#PelukJauh Orang di Masa Lalu. Aku Tak Hanya Sekadar Rindu, tapi Juga Sangat Ingin Bertemu

peluk jauh orang di masa lalu

Dulu kita pernah buka bersama, saling mengucap "selamat berbuka", meski tidak bertatap muka. Selalu sedia untuk bangunin sahur, meski panggilan telepon jarang terangkat langsung. Merasa ada yang menemani meski tak setiap hari bertemu.

Advertisement

Namun itu jauh beberapa tahun yang lalu dan kemudian aku melewati malam-malam sendiri. Jalan hidup yang berbeda pada akhirnya memisahkan kita dan tak bisa terus bersama. Duniaku kembali terasa sepi, bukan karena tak ada teman atau jauh dari keluarga.Β  Tapi saat tak ada lagi yang mewarnai hariku, semuanya jadi begitu cepat berlalu.

Mungkinkah hanya aku yang merasakan hal ini? Karena hidupku yang masih begini-begini dan kau telah banyak berubah. Disisi lain aku juga merindukan kalian. Kalian teman-temanku saat sekolah dulu. Teman-teman SMP, SMA, Rekan Kerja, dan teman satu jurusan. Lama sekali kita tak bertemu, meskipun ada group yang mempermudah komunikasi kita. Segala kesibukan dan prioritasΒ  baru membuat masing-masing dari kita seakan lupa pada kenangan-kenangan kita.

Ribetnya mengatur jadwal ketemu, memilih tempat yang strategis, menentukan tanggal dan hari agar semua bisa datang. Semua itulah yang tak lagi terjadi saat ini. Waktu yang membuat kita tumbuh dewasa, membuat sadar pula. Bahwa tanggung jawab dan tuntutan hidup harus lebih diprioritaskan.

Advertisement

Mungkin sebagian dari kalian akan bilang aku terlalu terjebak pada masa lalu. Terlalu fokus pada kenangan masa lalu sehingga susah untuk move on. Tapi, tidaklah kalian sadar, bahwa saat itu kita bisa lebih mudah bahagia dengan hal-hal sederhana. Cukup dengan menghabiskan waktu berjam-jam, untuk makan, membahas segala hal, tanpa mengkhawatirkan gimana esok.

Memang, standar kebahagiaan orang seiring waktu juga akan berubah atau malah bertambah. Jika dulu orang bahagia cukup dengan bisa makan setiap hari, kumpul keluarga, badan sehat dan bekerja secukupnya. Sekarang, kebahagian seakan di tentukan oleh sekitar. Seperti memiliki kendaraan pribadi, rumah sendiri, perayaan pernikahan yang mewah atau bisa membeli berbagai alat elektronik.

Advertisement

Hingga saat ini momen yang aku tunggu-tunggu adalah adanya acara reuni yang bisa mempertemukan kita lagi. Syukur-syukur bisa digabung, dari tingkat SMP-SMA-KULIAH. Namanya juga harapan, tak apalah yang wah sekalian. Masa depan tidak ada yang tau ataupun tepat dalam segala prediksinya. Lihat saja, bagaimana rencana yang sudah disusun beberapa bulan lalu harus batal karena pandemi ini. Rencana yang ingin berpergian, mengadakan acara, atau hanya sekedar berbelanja harus tertunda. Kita harus tetap di rumah saja agar semuanya tetap baik-baik saja dan kondisi normal kembali.

Semoga setelah semuanya pulih dan kehidupan normal kembali, kita bisa lekas bertemu kembali. Agar rindu ini terbalaskan dengan sebuah pelukan hangat. Bertatap muka lebih lama, mengatakan yang belum sempat tersampaikan. Sampai sekarang pun, rindu ini masih tersimpan rapi, jagalah diri kalian dan sabarlah dalam penantian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sebuah Karya Akan Membuatku Lebih Berharga.

Editor

une femme libre

CLOSE