Dalam dunia kerja, komunikasi merupakan aspek yang sangat penting. Dalam proses komunikasi, kemungkinan akan adanya kendala atau masalah yang akan muncul merupakan hal yang wajar. Namun, hambatan atau masalah yang dibiarkan tentu dapat menjadi konflik yang dapat menghambat proses pencapaian tujuan suatu perusahaan atau organisasi. Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat bekerja sama dalam sebuah tim. Tidak hanya mempermudah dalam mencapai tujuan, kerja sama tim juga berguna bagi sumber daya manusia untuk bersosialisasi dan berguna untuk memperluas networking.
Dalam proses pencapaian tujuan suatu perusahaan atau organisasi, tentunya proses tersebut akan lebih mudah dilakukan dengan kerjasama tim yang kompak. Dalam proses ini, diperlukan SDM yang memiliki keterampilan dan kemampuan komunikasi yang baik. Keterampilan dan komunikasi sebagian besar dibentuk oleh pendidikan dan lingkungan. Salah satu informan saya dalam project wawancara saya adalah, Bapak Diorezky Yoga Pratama yang merupakan Senior Manager Corporate Communications & CSR dalam GMF AeroAsia  juga menyatakan bahwa pendidikan dan subjektivitas merupakan penentu kemampuan dan keterampilan seseorang. Pak Dio menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut dan media yang digunakan untuk berkomunikasi juga dapat menjadi penyebab terjadinya miskomunikasi dan kesalahpahaman. Dalam bekerja sebagai tim, miskomunikasi dan kesalahpahaman dapat menjadi penghambat pencapaian. Dalam wawancara yang saya lakukan dengan Pak Dio, beliau juga memberikan saran untuk mengatasi masalah ini. Contohnya termasuk mengklarifikasi dan menyelaraskan kembali maksud penyampaian secepat mungkin.
Untuk menjadi sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan kemampuan komunikasi yang baik, ada salah satu komponen komunikasi yang harus diperhatikan, yaitu komunikasi interpersonal. Dalam komunikasi antarpribadi terdapat aspek verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal dan nonverbal dapat menilai pendekatan yang dilakukan baik secara formal maupun informal dalam menjalani suatu proses komunikasi. Hal ini tentunya menjadi aspek pendukung suatu tenaga kerja dalam mengatasi kesalahpahaman dan miskomunikasi. Informan lain dalam wawancara saya, yaitu Ibu Ayu Diah Callista selaku Senior Marketing & Product Development Analyst dalam GMF AeroAsia juga menyatakan bahwa meskipun miskomunikasi dan kesalahpahaman sulit untuk dihindari, pemahaman dan keterampilan komunikasi interpersonal yang baik dapat meminimalkan kemungkinan hal ini terjadi. Untuk menghindari atau meminimalkan kesalahpahaman dalam komunikasi dalam lingkup kerja tim, diperlukan suatu cara untuk menjaga kualitas komunikasi interpersonal dengan sesama rekan kerja. Beberapa di antaranya dengan sering mengevaluasi dan memantau rutinitas kerja sehari-hari sesama rekan kerja. Selain itu, pembinaan juga diperlukan agar semua tim memiliki pemahaman yang sama dalam memaknai sebuah pesan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”