Limbah Batik

Pengelolaan limbah batik

Istilah "limbah" mengacu pada limbah industri dan domestik (rumah tangga, juga dikenal sebagai "limbah") yang dihasilkan selama proses produksi dan yang kehadirannya pada waktu dan lokasi tertentu tidak diinginkan bagi lingkungan karena kurangnya nilai ekonomi. . Bahan kimia organik dan anorganik menyusun limbah ini jika dilihat secara kimiawi. Limbah harus dihasilkan karena keberadaannya dalam konsentrasi dan kuantitas tertentu dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, khususnya terhadap kesehatan manusia. Jenis limbah dan karakteristiknya menentukan tingkat risiko keracunan.

Advertisement

Pembuangan air limbah ke badan air, baik dari kegiatan domestik (rumah, tangga) atau industri, dapat mencemari lingkungan jika: Kualitas air limbah tidak memenuhi baku mutu limbah. Baik kuantitas maupun komposisi air limbah seringkali tidak dipantau secara berkala, dan beberapa sektor hanya memerlukan pemantauan. 2009, Ikhsan:224). Limbah di kategorikan menjadi 3 jenis yaitu limbah padat,cair,dan gas.

Masalah air limbah tidak sesederhana yang dipikirkan orang karena pengolahan air limbah membutuhkan banyak uang untuk diinvestasikan dan mahal untuk dijalankan. Oleh karena itu, perencanaan yang tepat, penelitian, pembangunan fasilitas instalasi pengolahan air limbah (IPAL) atau pengelolaan limbah yang tepat (UPL), dan pengoperasian yang hati-hati adalah semua langkah yang diperlukan dalam pengolahan air limbah.

Ada sejumlah parameter kualitas yang digunakan selama pengolahan air limbah itu sendiri. Ada tiga jenis parameter kualitas untuk air limbah: parameter organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik. jumlah bahan organik dalam limbah diukur dengan parameter. Permintaan oksigen kimia (COD), karbon oksigen biokimia (BOD), total hidrokarbon minyak bumi (TPH), minyak dan lemak (O&G), pH, suhu, warna, bau, dan potensi reduksi semua termasuk dalam parameter ini. Senyawa baik organik maupun anorganik dapat ditemukan dalam air limbah.

Advertisement

Sebagai contoh adalah limbah dari industri batik. Industri batik memiliki sisa limbah berupa cairan yang mengandung bahan bahan berbahaya jika langsung di buang ke lingkungan tanpa di lakukan pengolahan terlebih dahulu. Limbah dari industry batik memiliki beberapa sifat. Sifat  kimia limbah cair batik antara lain: pH, BOD, COD, dan beberapa konsentrasi logam berat antara lain: Mangan (Mn), Nikel (Ni), Timbal (Cu), dan Kromium (Cr).2] . Menurut Hastutiningrum dan Purnawan (2017), karakteristik limbah cair dapat di kategorikan menjadi tiga yaitu : fisika,kimia, dan biologi.

Dikutip dari jurnal Analisis Peranan Ipal Dalam Strategi Penanganan Limbah Industri Batik di Kota Pekalongan pada tahun 2018 pencemaran limbah industri berkontribusi terhadap pencemaran air di Jawa Tengah. Sebagai salah satu produsen batik Indonesia, Kota Pekalongan cukup buruk dalam bidang pencemaran airnya. Pembuangan limbah batik yang sembarangan akan berdampak besar, apalagi jika berakhir di sungai. Mulai dari kesehatan yang buruk hingga punahnya biota laut dan rusaknya biota sungai. Akibatnya penyakit, terutama penyakit kulit. menyebabkan kanker jika masuk ke dalam sumur dan ke dalam air.

Advertisement

Berdasarkan masalah tentang limbah cair di Indonesia akhir-akhir ini perlu sekali dilakukan pemulihan dan penanggulangan terhadap limbah cair dengan cara yang efektif dan efisien secepat mungkin. Selama ini penanganan limbah cair di Indonesia masih belum efisien yaitu caranya hanya dengan menegur pengusahanya tanpa memberikan solusi yang jelas.

Berdasarkan masalah tentang limbah cair tersebut perlu di lakukan pengolahan limbah dengan baik dan efisien. Dikutip dari jurnal Pengolahan Limbah industri batik tulis dengan metode gabungan adsorbsi dan elektrokoagulasi pengolahan yang baik dan efisien terdiri dari beberapa tahap yang pertama adalah tahap pengolahan secara fisik yaitu dengan pengolahan secara fisika. Tahap dari pengolahan fisik memiliki beberapa tahapan yang pertama adalah mekanisme adsorbs mekanisme adsorbs di pengaruhi oleh beberapa factor yang pertama adalah luas permukaan filter dan yang kedua adalalah tahanan media filter.

Pemilihan media untuk tahap fisik ini juga sangat di batasi oleh beberapa faktor yang pertama adalah sifat bahan yang diadsorbsi yang kedua adalah alat adsorbs dan yang ketiga adalah media adsorbs yang digunakan kali ini adalah karbon aktif dari zeolite ijuk. Tahap kedua adalah tahapan secara kimia yaitu Pada penelitian kali ini menggunakan Al sebagai anoda dan Cu sebagai katoda. Logam Al dari aluminium dan logam Cu dari plat

Hasil dari pengolahan limbah dengan metode gabungan Adsorbsi Dan Elektrokoagulasi adalah Rasio karbon aktif terhadap zeolit ​​pada kolom adsorpsi menurun sebanding dengan penurunan COD dan TSS2 ketika limbah diolah dengan menggabungkan adsorpsi dan elektrokoagulasi. Selain itu, penurunan COD dan TSS semakin besar waktu tinggal limbah batik tulis selama elektrokoagulasi. Kesimpulan akhir adalah hasil elektrokoagulasi terbaik diperoleh pada menit ke-50, dengan laju penyisihan COD sebesar 54,12% dan laju penyisihan TSS sebesar 89,07%, terlepas dari waktu tinggal.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini