Perbedaan Pilihan Musik Itu Persoalan Selera, Bukan Untuk Saling Memojokkan

perbedaan selera musik

Mungkin ada beberapa orang yang tidak terlalu paham mengenai apa itu musik, tetapi kita tidak dapat memungkiri kalau musik telah menjadi salah satu bagian penting dari kehidupan manusia. Belakangan ini kita juga dapat melihat sebuah perkembangan yang terjadi dalam dunia musik, perkembangan ini dapat dikatakan cukup pesat dan sangat menarik untuk dibahas. Perkembangan yang dapat kita lihat mulai dari banyaknya genre musik baru yang bermunculan serta musisi-musisi baru yang memiliki karya-karya yang memiliki keunikan-keunikan tersendiri, contohnnya adalah para musisi indie yang bermusik dengan bebas atau tidak terikat dengan label rekaman.

Advertisement

Tentunya genre musik dan musisi yang berbeda juga memiliki pendengar dan para pendengarnya pun macam-macam. Dalam beberapa tahun kebelakang ini muncul sebuah fenomena yang terjadi di kalangan anak muda penikmat musik, fenomena yang terjadi adalah beberapa kalangan anak muda yang merasa kalau dirinya, musik dan juga musisi yang didengarkannya lah yang paling keren dibandingkan musisi dan genre musik yang didengarkan orang lain. Kelompok-kelompok tersebut melakukan tindakan hate speech kepada orang-orang yang berbeda selera dengan mereka di media sosial. Kejadian ini bahkan sering terjadi dan menimbulkan sebuah perdebatan di media sosial, dan percaya atau tidak kita dapat dengan sangat mudah menemukan fenomena-fenomena ini di media sosial yang sering kita gunakan.

Media sosial sebagai ajang keren-kerenan selera musik

Soley dan Spelke, adalah ahli psikologi dari Amerika Serikat yang melakukan sebuah penelitian tentang pengaruh musik, Soley dan Spelke menjelaskan bahwa seseorang cenderung untuk mengabaikan orang lain yang tidak memiliki kesamaan selera musik dari budaya yang sama. Fakta ini menunjukkan kalau memang para penikmat musik dan musisi yang sama cenderung memiliki kelompok, dan mereka tidak mau bergabung dengan orang lain yang berbeda selera musik dengan mereka. Mereka para penggemar musik yang sama ini memiliki sebuah rasa kebanggaan tersendiri serta menjunjung tinggi nama besar dari musisi dan musik yang mereka sukai, bahkan mereka seringkali bersikap arogan serta menghakimi orang lain yang memilki selera musik yang berbeda dengan mereka. Para penggemar yang seperti ini terkesan membela apa yang mereka sukai secara berlebihan.

Advertisement

Hal ini dapat terjadi karena disebabkan oleh rasa bangga dan rasa penghargaan yang timbul terhadap genre musik dan musisi yang mereka dengarkan. Para penggemar musisi atau sebuah genre musik ini kadang bersikap lumayan ekstrim dengan melakukan kegiatan hate speech kepada orang-orang yang tidak mendengar atau belum mendengar musik yang mereka sukai. Hate speech atau tindakan komunikasi yang menyerang kelompok tertentu ini memanglah menjadi sebuah masalah yang lumayan serius di media sosial apa lagi ketika membahas sebuah perbedaan.



Hate speech merendahkan selera musik orang lain

Advertisement

Orang-orang yang berkelompok ini sering kali mengejek dan mendikte orang lain yang tidak memiliki selera yang sama dengan mereka. Ejekan-ejekan yang dilontarkan oleh mereka dapat kita temukan di berbagai media-media sosial seperti Instagram,Twitter atau Youtube. Sekelompok orang ini menggunakan kata-kata yang menyakiti di dalam melakukan hate speech di media sosial.

Kata adalah sebuah simbol yang memiliki sifat dinamis, menimbulkan ambigu dan merupakan sebuah representasi abstrak dari sebuah fenomena. Fenomena yang terjadi ini dapat menimbulkan sebuah dampak kepada orang-orang yang berbeda selera musik dengan mereka, contohnya seperti merasa malu, merasa terpojokkan, merasa lebih rendah dan tidak nyaman dengan musik yang biasa mereka dengarkan bahkan ada yang sampai rela memaksakan diri untuk mendengarkan musik yang tidak dalam selera mereka.

Hate speech yang terjadi dalam media sosial ini terjadi secara langsung dan tidak langsung. Bahkan fenomena ini dapat menimbulkan kekesalan dari orang yang merasa selera musiknya diremehkan dan berujung dengan konflik atau perselisihan antar sesama penikmat musik.

Memperbaiki komunikasi antar sesama penikmat musik di dalam media sosial

Sebagai sesama penikmat musik di era yang serba digital ini kita bebas untuk memilih musik apa yang mau kita dengarkan, dan kita juga bebas untuk mendengarkan musisi mana yang ingin kita dengarkan. Selera musik sebenarnya adalah salah satu gambaran dari diri atau pribadi masing-masing kita atau dapat dikatakan juga kalau selera musik ini adalah hasil gabungan dari pikiran pribadi dan emosional pribadi kita, jadi setiap orang yang atau kelompok yang berbeda pasti memiliki sebuah ketertarikan yang berbeda terhadap sebuah genre, musisi atau lagu.

Untuk memperbaikinya kita perlu melibatkan perspektif ganda. Dalam membahas musik di media sosial kita perlu melibatkan perspektif lain lalu menggunakannya saat membahas tentang musik. Kita harus menyadari ketika kita membahas sesuatu di media sosial itu tidak hanya ada satu kelompok saja yang terlibat tetapi banyak orang/kelompok yang terlibat disana, kita harus sadar kalau ada orang/kelompok lain yang memiliki selera berbeda dan harus kita refleksikan ketika kita membahas sebuah hal di media sosial.

Menghargai selera serta perasaan orang/kelompok yang berbeda merupakan sebuah hal yang sangat penting. Ketika hate speech tersebut terjadi pasti akan menimbulkan dampak bagi orang/kelompok yang diserang, contohnya seperti merasa kesal atau sedih. Hal ini terjadi karena selera mereka pribadi dibahas, diejek bahkan direndahkan oleh sekelompok orang yang bahkan tidak mengerti ada hal penting dibalik selera musik tersebut yang tidak dapat dirasakan oleh orang lain.

Sebagai sesama penikmat musik di media sosial kita tidak boleh berasumsi kalau kita yang paling mengerti musik apa yang bagus, musik apa yang keren dan sebagainya. Kita tidak seharusnya berasumsi seperti itu karena kita memiliki perbedaan pengalaman dan penginterpretasian yang berbeda-beda dan hal ini lah menjadikan sebuah keunikan di dunia musik dan tidak berasumsi bahwa kita memahami selera orang lain adalah sebuah hal yang sangatlah penting. Dengan tidak bersasumsi dan mengakui selera orang lain dalam membahas musik di media sosial akan membuat hubungan menjadi jauh lebih baik dan nyaman.

Kita masing-masing sudah tau kalau musik adalah masalah selera masing-masing dan kita tidak boleh mencampuri masalah selera mereka dengan memojokkan, merendahkan dan memaksakan orang lain untuk menyukainya. Perbedaan-perbedaan selera disini adalah sebuah hal yang justru membuat sebuah warna dalam dunia musik dan jika tidak ada perbedaaan-perbedaan dunia permusikan akan cenderung membosankan dan kurang menarik.

Kita sebaiknya jangan menjadikan perbedaan tersebut menjadi hal yang berarti dan harus dipandang aneh atau rendah, tetapi kita harus mampu untuk lebih menghargai lagi pilihan masing-masing orang/kelompok. Cara yang dapat dilakukan dengan mengubah pandangan kita terhadap perbedaan dalam selera musik, kita harus merubah pandangan kita dan mulai saling mengerti tentang adanya perbedaaan di berbagai hal di kehidupan kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE