Pentingnya Konsep Diri Pada Remaja

Pentingnya konsep diri remaja terhadap perilaku Pahami banyak tantangan yang dihadapi remaja saat ini ketika orang tua mereka khawatir. Jika bisa ditulis seperti ini, maka orang tua perlu melakukan daftar panjang hal-hal untuk melindungi remaja dari perilaku berbahaya seperti bullying, merokok, pergaulan bebas,perkelahian, atau penggunaan barang haram. Ini adalah hal termudah untuk memberikan nasihat tentang bahaya perilaku, tetapi Anda juga menyadari bahwa Anda tidak dapat mengawasi semua aktivitasnya untuk memastikan keselamatannya.

Advertisement

Namun pada kenyataannya pengawasan dan nasehat orang tua tidak dapat 100% menjamin anak terhindar dari perilaku berbahaya, yang lebih penting adalah konsep diri remaja. Apakah konsep diri itu?

Apa yang akan mempengaruhi aspek positif dan negatif konsep diri? Konsep diri mencakup tiga hal, yaitu, bagaimana remaja berpikir tentang diri sendiri (self-image), bagaimana remaja menilai dirinya sendiri dibandingkan dengan orang lain (self-esteem), dan citra ideal yang ingin mereka capai (ideal self). Kualitas konsep diri bergantung pada keberhasilan atau kegagalan kaum muda di bidang yang mereka anggap penting dan bagaimana orang berpikir tentang mereka.

Penerimaan orang lain dan kesuksesan anak muda akan meningkatkan konsep diri dan harga diri mereka. Misalnya, jika seorang remaja tidak memiliki banyak teman, tetapi kriteria suksesnya adalah memiliki banyak teman, maka ia akan menganggap dirinya gagal. Lebih penting lagi, jika teman-temannya menganggap dia berbeda, mereka tidak akan pernah mengundangnya untuk berinteraksi.

Advertisement

Oleh karena itu, ia akan memiliki konsep diri yang negatif dan juga akan memiliki rasa percaya diri yang rendah. Orang tua yang banyak mengkritik daripada memberi pujian juga dapat menyebabkan remaja memiliki konsep diri yang negatif. Penelitian Curran & Hill, yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin pada 2019, menunjukkan bahwa remaja usia kuliah di Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Kanada cenderung suka makan lebih banyak, terkadang menetapkan standar yang tidak realistis untuk diri mereka sendiri. Ini mungkin juga membuat orang muda merasa dikalahkan.

Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan konsep diri remaja yang positif? Konsep diri yang positif dapat membuat anak muda berpikir bahwa dirinya terlalu berharga untuk diri sendiri dan masa depan untuk terlibat dalam hal-hal yang berisiko. Untuk mencapainya, para remaja memang membutuhkan bantuan orang tua dan lingkungan sekitarnya, termasuk para guru di sekolah tersebut.

Advertisement

Anda dapat menggunakan situs web mindful ini untuk menetapkan beberapa metode untuk membangun konsep diri yang positif di kalangan anak muda: 


  1. Lakukan aktivitas fisik.

    Para remaja mulai menyadari penampilan dan bentuk tubuhnya. Olahraga, pesquibra, dan menari bisa membuatnya lebih sehat dan percaya diri.

  2. Cintai diri sendiri. 

    Jangan selalu membandingkan diri dengan orang lain. Sebaliknya, terimalah kekurangan diri, beri apresiasi diri sendiri jika telah berusaha maksimal.

  3. Fokus pada kelebihan.

    Menemukan minat dan bakat dapat membuat remaja memiliki konsep diri yang positif. Lakukan aktivitas yang dapat mengasah minat tersebut.

