Perayaan Trisuci Waisak dan Bulan Suci Ramadan Dalam Kebhinekaan

Beragama dalam naungan pancasila menciptakan kebersamaan

Hari raya Waisak merupakan hari suci bagi umat Buddha untuk memperingati 3 peristiwa penting. Tiga peristiwa penting ini dikenal dengan istilah Trisuci Waisak. Hari raya Waisak merupakan hari yang paling bersejarah dalam agama Buddha. Hari Vesakha atau Waisak disebut sebagai hari keberuntungan yang memperingati kelahiran, pencerahan (nirwana), dan kematian Buddha Gautama. Perayaan Waisak tahun ini jatuh pada hari Minggu, tanggal 19 Mei 2019 bersamaan dengan berjalannya bulan suci ramadan 1440 hijriah. Peringatan Waisak di tengah-tengah bulan ramadan merupakan bentuk kebersamaan dan keberagaman di Indonesia. Keberagaman merupakan ciri khas Indonesia yang hakekatnya adalah kekuatan dan bukan hal yang melemahkan. Keberagaman merupakan sebuah interpretasi demokrasi dalam kehidupan rakyat Indonesia. Keberagaman ini membangun kebersamaan antar masyarakat yang merupakan cerminan semboyan Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika”, berbeda-beda tapi tetap satu jua. Perbedaan dari segi ras, suku, budaya, dan agama bukan penghalang bagi masyarakat Indonesia untuk saling menghormati sesama.

Di hari Waisak dan bulan ramadan yang suci diharapkan menjadi penerang di tengah-tengah perselisihan yang terjadi diranah politik. Jika pertikaian dan pelecehan antar masyarakat terus terjadi maka akan menodai kita sebagai bangsa Indonesia yang berdemokrasi dan berideologi pancasila. Bangsa yang berideologi pancasila sudah seharusnya berpedoman untuk saling menghormati dan menghargai agar terhindar dari perselisihan. Agama masing-masing yang kita yakini tentunya mengajarkan sebuah kasih sayang bukan kebencian. Hari Waisak yang bertepatan dengan ramadan ini mengajarkan kita untuk menjalin persaudaraan antar umat bergama yang damai. Toleransi antar umat beragama sangat penting agar tidak terjadi diskriminasi antar golongan satu dengan yang lain. Kita sebagai makhluk yang bertuhan dituntut untuk saling mengerti dan memahami perbedaaan agar tercipta kerukunan hidup antar pemeluk agama. Beragama dalam kebinekaan merupakan jembatan untuk menyatukan perbedaan menjadi persatuan, bukan untuk memperlebar jarak antar umat beragama bangsa Indonesia.

Perayaan Waisak ini mengingatkan kita untuk menyingkirkan kegelapan ketidaktahuan, kefanatikan, dan kebencian di dunia dan begitu juga bulan ramadan yang membawa keberkahan dan menyatukan umat beragama di Indonesia. Dengan saling menghormati perbedaan antar umat bergama, Trisuci Waisak dan pelaksanaan ibadah puasa dapat berjalan berdampingan. Kedua umat beragama dapat menjalankan ibadah dengan rasa aman dan tenang. Kehidupan beragama dalam kebhinekaan adalah wujud keharmonisan dan perdamaian untuk meningkatkan rasa persaudaraan dan rasa persatuan sebagai bangsa indonesia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini