Naskah Rusak dan Kotor? Intip Proses Perbaikannya Yuk!

Naskah dokumen yang disimpan lama akan menimbulkan kerusakan pada naskah tersebut, baik karena jamur, sobek, maupun bolong. Jika sudah seperti itu, bagaimanakah kita dapat memanfaatkannya kembali? Apakah informasinya akan hilang begitu saja? Inilah jawaban dari permasalahan tersebut.

Advertisement

Pada Rabu, 10 November 2021, mahasiswa Universitas YARSI khususnya prodi Perpustakaan dan Sains Informasi melakukan kunjungan ke Perpustakaan Nasional di daerah Salemba, Jakarta Pusat. Diampu oleh dosen mata kuliah Preservasi Informasi dan Konservasi Media yaitu Ibu Nita Ismayati, S.IP., M.Hum, mahasiswa PdSI YARSI dapat berkunjung ke Perpustakaan Nasional untuk dapat melihat dan melakukan konservasi media. Mahasiswa yang turut hadir berjumlah kurang-lebih 20 orang dengan syarat sudah vaksin dosis ke-2 dan mantaati protokol kesehatan.

Selaku Subkoordinator Perbaikan dan Perawatan Karya Rekan dan Naskah Kuno di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Bapak Aris Riyadi, SSi., M.Hum memberi izin kepada mahasiswa untuk mencoba melakukan proses konservasi naskah. Sebelum dilanjutkan, apa sih konservasi media itu?

Konservasi media atau konservasi naskah adalah proses perbaikan fisik pada sebuah naskah atau media agar dapat digunakan kembali. Proses konservasi dilakukan karena naskah mengandung nilai informasi yang dibutuhkan dalam jangka waktu panjang. Proses konservasi naskah diantaranya ada bleaching, laminasi dan enkapsulasi. Mahasiwa PdSI YARSI berkesempatan untuk dapat mencoba melakukan dan melihat ketiga proses tersebut.

Advertisement

Yang pertama ada bleaching. Bleaching adalah proses mereduksi unsur logam yang ada pada kertas. Kertas yang sudah kuning atau kusam dapat dilakukan proses bleaching agar kertas dapat putih kembali, namun tidak seputih kertas pada awalnya. Proses bleaching diawali dengan direndamnya kertas di larutan Pk (Permanganat Kalium) dengan bantuan alat penyangga selama kurang lebih 15-30 menit. Proses ini bertujuan untuk mereduksi kandungan logam yang terdapat pada kertas. Jika sudah, angkat dan pindahkan kertas ke dalam larutan Oxcalic Acyd selama 15-30 menit dengan tujuan menetralkan larutan Pk yang terdapat pada kertas. Kemudian kertas dialiri air agar membersihkan sisa-sisa dari larutan tadi dan kemudian dikeringkan di suhu ruangan. Proses bleaching disarankan hanya dilakukan 1 kali saja, karena jika dilakukan terlalu sering dapat merusak kertas tersebut.

Kemudian ada proses enkapsulasi. Enkapsulasi adalah proses lanjutan setelah proses bleaching. Enkapsulasi adalah melindungi lembaran dokumen dengan memberi millar atau plastik yang bebas asam pada dokumen atau naskah. Selain millar, proses enkapsulasi juga membutuhkan double side tape untuk merekatkan pinggiran plastik tersebut agar bahan pustaka tidak lepas.

Advertisement

Yang terakhir ada proses laminasi. Proses yang dilakukan mahasiswa adalah melaminasi naskah yang sobek atau bolong. Laminasi merupakan proses melapisi naskah dengan tissue jepang di kedua sisi kertas, dengan tujuan untuk melindungi kertas dari kerusakan. Proses laminasi menggunakan RK 28 untuk penambalan lalu melapisinya dengan lem CMC dan ditunggu hingga kering. Hasil proses laminasi yang dilakukan oleh mahasiswa diperbolehkan untuk dibawa pulang.

Konservasi media merupakan proses perbaikan fisik pada sebuah media atau naskah dokumen. Konservasi media merupakan solusi yang tepat untuk memperbaiki naskah yang rusak. Dengan melakukan konservasi media, informasi yang terkandung dalam suatu media seperti dokumen naskah akan tetap terlindungi dan dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang. Dengan adanya kunjungan ini, selain mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat mahasiswa PdSI YARSI juga mendapatkan pengalaman yang menyenangkan karena bisa mencoba langsung proses konservasi naskah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini