Juga seringkali merasa insecure ketika membanding-bandingkan karya ku sendiri dengan seniman atau penulis, padahal jelas hal itu bukan perbandingan yang apple to apple.

Kaitan bakat dengan kesuksesan adalah hal yang sama sekali tidak terhubung, para seniman dan penulis itu tentu tidak menghasilkan karya yang bagus dalam semalam, melainkan dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi. Bahkan untuk seseorang composer yang dijuluki anak ajaib seperti Mozart harus bekerja 12 jam setiap harinya hingga menghasilkan 626 mahakarya dalam rentang waktu 35 tahun. Hal yang berkebalikan berlaku dengan orang-orang yang memiliki bakat tapi tidak bisa memaksimalkan bakat tersebut. Sama halnya seperti membuang harta karun, bakat yang tidak diasah perlahan-lahan akan memudar.

Advertisement

Jangan pernah merasa tertinggal kalau kamu masih belum memiliki ketertarikan dalam suatu bidang. Minat dan bakat bukan sesuatu yang general dan hanya terlihat secara fisik, kemampuan public speaking, persuasif atau keahlian mediasi juga merupakan suatu bakat. Bakat memang dapat dijadikan penolong untuk pengembangan karir, namun kesuksesan juga bisa diraih melalui pengalaman, relasi juga dibarengi kerja keras dan ambisi.

Sampai saat ini pun masih menjadi misteri sebenarnya bakatku ini apa, namun setidaknya kita semua pasti memiliki ketertarikan. Ketertarikan terhadap sesuatu itu ibarat bara api, tinggal bagaimana cara kita memperlakukan bara tersebut, membuatnya menjadi nyala api atau dibiarkan saja hingga padam.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I am a night thinker

CLOSE