  4. Bantu orang lain.

    Membantu orang asing, termasuk aktif berpartisipasi dalam gerakan kemanusiaan dan lingkungan, membuat kaum muda merasa memiliki pengaruh positif terhadap diri mereka. Oleh karena itu, mohon luangkan waktu untuk membangun konsep diri yang positif di kalangan anak-anak agar mereka dapat terus tumbuh menjadi anak-anak yang dewasa Bagilah konsep diri menjadi beberapa bagian, yaitu:

Bagilah konsep diri menjadi beberapa bagian, yaitu: 


  1. Citra diri (body / self-image)

    Sikap seseorang terhadap diri sendiri secara sadar dan tidak sadar merupakan gambaran orang tersebut. Sikap ini mencakup persepsi dan sensasi terhadap ukuran, bentuk, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu, dan itu terus berubah seiring dengan pengalaman baru setiap orang.

     

  2. Diri ideal

    Diri ideal adalah pengetahuan individu tentang perilakunya sendiri berdasarkan kriteria, cita-cita, tujuan atau penilaian pribadi tertentu (Stuart dan Sundeen, 1991). Kriteria dapat dikaitkan dengan tipe orang yang membutuhkan atau ambisi, ambisi, nilai (value) yang ingin dicapai. Diri ideal seseorang berkembang di masa kanak-kanak dan dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting oleh orang tersebut. Pengaruh ini membawa manfaat dan harapan bagi remaja.



    Inilah mengapa orang tua, guru, dan teman sangat penting. Namun yang terpenting adalah orang tua. Jika orang tua tidak memberikan pengaruh, anak akan terpengaruh oleh cita-cita orang lain tentang dirinya. Tentunya tidak masalah bila parpol yang menjadi sumber cita-cita anak akan berdampak positif.

     

  3. Harga diri

    Ketika seseorang mengevaluasi dirinya sendiri, dia mengukur harga dirinya sendiri. Mengapa? Karena harga diri adalah hasil dari analisis sejauh mana perilaku mereka memenuhi cita-cita mereka, dan hasil evaluasi pribadi. Aspek utama dalam membangun harga diri adalah dicintai atau dicintai dan dihormati oleh orang lain.

    Frekuensi cinta atau cinta dan penurunan harga diri akan mengakibatkan penurunan harga diri. Selain itu, tingkat kegagalan juga akan terpengaruh. Orang yang mengalami kegagalan seringkali memiliki harga diri yang rendah. Sebaliknya, orang yang jarang gagal cenderung memiliki harga diri yang tinggi. Intinya, harga diri yang rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk.

     

  4. Peran setiap orang, termasuk anak-anak, harus berperan, yaitu sikap dan perilaku seseorang sesuai dengan nilai dan tujuan yang diharapkan oleh posisinya dalam masyarakat. Peran mengacu pada peran yang diberikan, yaitu peran yang menutup kemungkinan pilihan seseorang, dan peran yang diterima, yaitu peran yang dipilih atau dipilih oleh individu tersebut.

     

  5. Identitas Orang yang memiliki identitas yang kuat akan memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain. Identitas adalah kesadaran diri yang berasal dari observasi dan penilaian, dan merupakan sintesis dari semua aspek konsep diri. Pentingnya konsep diri yang positif Berikut beberapa hal yang dapat menjelaskan pentingnya konsep diri positif seorang anak:

Konsep diri mempengaruhi perilaku padahal, konsep diri merupakan kerangka acuan internal atau kerangka acuan bagi perilaku individu, yang mengacu pada:


  • Memainkan peran penting dalam menjaga konsistensi internal. Jika perasaan atau persepsi tidak seimbang, kondisi psikologis yang tidak menyenangkan akan terjadi.

  • Semua sikap dan pendapat pribadi dalam pengalaman interpretasi. Orang dengan konsep diri positif cenderung memandang pengalaman negatif sebagai penyebab perkembangan positif.

  • Tentukan ekspektasi pribadi. Harapan adalah inti dari konsep diri. Anak dengan konsep diri negatif cenderung kehilangan harapan. Keputusasaan akan menjadi tujuannya. Kita bisa tahu bahwa akibatnya: dapat mengakhiri hidupnya

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE