Pentingnya Nonton Film Chungking Express di Tengah Anjuran WHO Untuk Physical Distancing

Coba deh siapa tau ada pesan yang kamu ambil dari film ini

Awalnya tidak sengaja saya menemukan salah satu film terbaik Wong Kar-wai, yaitu “Chungking Express”. Film ini tidak hanya menyampaikan dilema seseorang dalam mencintai, tapi sebuah kisah patah hati yang berujung jadi Physical Distancing. Film ini ternyata banyak mengajari saya tentang bagaimana melalui malam dalam kesendirian, menonton TV sendiri, sambil mengunyah kentang goreng dan bahkan merasa sendiri di tengah keramaian, benar-benar kesendirian yang hakiki.

Advertisement

Film ini terdiri dari dua kisah yang berbeda dengan bagian yang diceritakan secara berurutan tapi masing-masing dari cerita ini ada yang berperan dengan gaya melankolis, sedangkan satunya lagi tentang perasaan cinta yang tumbuh.

Okey, mari kita bahas. Bagian pertama kisah awal bermula dari seorang polisi bernama He Zhiwu, seorang polisi yang baru saja putus dari pacarnya setelah lima tahun berpacaran.

Wu sendiri tampak tidak bisa melupakan mantan pacarnya tersebut. Lalu mencoba untuk menghubungi May (nama mantan pacarnya), namun sayangnya tidak pernah berhasil. Untuk mengusir kesedihannya, Wu jadi punya kebiasaan yang unik agar bisa menawar kesedihannya tersebut. Katanya, dengan jogging akan membuatnya

berkeringat banyak sehingga tidak ada air yang tersisa untuk membuatnya menangis.

Kadang pula Wu hanya bisa menghibur diri dengan pergi ke minimarket mencari nanas kalengan yang hampir kedaluwarsa, hanya untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa rasa cintanya juga telah kedaluwarsa, sunguh film Chungking Express adalah satu-satunya drama yang sangat apik yang pernah saya tonton. Sedangkan bagian yang kedua bercerita tentang polisi berkode 663 yang di perankan oleh (Tony Leung) tidak diketahui namanya di dalam film tersebut. Identitasnya hanya ditunjukkan melalui kode polisinya yang bernomor 663.

Advertisement

Ia baru saja diputuskan oleh pacarnya yang seorang pramugari. Hampir setiap malam, ia sering pergi ke suatu kios untuk membeli makanan. Diam-diam, salah satu pegawai kios tersebut yang bernama Faye jatuh cinta padanya. Lalu, suatu hari, mantan pacar si polisi datang ke kios tersebut dan menitipkan surat untuk polisi tersebut (kepada si pemilik kios tepatnya). Surat tersebut ternyata berisi kunci apartemen si polisi.

Ketika si polisi itu datang, dengan segera Faye memberikan surat yang berisi kunci apartemen kepada polisi tersebut. Lalu ia menolak untuk menerima surat itu, sehingga surat tersebut terus disimpan oleh Faye. Kadang Faye sering menyelinap masuk ke apartemen si polisi dengan menggunakan kunci dalam surat tersebut (waktu si polisinya lagi kerja) dan diam-diam membersihkan apartemen si polisi. Suatu waktu si polisi tersebut semakin memperhatikan hal-hal kecil di dalam kehidupannya, termasuk benda-benda peninggalan dari mantan kekasihnya.

Advertisement

Kadang ada hal dilakukannya dengan pikiran setengah sadar, misalnya ia mulai bercakap-cakap dengan batang sabun yang katanya makin hari makin kurus, atau helai serbet yang kerap menangis sehabis dicuci, dan bahkan seragam pramugari yang berbau apak milik mantan kekasihnya. Ia menikmati kesendirian dengan amat pelan tapi manis, saking manisnya handuk dan sabun saja sampai diajak ngobrol, ketimbang ngobrol ke seseorang untuk mencurahkan isi hati, ia lebih memilih mencurahkan perasan ke benda mati. Sangat Physical Distancing sesuai anjuran WHO.

Saya kagum dengan film ini meskipun masyarakat padat seperti di Hong-Kong. Film ini memaksa para penontonnya agar bisa membatasi komunikasi dan membentuk hubungan yang bermakna dengan orang lain. Tetapi bukan untuk membentuk sikap individualistis. Saya sebagai laki-laki bisa membayangkan dikondisi terpuruk seperti itu. Kalau dipikir-pikir, lucu juga. Ternyata ketika patah hati, seseorang bisa melakukan apa saja, bahkan sampai melakukan hal-hal yang konyol sekalipun untuk tetap melanjutkan hidup.

Yang tak kala menarik adalah gambaran tulus emosi para aktor, membuat film ini menjadi salah satu film apik yang pernah liris di tahunnya. Film ini tidak hanya menyampaikan situasi sulit di saat mencinta. Dalam genre romansa tidak ada gambaran yang lebih baik tentang siklus cinta, kehilangan dan kerinduan, serta harapan yang menyalakannya kembali.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini