Normalisasi Sektor Pariwisata Pasca Pandemi COVID-19

Dikutip dari Webinar yang diselenggarakan bersama Delokal

Pandemi COVID-19 merupakan pukulan terbesar bagi pelaku industri pariwisata di seluruh dunia. Namun demikian sebentar lagi Indonesia sudah bersiap untuk menghadapi New Normal dengan pengawasan protocol kesahatan yang lebih ketat, sebagian kawasan wisata sudah mulai dibuka pertengahan Juni, walaupun kawasan wisata sudah dibuka, pemerintah menghimbau agar bersabar terlebih dahulu dan sebisa mungkin tidak bepergian di tempat yang ramai dan tetap jaga jarak agar tidak terjadi gelombang 2 pandemi COVID-19 ini.

Ada harapan baru bagi industri pariwisata di masa New Normal, namun harapan tersebut juga harus dibarengin dengan pemahaman dan konsep baru dunia pariwisata di masa New Normal ini. Karena tidak dipungkiri, COVID-19 juga ikut merubah pola wisatawan dan perubahan segmentasi serta permintaan pasar terhadap sektor pariwisata. Berikut akan sedikit penulis sampaikan apa saja yang akan menjadi tren dan permintaan wisatawan pasca pandemi.

Sebelum pandemi, banyak wisatawan yang memilih tempat wisata ramai, wisata kota, wisata dengan group tour, namun tren baru saat new normal, prefensi wisatawan lebih mengarah ke wisata yang tidak ramai, serta lebih menekankan physical distancing seperti kesehatan ataupun kegiatan outdoor (pegunungan, laut dan pantai). Pembatasan kapasitas atraksi wisata juga akan terjadi, hal ini akan berdampak pada pemerataan kawasan wisata, sehingga bagi kawasan wisata yang belum terkenal dapat menjadi alternatif baru para wisatawan. Maka hal ini akan menjadi kesempatan bagi para pengelola kawasawan wisata yang baru merintis  untuk menggait lebih banyak wisatawan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan kapasitas tempat.

Wisata kuliner juga akan menjadi tren New Normal, dimana Indonesia juga memiliki cita rasa kuliner yang sangat beragam dan juga kuliner Indonesia juga dikagumi oleh wisatawan di seluruh dunia. Wisatawan akan rela berburu wisata kuliner yang beragam, selain merasakan masakannya, wisatawan juga akan teratarik untuk mencoba memasak atau mengikuti proses pembuatan sajian tersebut. Aktivitas lokal terdekat akan menjadi tujuan utama di masa New Normal, hal ini dikarenakan wisatawan akan lebih memilih berwisata ke tempat yang tidak jauh dari rumahnya.

Bulan Juni – Oktober 2020 kemungkinan terbesar adalah wistawan lebih memilih tempat wisata terdekat dari rumahnya, semisal saya orang Klaten, saya akan lebih memilih berwista ke pantai di Jogja, kuliner di Solo atau wisata pegunungan Jogja, ketep atau Dieng. Hasrat tinggi wisatawan untuk dapat merasakan udara segar dan atraksi wisata muncul setelah berbulan-bulan di rumah. Jika sudah banyak wistawan yang melakukan wisata lokal, maka selanjutnya adalah wista lintas provinsi, dimana tujuan utamanya adalah menikmati perjalanan jauh menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil. Banyak wisatawan akan memilih hal ini karena sudah lama tidak melakukan perjalanan jauh. Mungkin beberapa wisatawan akan memilih wisata lintas pulau menggunakan pesawat atau kapal pesiar. Tidak dipungkiri bahwa Indonesia itu luas dan memiliki potensi wisata di setiap daerah.

Wisata bisnis juga akan kembali menjadi tren setelah New Normal atau sekitar bulan Januari 2021. Dimana pada masa ini diprediksi akan menjadi masa awal Normalisasi industri pariwasata dan pandemi COVID-19 sudah mulai mengilang dan kembali ke 90% normal.  Wisata bisnis adalah wisata disaat kunjungan bisnis di tempat/kota tersebut, dan bisa jadi berwista secara individu, kelompok kecil maupun group tour dari perusahaan tersebut. Selain wisata bisnis, study tour ataupun studi banding juga akan mulai banyak diminati di masa tersebut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis