2021 Semakin Dekat, Akankah Pembelajaran Tatap Muka di Laksanakan atau Malah Batal di Laksanakan Kembali?

2020 akan segera berakhir, akankah pembelajaran daring ini tetap berlanjut atau berakhir?

Penghujung Tahun 2020 sudah semakin dekat itu berarti sudah genap hampir 9 bulan Indonesia terserang wabah virus corona atau Covid-19, dan juga sudah genap 9 bulan pula para pelajar dan mahasiswa menjalani pembelajaran secara daring. Selama pembelajaran secara daring ini tentunya banyak sekali sisi positif dan juga negatif yang para pelajar maupun tenaga pengajar alami, pada 20 November 2020 Mentri Pendidikan dan Kebudayan Nadiem Makarim menyatakan bahwa pada awal tahun 2021 sekolah mulai boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka tapi dengan memenuhi beberapa syarat yang sudah di tentukan.

Advertisement

Nadiem Makarim melalui akun Youtube Kemendikbud RI menyatakan:


“Jadinya bulan Januari 2021. Jadi daerah dan sekolah diharapkan dari sekarang kalau siap melakukan tatap muka, kalau ingin melakukan tatap muka, harus segera meningkatkan kesiapannya untuk melaksanakan ini dari sekarang sampai akhir tahun,” jelas Nadiem pada Jumat (20/11/2020).


Berdasarkan pernyataan diatas, itu berarti pemerintah khususnya kemendikbud sudah memberi lampu hijau bagi sekolah-sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan juga mengantongi izin dari beberapa lembaga. Namun akhir-akhir ini angka positif Covid-19 di Indonesia melonjak drastis bahkan dalam sehari pernah mencapai 8.369 penambahan kasus baru, lonjakan yang sangat drastis tersebut tentu saja membuat beberapa orang tua murid khawatir dan ragu akan di mulainya kembali proses pembelajaran secara tatap muka ini.

Advertisement

Lantas jika begini apakah wacana pembelajaran tatap muka pada tahun 2021 akan tetap dilaksanakan?.

Jika ditilik secara lanjut banyak sekali hal yang membuat kemendikbud akhirnya mengijinkan adanya pembelajaran tatap muka, salah satunya keterbatasan sinyal dan biaya bagi para pelajar dan tenaga pengajar yang berada di luar jangkauan. Tidak bisa di pungkiri bahwa banyak sekali siswa yang mengeluh akan borosnya kuota yang mereka pakai dalam kurun waktu seminggu daring. Apalagi bagi beberapa daerah yang memiliki keterbatasan sinyal tentu saja pembelajaran secara daring ini cukup berat untuk di lakukan.

Advertisement

Untuk itu dengan di keluarkannya keputusan ini tentu saja membawa berita gembira dan juga kehawatiran dunia pendidikan, jangan sampai dengan di bukanya sekolah ini akan memunculkan klaster baru bagi Covid-19 di Indonesia. Pihak sekolah tentu harus selalu mengawasi para siswanya agar selalu menerapkan protokol kesehatan dan juga melakukan swab test sebelum di mulai nya tahun ajaran, baik untuk siswa maupun guru yang bersangkutan. Dan hanya mereka yang berada di zona hijau saja yang di perbolehkan melakukan pembelajaran secara tatap muka ini.

Juga dengan adanya surat pernyataan yang akan di serahkan kepada orang tua murid. Disini mereka di bebaskan untuk memilih apakah mereka mengijinkan anak nya untuk bersekolah secara tatap muka? Atau lebih memilih daring di lanjutkan. Semua keputusan sama baiknya jadi tidak akan ada yang merasa di rugikan maupun di untungkan disini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE