#MudaBerkarya – Tips Awal Meraih Beasiswa S1 Ala Aku. Kamu Harus Coba!

Tips Awal Meraih Beasiswa

Sebuah perjuangan dalam garis takdir Allah. Ini cerita ku, mungkin akan sama denganmu walaupun ujung dan esensi perjuangan yang berbeda. Yap, ini cerita ku kala ingin mendapatkan beasiswa pendidikan untuk melanjutkan bangku perkuliahan.

Advertisement

Kamu tahu, bukan? Kalau nyatanya beasiswa itu banyak tersebar di Indonesia dan berbanding tak seimbang dengan peminatnya yang membludak. Maka dari itu, diperlukan beberapa perjuangan untuk meraih hal yang bukan main-main.

Nah, penasaran sama cerita ku? Ikuti jajakan sketsa dalam tulisan sampai ending ya, barangkali kamu dan aku akan menemukan arti perjuangan yang hakiki. Dan kamu bisa banget loh buat sharing perjuanganmu dalam kolom komentar.

Pertanyaan pertama, bagaimana sih cara ku mempersiapkan sampai ketemu hasil endingnya?

Advertisement

Tahun 2016, dimana waktu itu aku lulus dari sebuah sekolah kejuruan negeri di Kediri dengan langkah yang bimbang antara melanjutkan ke jenjang kuliah atau mencari kerja. Jelas! Aku mempunyai beberapa pertimbangan dari sisi manapun untuk bisa meraih kesuksesan, begitu pula kamu bukan?

Tentu langkah yang bimbang itu, mengantarkan aku pada titik penolakan SNMPTN dengan beasiswa bidikmisi. Sampai sini aku paham, bahwa apapun itu harus di persiapkan dari dini. Bukan itu masalahnya, terus sekarang gimana?

Advertisement

Eh iya, kamu penasaran ya kenapa aku tidak mencoba bidikmisi pada jalur SBMPTN? Biasa, perbedaan pendapat di antara keluarga, alias ternyata nggak diizinin untuk kuliah jauh dari rumah. Gila banget nggak sih! Jangan salah, dari titik itu akhirnya aku lebih bersyukur akan takdirku.

Beri selamat dong! Aku dengan berani memutuskan kuliah dengan tidak mengambil beasiswa. Yap, antara ceroboh atau memang gak mikir? Wah, kamu salah besar aku memutuskan itu karena aku tahu bahwa beasiswa setelah masuk di perguruan tinggi itu banyak. Jadi, masih ada kesempatanlah!

Wow, keren! Terus, akhirnya dapat beasiswa apa?

Sebelum sampai pada pertanyaan itu, aku mau bagi-bagi tips awal ala aku nih buat kamu pejuang beasiswa.

1. Kumpulkan informasi beasiswa sebanyak-banyaknya dengan memperhatikan persyaratannya

Zaman sudah modern, tinggal klik kamu bisa dengan mudah mendapatkan informasinya secara mendalam. Pilah-pilahlah beasiswa yang kemungkinan besar kamu bisa dan cocok dengan persyaratannya.

Jangan terlalu memaksakan kehendak sendiri tanpa memikirkan pendukung lainnya, karena itu akan sia-sia. Bukan sia-sia sih, lebih tepatnya akan membuang sedikit waktu mu tapi kalau kamu mau juga gak masalah karena setidaknya kamu akan mendapatkan pengetahuan baru yang mungkin akan diperlukan di kemudian hari.

2.   Lakukan kegiatan positif untuk meningkatkan skill pada masa studi

Bukan rahasia lagi, kalau nyatanya penilaian beasiswa tidak hanya fokus pada nilai yang bagus saja kan! Kegiatan positif baik dalam lingkungan kampus maupun luar kampus sangat mendukung dalam memperoleh tambahan nilai untuk lolos beasiswa.

Jadi, aku harap kamu jangan malu untuk mencoba berbaur dengan kegiatan positif entah itu mengikuti organisasi, komunitas ataupun kegiatan positif lainnya. Intinya, ambil setiap pelajar yang baik untuk diterapkan dalam hidupmu. Karena kamu tahu sendiri bukan? Kalau ilmu dan pengalaman itu tidak akan punya masa habisnya.

Selain itu, canggihnya dunia sekarang mengharuskan kamu untuk bisa membranding diri melalui media social. Jadi, sebisa mungkin kamu harus membangun image yang positif dan profesional di media sosial yang kamu miliki.

3.   Persiapkan bahasa dan dokumen pendukung dengan baik

Selamat! Jika kamu sudah pada tahap ini, artinya kamu benar-benar ingin mendaftar beasiswa. Jadi, selayaknya kamu bangga dengan dirimu sendiri karena mampu memutuskan dan mengambil kesempatan yang sudah ada di depan mata.

Bahasa, tentunya kamu sudah tahu jika bahasa yang perlu dikuasai adalah bahasa Inggris. Karena biasanya beasiswa memiliki standar skor TOEFL sekitar 450-500 untuk dalam negeri dan 500 – 550 untuk beasiswa luar negeri. Jadi, sebaiknya persiapkan dari jauh-jauh hari.

Selain itu, jangan lupa persiapkan dokumen pendukung untuk langkah awal kamu mendaftar beasiswa. Biasanya dokumen yang wajib ada, dan sebaiknya dipersiapkan jauh-jauh hari selain TOEFL juga CV (portofolio) dan motivation letter.

Itu sih tips dari aku, walaupun itu dasar banget dan pasti setiap orang tahu. Tapi setidaknya aku peringatkan untuk tidak menyepelekan hal-hal yang terbilang kecil. Dan ingat, hal terbesar adalah restu orang tua. Jadi, jangan sampai ketinggalan restunya.

Jadi, beasiswanya apa?

Wah, ternyata masih penasaran ya! Aku ucapkan terima kasih.

Hem. Aku mencoba mendaftar di berbagai program beasiswa yang persyaratannya bisa aku penuhi.

Di semester pertama, aku daftar beasiswa dalam kampus, dan sudah ketebak kalau ternyata bukan rezekinya disini. Setelah aku analisis kembali, ternyata kendalanya pada kuota yang sangat sedikit dengan jumlah peminat yang banyak dan memiliki prestasi dengan kejuaran yang sangat menakjubkan kala itu,  

Jangan sedih, ini masih langkah awal. Semester kedua, ada yang tau beasiswa BCA kan? Ya, beasiswa yang berasal dari Bank Central Asia yang merupakan salah satu program corporate social responsibility. Aku coba daftar dong, tapi kembali gagal. Dan kamu tahu, setelah aku analisa kembali factor apa yang membuatku gagal? Ya, factor nilai IPK yang kalah tinggi dari mahasiswa-mahasiswa yang mendaftar kala itu.

Memang aku bukan orang pintar dengan nilai IPK yang tinggi, jadi ya wajarlah. Tapi, hal itu tidak menyurutkan semangatku untuk mencoba mendaftar beasiswa kembali. Entahlah, aku meyakini kalau sesuatu yang aku perjuangan dengan proses yang baik akan ada ending yang baik. Jadi, aku merasa masih memiliki kesempatan untuk terus berjuang.

Di semester keempat aku mencoba kembali untuk mendaftar beasiswa yang berasal dari dalam kampus untuk mahasiswa-mahasiswa perjurusannya dengan batas nilai IPK tertentu, dan aku lolos nilai batasnya dong! Secara otomatis aku mendaftar, dan hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata gagal lagi. Huh!

Bagaimana? Memang tidak ada apa-apanya sih, dibandingkan kamu yang jauh lebih hebat dari diriku. Tapi, inilah aku! Aku merasa bangga karena aku gagal, artinya aku pernah mencoba untuk berhasil.

Lagi dong, di semester kelima aku mencoba daftar beasiswa yang berasal dari daerah ku. Yap, Kediri dengan nama beasiswa GNOTA. Tapi, hasilnya masih sama gagal.

Di semester ke tujuh, tiba-tiba ada informasi dadakan jika kampus bekerja sama dengan Bank Indonesia wilayah kantor cabang Kediri. Dengan langkah cepat aku putuskan untuk mengumpulkan semua berkas yang sudah aku persiapkan jauh-jauh hari, inilah untungnya mempersiapkan segala sesuatu sedini mungkin.

Coba kamu tebak hasilnya? Ya, akhirnya dari sekian banyak perjuangan meraih beasiswa aku lolos di beasiswa Bank Indonesia dong! Dan di sinilah aku berkembang, Beasiswa Bank Indonesia merupakan wadah terbaik untuk aku berkembang karena selain menerima beasiswa berupa materi, kamu juga dibekali dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan skill. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Manusia yang menyukai sebuah coretan

CLOSE