Penerapan Komunikasi Efektif pada Anak Usia Dini

Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama. Faktor keluarga sangat berpengaruh kuat dalam pembentukan kepribadian setiap manusia. Orang tua berperan penting dalam pendidikan bagi putra-putrinya. Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak akan sangat bergantung pada kecakapan pengasuhan yang dimilikinya. Keberhasilan merupakan porsi tolak ukur kepuasan dalam meraih harapan pada masing-masing manusia, tentunya bersifat relatif. Maka, keberhasilan orang tua dalam mendidik anaknya tentu saja tidak bisa dicap mentah-mentah oleh keluarga lain. Semakin berkembangnya zaman, kebanyakan orang tua menerapkan parenting yang menurutnya ‘apa yang saya alami, tidak boleh dialami anak saya’.

Advertisement

Dengan arti lain, meninggalkan trauma dan menjadikan anak sebagai anak yang bebas berkreasi dan berkembang. Misal, zaman dahulu orang tua sering memarahi anaknya dengan kalimat perintah yang mengandung unsur paksaan, misal Kalau nanti kamu nggak ngaji, mama akan minta pak ustadz mukul kamu. Namun, zaman sekarang banyak orang tua yang mengganti kalimat paksaan tersebut dengan kalimat ajakan, seperti Nak ayo ngaji, kalo nanti nggak ngaji pak ustadz sedih muridnya berkurang satu. Maka diperlukan penerapan komunikasi efektif pada anak sejak usia dini, guna menciptakan lingkungan keluarga yang positif.

Berdasarkan UU No.20 Thn.2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, anak usia dini dikategorikan sejak anak lahir sampai usia enam tahun (0-6tahun), dan fase ini disebut juga golden age. Di fase ini merupakan periode terpenting dalam masa perkembangan anak karena pada fase ini otak anak mengalami pertumbuhan berkembang begitu pesat. Beberapa hal utama yang harus dilakukan lebih dulu yaitu, latih motorik anak, kenali dan kembangkan potensi anak, latih kemampuan kognitif anak, dan pahami apabila terdapat gangguan pada tumbuh kembang anak.

Menurut aktivitas pendidikan, komunikasi yang dilakukan orang tua mempengaruhi perkembangan anak. Komunikasi merupakan kegiatan proses penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan antara dua pihak yang bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami atas apa yang dikomunikasikan. Sementara komunikasi efektif merupakan komunikasi yang dipahami oleh kedua belah pihak dalam berkomunikasi atas apa yang dikomunikasikan. Dengan arti lain, komunikasi dengan bentuk lisan harus tersampaikan secara akurat. Zaman sekarang sudah banyak berkembang tentang parenting terhadap anak. Banyak penulis yang menulis buku parenting anak, banyak juga jurnalistik yang menulis tentang parenting anak. Influencer juga banyak yang sharing tentang parentingnya sehingga banyak orang-orang yang terinspirasi dengan gaya mendidik anaknya.

Advertisement

Beberapa cara menerapkan komunikasi efektif agar terciptanya tumbuh kembang anak yang baik :

Selalu menggunakan kalimat positif

Advertisement

Hindari menggunakan kata jangan, tidak boleh dengan maksud melarang anak melakukan tindakan tertentu. Contoh Jangan lari, nanti jatuh lho! sebaiknya diganti dengan Nak, jalannya pelan-pelan saja yuk, sini gandengan sama ibu. Dengan begitu, anak merasa tidak dimarahi dan selalu merasa aman jika berjalan bergandeng tangan dengan kita. Karena anak selalu mencontoh hal, perilaku, dan sifat dari lingkungan sekitar terutama orang tuanya sendiri. Jika, orang tua bertutur kata sopan dan baik maka anak akan mencontoh. Tidak hanya sopan dan baik, kalimat yang digunakan orang tua dalam berkomunikasi dengan anak, harus kalimat yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak, karena anak belum memiliki kemampuan mengingat kalimat yang panjang dan bertele-tele.

Gunakan intonasi suara yang wajar

Intonasi yang wajar ialah intonasi yang sesuai dengan situasi. Misalnya saat menegur anak yang melakukan kesalahan, jangan dibentak dengan nada tinggi melainkan dibicarakan dengan baik dan diberi solusinya, contohnya Yumna kalo gemes sama adik boleh, tapi bukan dengan mukul mukanya, nanti adiknya kesakitan terus bisa jadi luka. Kalo mau, Yumna pegang aja tangannya pelan-pelan ya.

Upayakan untuk selalu berkontak mata dan saling melihat

Hal ini juga sama pentingnya, karena dengan kita berkontak mata saat berkomunikasi anak akan merasa diperhatikan.

Gunakan kata-kata emas

Kata-kata emas ialah tolong, terima kasih, maaf, permisi, dan silahkan. Dengan kita menerapkan kata-kata emas ini, anak akan menjadi pribadi yang sopan.

Ajaklah anak untuk berdiskusi

Saat anak sudah lancar berbicara, orang tua harus menciptakan percakapan yang membuat anak berpikir. Melatih anak untuk berfikir kritis dengan hal sederhana, misal memilih warna cat kamar anak, maka dengan begitu anak merasa pendapatnya diperlukan oleh orang tua. Akan tetapi, anak juga butuh waktu untuk merespond dan memahami apa yang dikatakan oleh orang tua. Lalu, saat anak bercerita, orang tua juga harus menunjukkan rasa penasaran, karena hal ini melatih anak untuk percaya diri ketika berbicara dengan siapapun.

Melalui tips berkomunikasi efektif di atas, kita dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak, mengetahui perasaan anak, menjalin hubungan yang lebih erat dengan anak dan tentunya menjadi role model untuk seumur hidupnya. Oleh karena itu, marilah kita menerapkan beberapa tips di atas. Yang belum menjadi orang tua tetapi sudah baca artikel ini juga boleh menerapkan dan menjadikan wawasan tambahan untuk di masa depan nanti. Namun, orang tua tidak luput dari kesalahan karena guru terbaik adalah pengalaman. Jika tidak melakukan kesalahan tidak akan belajar untuk berusaha menjadi lebih baik. Maka tingkatkan kesadaran untuk selalu berusaha jadi orang baik supaya selalu menjadi orang yang positif di lingkungan sekitar.


Membuat kesalahan berarti Anda belajar lebih cepat. – Weston H. Agor


(DELIMA ASRI MUSFIRA – MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya mahasiswa ilmu komunikasi, saat ini masih semester 2 dengan keinginan mengembangkan diri saya menjadi pribadi dengan modal komunikasi yang baik

CLOSE