Pentingnya Berdamai dengan Inner Child, Walau Terkadang Berdamai dengan Diri Sendiri Tidak Selalu Mudah

Terkadang saat seseorang bertumbuh, mereka tidak menyadari siapa dirinya lebih dalam. Keadaan secara mental yang tidak begitu dilihat, trauma-trauma masa lalu yang tak terselesaikan, atau keinginan-keinginan yang terabaikan. Semua seakan ditarik ke dalam diri sampai manusia itu tidak menyadari akan keberadaan luka-luka atau pun trauma mereka terdahulu. Hal ini lah yang sebenarnya membangunkan anak kecil (Inner child) dalam dirinya, dan hal tersebut nantinya akan menjelma menjadi amarah yang mendalam, atau kesedihan yang berlarut. Bahkan banyak pula orang yang tidak mengerti dan sadar bahwa anak kecil dalam diri mereka sedang terluka.  Lalu sebenarnya siapa anak kecil tersebut?

Advertisement

Siapa itu ‘Inner Child’?

Inner child adalah bagian dari dalam diri kita yang dihasilkan dari pengalaman masa kecil, dan hal tersebut berdampak  pada kehidupan  kita  sekarang. Ini merupakan bentuk ekspresi yang di hasilkan dari masa kanak-kanak hingga setelahnya.  Menurut John  Bradshaw  (1992),  inner  child merupakan hasil dari pengalaman atau kejadian di masa lalu yang belum terselesaikan dengan baik. Jika seorang anak mendapatkan pengalaman yang positif pada masa kecilnya, maka itu akan membawa dampak yang positif pula pada kehidupan dewasanya. Berbanding terbalik dengan anak yang kerap kali mendapatkan pengalaman buruk dari masa kecilnya, anak tersebut akan mendapatkan luka pada batin. Tanpa disadari, inner child dapat tumbuh pada diri anak tersebut dan muncul pada saat ia dewasa dalam wujud tingkah laku atau kondisi emosional yang tidak disadari (unconscious).

Berdamai dengan inner child?

Terkadang saat kita bertumbuh kita tidak mengetahui atau mengingat kembali hal-hal apa saja yang membuat kita terluka atau trauma. Kita kerap kali melupakan hal-hal tersebut. Walau terkadang kita mencoba untuk mengingat-ingat kembali sebenarnya apa yang membuat diri kita terluka pada masa kecil, namun itu malah akan membuat diri kita kembali merasakan sakitnya. Dan pengalaman buruk pada masa kecil dipercaya tidak akan menghilang begitu saja dari dalam diri kita walaupun kita telah melupakan kejadian tersebut, dan ini dikarenakan tubuh kerap kali menyimpan luka emosional maupun fisik.

Hal ini dapat dilihat saat anak yang kerap kali mendapatkan kekerasan fisik dari orang tuanya saat kecil, pada saat dewasa ia akan lebih mudah marah dan mungkin saja akan melakukan kekerasan fisik kembali seperti yang ia rasakan semasa kecilnya. Ini merupakan salah satu  bentuk dari pertahanan dirinya agar kejadian seperti masa lalunya tidak terjadi kembali. Dengan kata lain, seseorang bukan hanya harus melupakan sebuah kejadian yang tidak mengenakkan dalam hidupnya, namun ia harus bisa menerima dan menyembuhkan luka-luka pada masa kecilnya, dengan begitu ia dapat merasa lebih baik dan masalah teratasi. Lalu apa yang bisa membantu kita untuk menyembuhkan inner child?

Advertisement

Berkata bahwa kita istimewa dan cukup sebagai seorang anak

Dengan kita berkata bahwa diri kita istimewa dan cukup sebagai seorang anak ini kan lambat laun menyembuhkan inner child yang terluka. Dengan begitu kepercayaan diri akan mulai bertumbuh dan pada akhirnya dapat menerima perasaan serta diri secara utuh.

Katakan bahwa sekarang ia dicintai, dan dihargai

Sama hal seperti berkata diri kita istimewa dan cukup, dengan kita melontarkan kamu dihargai atau pun kamu dicintai itu akan dapat membantu proses penyembuhan diri akan luka yang menahun. Dengan begitu kita akan dapat membangun kepercayaan diri dan memaafkan segala luka yang terjadi.

Advertisement

Validasi bahwa kita pernah merasa terluka dan memiliki perasaan kesepian, kesedihan, maupun amarah.

Jika kita  berhasil memvalidasi segala luka dan perasaan yang dimiliki, kita kerap kali akan lebih jujur dan mampu keluar dari lingkaran kepahitan dan menjadi diri kita. Namun jika kita masih menolak dan tidak menerima luka serta segala bentuk perasaan yang ada maka akan sulit berdamai dengan inner child.

Walau terkadang berdamai dengan diri sendiri tidak selalu mudah, namun kesehatan mental adalah salah satu hal krusial dalam hidup yang perlu diperhatikan oleh manusia. Perasaan sedih, takut, merasa tertinggal, atau kesepian yang belum terselesaikan dapat memberikan dampak bagi kehidupan. Jika hal ini terus mengganggu kehidupan, seperti mengganggu produktivitas, dan tidak dapat diatasi sendiri maka penting untuk mencari ada baiknya untuk mencari bantuan seperti berkonsultasi kepada dokter kejiwaan/psikolog untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dan dicarikan terapi yang tepat untuk menangani permasalahan ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE