Novel Cetak atau Ebook ? Mana yang Jadi Pemenangnya di Era Modern Ini ?

Di zaman yang serba modern ini banyak hal mulai melakukan digitalisasi, tidak terkecuali buku maupun novel cetak. Terlebih didukung dengan adanya pandemi covid-19 sejak awal tahun 2020 memaksa sebagian besar orang melakukan segala hal melalui online karena adanya pembatasan kegiatan. Di kalangan remaja terutama, siswa maupun siswi dari jenjang sekolah menengah pertama hingga atas tidak asing rasanya dengan kata ‘novel’. Novel merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Kertas berlembar-lembar yang sama ukuran panjang lebarnya yang dijilid baik bertulisan maupun tidak (Badudu 1996:217). Secara umum, bentuk fisik dari novel sama dengan buku pada umumnya bahkan sama persis, yang membedakan keduanya hanyalah isi yang ada di dalamnya saja. 

Novel memiliki berbagai genre dalam pembuatan ceritanya, mulai dari genre komedi, romantis, action, fantasy, dan lain sebagainya. Novel, pada umumnya diterbitkan oleh perusahaan penerbitan yang ada. Di Indonesia sendiri penerbit dibedakan menjadi dua macam, yaitu penerbit mayor dan penerbit minor. Penerbit mayor merupakan perusahaan penerbitan yang telah berdiri sejak lama dan sudah memiliki ‘nama’ besar di Indonesia. Dilansir dari berbagai sumber, contoh penerbit mayor yang ada di Indonesia adalah Gramedia, Penerbit Erlangga, dan Mizan Pustaka. Sedangkan untuk penerbit minor sendiri merupakan penerbit yang baru saja berjalan dan belum memiliki nama besar. Di abad ke- 21 ini, banyak hal mulai jarang ditemukan bentuk fisiknya karena adanya digitalisasi. Sebagai contoh, koran yang lima hingga sepuluh tahun kebelakang masih sering dijumpai bentuk fisiknya juga perlahan-lahan mulai redup dan hampir tidak terlihat lagi kesuksesannya dalam bentuk fisik. Di zaman ini, masyarakat luas terutama kaum milenial cenderung membaca koran melalui platform digital yang banyak kita temui kehadirannya. Sehingga, bukan tidak mungkin di masa mendatang keberadaan novel cetak juga akan jarang terlihat bentuk fisiknya meskipun banyak penerbit mayor maupun minor yang masih berdiri kokoh hingga saat ini 

Novel dalam bentuk digital biasa disebut dengan Ebook yang merupakan singkatan dari Electronic Book. Ebook dari novel seringkali kita jumpai pada salah satu platform digital yang sering kita gunakan, yaitu google play books, disini kita dapat menemukan berbagai buku maupun novel dalam bentuk digital yang tentu saja tidak gratis atau secara cuma-cuma. Dari segi harga, harga ebook jelas lebih murah dibandingkan harga novel cetak. Harga ebook biasanya dijual setengah harga dari harga novel cetak yang dijual di pasaran. Walaupun harganya lebih murah, isi dari ebook sendiri juga sama persis dengan novel cetak. Hal inilah yang membuat ebook memiliki daya tarik tersendiri dan membuat para pembaca lebih tertarik untuk membeli dan membaca novel melalui ebook. Akan tetapi, tidak sedikit pula pembaca yang kurang menikmati sensasi membaca melalui ebook. Membaca melalui ebook memaksa para penikmat novel untuk terus-menerus menatap ke arah layar perangkat yang digunakan dan berakibat mata milik pembacanya menjadi kelelahan. Selain itu, menggunakan perangkat dalam jangka waktu yang lama juga tidak dianjurkan.

Lalu apa yang membuat ebook menjadi lebih unggul diera modern ini ?. Ebook memiliki beberapa keunggulan yang dapat dijadikan acuan ketika dihadapkan pilihan antara novel cetak atau ebook. Mengutip dari Imas Indra dalam tulisannya yang berjudul ‘Ebook vs Buku Cetak, Mana yang Lebih Enak Dibaca?’ penulis merangkum terdapat beberapa keunggulan yang dapat dijadikan acuan untuk memilih antara ebook atau novel cetak. Pertama, karena berbentuk file dan tidak memiliki bentuk fisik maka ebook akan lebih tahan lama serta tahan terhadap perubahan suhu maupun iklim. Kedua, tidak memakan banyak tempat apabila disimpan dalam sebuah ruangan. Ketiga, seperti yang telah disebutkan sebelumnya harga ebook jauh lebih terjangkau atau murah apabila dibandingkan dengan novel cetak. Keempat, dalam pendistribusian atau penyebarluasan, ebook dinilai lebih mudah dibandingkan dengan novel cetak yang dalam pendistribusiannya memerlukan waktu yang relatif lama. Meski begitu, bukan berarti novel cetak tidak memiliki keunggulan. Sama halnya ebook, novel cetak juga memiliki beberapa keunggulan diantaranya. Pertama, terdapat bukti fisik dari novel yang  dibeli. Kedua, para pecinta novel dapat merasakan tekstur kertas novel cetak melalui indra peraba dan aroma novel melalui indra penciuman yang mereka miliki. Ketiga, membaca melalui novel cetak lebih ramah bagi penglihatan para pembacanya jika dibandingkan membaca melalui ebook. Keempat, fokus pembaca lebih totalitas jika membaca melalui novel cetak. 

Terlepas dari keunggulan-keunggulan antara novel cetak maupun ebook, para pecinta novel dapat menentukan pilihan mereka sendiri terhadap dua pilihan tersebut. Bahkan, tidak jarang, banyak ditemui penulis yang menerbitkan novel mereka dalam dua versi, versi cetak maupun ebook sehingga para pembacanya dapat menentukan pilihan mereka atau bahkan membaca novel dalam dua versi, versi cetak maupun digital. Selain itu, berbicara mengenai era modern, digitalisasi dengan pasti akan terus merangkak dan berkembang, terlebih di zaman yang mana perkembangan teknologi sudah tidak asing lagi bagi masyarakat luas maka, pada akhirnya tidak ada pemenang antara ebook maupun novel cetak, karena sedari awal memang tidak terdapat persaingan yang pasti diantara dua pilihan tersebut. Penikmat novel memiliki cara mereka sendiri dalam menentukan bagaimana mereka akan membaca novel, baik membaca melalui novel cetak maupun membaca melalui ebook. 

Daftar pustaka : 

Badudu J. S., dan Zain, Sutan Mohammad. (1996). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Kiantini, Resty. 2020. Pilih E-book Atau Buku Cetak ?. https://mediakom.kemkes.go.id/2021/09/pilih-e-book-atau-buku-cetak/ (Diakses tanggal 24 Juni 2022). 

Indra, Imas. 2020. Ebook vs Buku Cetak, Mana yang Lebih Enak Dibaca ?. https://imasndra.com/ebook-vs-buku-cetak/ ( Diakses tanggal 24 Juni 2022).