Pentingnya Kemampuan Memasak Baik untuk Laki-laki Maupun Perempuan

Kemampuan memasak bukan hanya tentang kesetaraan gender tetapi juga bentuk peduli diri dan lingkungan

Memasak seringkali menjadi hal yang identik pada perempuan karena suatu budaya patriarki di Indonesia yang melekat sejak zaman kolonial, kemerdekaan, reformasi hingga sekarang. Di mana budaya ini menempatkan perempuan dalam urusan domestik saja yang justru pada kenyataannya membatasi arah gerak perempuan. Padahal, kriteria perempuan ideal denganbisa memasak terbentuk atas suatu konstruksi semata.

Advertisement

Terlepas apapun gendernya, memasak menjadi kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki setiap orang. Tanpa seseorang bisa memasak, bukan hal yang tak mungkin seseorang itu akan sangat bergantung pada sistem pangan yang ada. Untuk mendapatkan sebungkus makanan, tak jarang seseorang memesan makanan melalui aplikasi layanan pesan makanan cepat saji.

Dalam hal ini, ada beberapa bagian kelompok masyarakat yang menjadi pihak dari sistem ini yaitu produsen, distributor dan konsumen. Orang-orang sebagai konsumen memiliki posisi dalam melanggengkan sistem pangan dengan mengontrol mekanisme dan kebijakan dari produksi dan ditribusi pangan. Dengan demikian, akan selalu ada dampak dari sistem ini.

Setiap harinya banyak orang yang memesan makanan tidak hanya sekali dua kali. Hal ini berimbas pada sampah yang dihasilkan, terlebih sampah yang bersifat tidak terurai seperti plastik, kertas dan sejenisnya. Lalu bagaimana hal ini dapat menahan laju krisis iklim?

Advertisement

Belum lagi jika dilihat dari segi kesehatan seperti bahan-bahan yang digunakan, kandungan gizi dan jaminan higenis tidaknya saat diproduksi dan didistribusi. Makanan hal yang paling penting untuk menjaga kesehatan diri. Dengan mengkonsumsi apa yang baik untuk tubuh, penyakit tidak mudah menjangkiti tubuh.

Zaman memang semakin canggih, hal-hal keseharian bisa dilakukan dengan mudah dan cepat dengan pemanfaatan teknologi seperti dalam hal kebutuhan primer manusia yaitu kebutuhan makanan dengan sistem pangan tersebut. Akan tetapi, justru seringkali seseorang dibuat bergantung pada sistem pangan di luar kendali yang cenderung mengabaikan lingkungan dan kesehatan diri.

Advertisement

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Begitulah kiranya pertanyaan yang akan muncul mengenai hal tersebut. Mengutip dari pernyataan salah satu feminis Indonesia (Dea Safira) juga salah satu lulusan kedokteran gigi adalah dengan “Menanam, menumbuhkan dan memasak sendiri semua bahan makanan yang kita produksi sendiri adalah sebuah bentuk kedaulatan”. Menurutnya, hal ini merujuk pada pandangan bagaimana orang terdahulu mendapatkan pangan dalam keseharianya.

Melihat situasi sekarang dimana pemerintah menetapkan kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah untuk memutus penyebaran Virus Corona, pernyataan tersebut menjadi aktivitas yang cocok dan bermanfaat untuk dilakukan di rumah. Di mana, penanaman sangat berkaitan erat dalam hal mengurangi emisi karbon. Sekaligus, memasak makanan sendiri tanpa perlu memesan makanan di luar dapat mengurangi polusi kendaraan. Bentuk kedaulatan pangan seperti ini tak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kesehatan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE