Mengenal Good Girl Syndrome. Saat Perempuan Memaksakan Diri Berbuat Baik Di Hadapan Orang

Menjadi perempuan memang tak segampang itu, kawan. Rasa-rasanya segala tindakan terkadang harus dipikirkan apakah sejalan dengan perasaan atau tidak. Sering kali perempuan dihadapkan pada keadaan yang mengharuskannya berlaku dan berkepribadian baik, entah itu harus menuruti permintaan orang lain atau mendengarkan masalah orang lain, padahal dirinya saja juga sedang bermasalah.

Advertisement

Kondisi seperti ini yang kadang kala membuat khawatir karena banyak yang mengalami good girl syndrome alias keadaan di mana mereka memaksakan diri untuk berbuat baik. Intinya ia selalu berpikir bagaimana harus menyenangkan orang lain dan mengabaikan perasaaanya sendiri.

Ada beberapa gejala yang menandakan perempuan mengalami good girl syndrome seperti takut membuat orang kesal, mau tidak mau harus menghindari konflik, sulit mengatakan apa yang diinginkan, merasa diri sendiri bangga karena telah mambantu orang lain walaupun hati terasa tidak nyaman.

Bersikap baik tentu sikap terpuji, tapi jika dilakukan secara paksa dan merugikan diri sendiri apa patut untuk dilanjutkan?

Advertisement

Good girl syndrome sepertinya memang kondisi yang memang sudah berakar, mengingat penanaman nilai yang sudah dimulai sedari kecil yang tekadang membuat perempuan mau tidak mau harus tampil sempurna dan sebisa mungkin tidak mendapat respon negatif dari orang lain.

Sikap positif yang sudah ditanam sejak kecil memang merupakan kualitas yang bagus, tapi bila harga diri sepenuhnya bergantung pada kebahagiaan orang lain ini akan menjadi cikal bakal good girl syndrome.

Advertisement

Menjadi orang baik memanglah bagus. Namun jika harus dipaksa berubah demi orang lain tentu akan mengganjal dihati dan justru akan membuat burn out.

Good girl syndrome tentu tidak boleh diremehkan karena akan berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang, bahkan bisa menjadi penghalang ketika kita memiliki sesuatu yang diimpikan karena terlalu khawatir akan orang lain.

Walaupun kamu adalah tipikal orang yang senang membuat orang bahagia, SoHip juga tidak bisa melakukan ini selamanya. Jika terus-terusan berperilaku seperti ini nantinya kamu justru akan merasa jenuh bahkan lelah sendiri karena terlalu berfokus pada kebahagiaan orang lain.

Orang seperti ini tidak cuma takut mengecewakan orang lain tapi juga khawatir akan pendapatnya sendiri apa yang ia utarakan pendapatnya akan menyakiti orang lain atau tidak. Penanaman nilai dari lingkungan sedari kecil terkadang membuatmu secara sadar bahwa kita hidup harus memenuhi harapan orang lain.

Untuk itu berusahalah belajar mengungkapkan apa yang kamu inginkan selama ini. Walaupun tidak mudah untuk mengubah cara berpikir ini, kamu bisa memulainya dengan bersikap jujur. Cobalah untuk berani mengeluarkan pendapatmu secara gamblang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Selain suka buku aku juga suka halu

CLOSE