Pamit Meninggalkan Tak Bisa Terhindarkan, Ada Rencana Tuhan yang Tak Bisa Kulawan

Bukan sekedar rekan kerja, mereka juga adalah keluarga.

Mendapati keluarga kedua ditempat kalian bekerja memang adalah bonus yang tak ternilai harganya. Dipertemukan dengan pemimpin yang baik hati serta rekan kerja yang tak sungkan merangkul untuk melindungi. Kebersamaan yang lama akan menumbuhkan rasa, mungkin itu cinta atau bisa juga kasih sayang. Jika salah satu ada yang pergi maka yang lain merasakan hilang. Dan tulisan ini akan ku mulai dari sini :

Advertisement

Terimakasih sapa.

Berdiri mematung disebuah koridor asing,

Banyak beberapa orang yang berlalu-lalang,

Namun hari itu hanya ada satu orang,

Dia tahu bahwa aku sedang kebingungan.

Ku ingat baik-baik wajahnya,

"Ramah" itu adalah kesan pertama.

"Perhatian" itu kejuatan kedua.

"Dermawan" juga bisa kusematkan padanya.

Tiap-tiap lebih pasti dibersamai oleh beberapa kurang,

Tapi sayangnya kemarin, hari ini dan seterusnya hanya kebaikan yang ingin ku kenang.

Dia yang menyapa ku ternyata adalah pemimpin di tempat ku bekerja.

Siapa sangka bahwa sebelum aku menjadi rekan kerja, beliau mau lebih dulu bertegur sapa.

Advertisement

Beliau yang menghargai ini tak pernah kudapati didepan umum memaki.

Beliau yang baik hati ini ternyata betah berbagi.

Sikap tegas tak pernah melewati batas terhadap kuasa.

Beliau tak malu-malu untuk menjadi bijaksana.

Hari itu beliau berbagi sebuah roti,

Sebagian orang berkata roti adalah simbol basa-basi.

Ada juga yang berfikir bahwa ini bentuk gengsi,

Tapi ada yang merasakan ini bagian dari perhatiannya pada kami

Advertisement

Kepadanya sungguh ingin ku ucapkan terimakasih,

Bukan tentang roti atau barang dengan harga sembilan ribu rupiah.

Melainkan tentang perhatian serta ilmu yang berfaedah.

Pak, terimakasih !

Jangan lupa diri atas kuasa yang dimiliki

Jangan tuli mendengarkan aspirasi

Jangan bosan bekerja dengan hati

Jangan lelah dalam mengemban amanah

Dan teruntuk kalian yang tak lain seperti kakak-adik serta saudara, kini ku coba sampaikan pamit dengan kesan yang lebih manis.

Kemarin tlah kusampaikan pamitku pada kalian,

Berharap akan tetap sama meski kelak dihadapkan pada perubahan.

Pertemuan yang berujung pada perpisahan,

Tak mampu terelakan – pun tak bisa ku lawan.



Akhirnya hari itu tiba, pamitku dengan suka cita,

Terlalu banyak waktu yang tlah dilalui bersama,

Menahan tangis pun aku tak kuasa,

Biarlah berlinang air mata karena kalian harta berharga.



Terimakasih ku ucapkan untuk kalian semua,

Berharap silaturahmi dapat terus terjaga,

Karena kalian bukanlah teman biasa,

Melainkan bagian dari sebuah keluarga.

Maaf atas banyak salah kata,

Maaf untuk banyak salah laku,

Tak lagi ada bukan berarti tak cinta,

Tak lagi ada bukan juga tak lagi rindu.

Sampai jumpa dilain kesempatan,

Tak banyak yang bisa ku berikan,

Hanya doa-doa baik yang mampu ku sampaikan,

Pada Tuhan yang maha mendengarkan.

Salam rindu untuk kalian semua.

Entah ini sebuah puisi atau tulisan panjang berbentuk narasi. Namun ada hal yang perlu kalian ketahui, bahwa ucapan terimakasih bisa berwujud melalui kata. Tak banyak yang bisa ku beri, bukan mengenai barang mewah nan megah. Nampaknya sebuah karya lebih berarti, sekaligus bentuk bukti terhadap janji juga apresiasi. Selamat bekerja dengan sepenuh hati !

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Panggil saja Na.