Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19, Efektif Kah?

Efektif atau tidak ya?

Seperti yang kita ketahui bahwa pandemi covid-19 ini muncul sejak tahun 2019 lalu tepatnya pertama kali terjadi di Cina. Dan mulai muncul dan berkembang di Indonesia pada tahun 2020 tepatnya pada bulan Februari akhir dan masih berkembang hingga saat ini di tahun 2021. Akibat pandemi covid-19 ini semua aktifitas di luar rumah bagi masyarakat terganggu di semua bidang kehidupan, salah satunya pada bidang Pendidikan. 

Advertisement

Pada bidang Pendidikan aktifitas belajar mengajar secara tatap muka juga dihentikan dan hampir selama satu tahun ini para peserta didik dan tenaga pendidik melakuakan aktifitas belajar mengajarnya secara daring. Apa sih yang dimaksud dengan belajar secara daring? Belajar daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS). Yang biasa menggunakan aplikasi seperti zoom, classroom, google forms, google meet dan sebagainya.

Bicara mengenai pembelajaran secara daring, pasti muncul berbagai pertanyaan dibenak kita, mengenai Apakah pembelajaran daring ini bisa sama efektifnya dengan belajar secara Luring atau secara lansung? Menurut pengamat Pendidikan dari Universitas Brawijaya, Aulia Luqman Aziz mengatakan “selamanya profesi guru tidak akan tergantikan oleh teknologi”. Pembelajara secara daring seperti sekarang ini banyak menimbulkan keluhan-keluhan baik dari peserta didik maupun orang tua.Bagaimana pun, pembelajaran terbaik adalah bertatap muka sehingga dapat berinteraksi dengan guru dan teman-teman. Proses mengajar secara daring dan tatap muka tentu berbeda, dalam proses pembelajaran secara tatap muka memiliki nilai yang bisa diambil oleh peserta didik seperti proses pendewasaan sosial, budaya, etika, dan moral yang hanya bisa didapatkan dengan interaksi sosial di suatu area pendidikan. 

Dalam proses pembelajaran daring ini dinilai masih kurang efektif, hal tersebut terjadi karena perubahan sosial yang terjadi akibat pandemi covid-19 yang menyebabkan kendala dalam proses belajar mengajar, itu sebabnya tidak mungkin jika proses pembelajaran dapat berjalan secara ideal. Berbagai kendala yang muncul seperti kurangnya peserta didik dan para orang tua dalam menguasai teknologi yang ada, keterbatasan ekonomi, dan kendala dalam jaringan internet.

Advertisement

 Hal tersebut tentunya menjadi kendala yang sangat besar, karena seperti yang kita ketahui bahwa teknologi adalah penunjang utama dalam proses belajar mengajar secara daring. Selain itu kendala ekonomi juga mempengaruhi proses pembelajaran daring karena tidak semua peserta memiliki media pembelajaran daring seperti smartphone atau leptop. Selanjutnya yang menjadi kendala adalah jaringan internet, seperti yang kita ketahui bahwa jaringan internet sampai sekarang masih belum merata terutama pada daerah plosok, bukan hanya lemah bahkan jaringan internet di berbagai daerah hampir tidak ada. Tentu kendala-kendala tersebut menjadikan pembelajaran daring ininmenjadi kurang efektif. Hal ini seharusnya mendapat perhatian dari Pemerintah untuk bisa membantu memberikan solusi terhadap kendala-kendala yang masih ada sampai sekarang, agar proses pembelajaran secara daring ini dapat berjalan secara efektif.

Proses pembelajaran daring ini pada dasarnya hampir sama dengan tatap muka hanya saja terbatas oleh jarak dan tidak ada interaksi secara langsung, sama halnya dengan pembelajaran tatap muka para tenaga pendidik akan memberikan materi-materi sesuai mata pelajaran masing-masing dan sesuai jadwal yang ada baik menggunakan video atau materi dalam bentuk dokumen setelah itu biasanya peserta didik akan diberikan tugas sesuai materi yang telah diberikan dan diwajibkan mengumpulkan sesuai deadline yang diberikan oleh pendidik. Namun pada kenyataannya tak sedikit yang tidak megikuti kelas daring tersebut dan hanya mengabaikan dengan alasan malas. Sebenarnya hal tersebut terjadi karena para peserta didik sudah bosan menghadapi masa pandemi ini yang harus di lockdown dirumah dan malah harus berkutat dengan memahami sendiri dan mengerjakan tugas-tugas yang sama sekali tidak dipahami. Sebenarnya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga pendidik agar bisa lebih inovatif dan kreatif lagi dalam menyampaikan materi dan penugasan bagi peserta didik, agar mereka merasa enjoy dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan tidak merasa terbebani.

Peran tenaga pendidik tentu sangat berperan besar bagi proses pembelajaran baik itu daring maupun tatap muka. Mengapa demikian karena tenaga pendidik yang memciptakan suasana pembelajaran tersebut, dan tenaga pendidik dituntut harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman bagi peserta didik sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara efektif. Namun saat ini masih banyak tenaga pendidik belum sadar akan hal tersebut sehingga pembelajaran daring di masa ini masih kurang efektif karena bisa dilihat masih banyaknya kendala-kendala yang ada dan sistem belajar mengajar yang kurang menarik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE