Perbedaan yang Muncul Antara Feminis dengan Sosial Patriaki, Sebenarnya Seperti Apa Keduanya?

Tentang kehidupan sosial modern

Kehidupan sosial modern tentu sudah kita rasakan bersama saat ini, tidak terkecuali seruan kesetaraan geder untuk segala bidang mulai dari sosial, politik, ekonomi dan status sosial. Sebagian orang mungkin sudah tidak asing dengan istilah patriaki, ya patriaki merupakan sebuah sistem sosial yang menempatkan pria sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi, contoh kecil dalam rumah tangga ayah akan memiliki otoritas yang dominan dalam keluarga yang mana ayah memiliki otoritas terhadap perempuan, anak-anak serta harta benda yang terdapat di dalamnya.

Advertisement


Budaya patriaki sudah dianut secara turun menurun sehingga seolah hal ini merupakan sebuah kewajaran yang biasa saja.


Tapi tidak demikian dengan relevansinya di kehidupan sosial saat ini. Kini banyak wanita yang bahkan bisa menyamai pria dalam segala hal termasuk tanggung jawab. Maka tak ayal banyak sekali gerakan-gerakan feminisme yang menuntut untuk disetarakannya antara lai-laki dan wanita karena memang wanita telah bisa melakukan banyak tanggung jawab dan hal sosial yang dapat dilakukan pria, wanita bisa menjadi seorang penggerak, pemimpin organisasi dan bahkan pemimpin negara.

Budaya patriarki yang sudah mendarah daging dan sudah lama dipercayai ini tentu akan menjadi sebuah singgungan kepada para pria yang mana merasa tidak selayaknya wanita menjadi lebih unggul dari pria. Namun perkembangan jaman tidak dapat kita hindari dan kesetaraan memang harus diakui. Singgungan inilah yang akhirnya melahirkan kaum feminis yang radikal dan cenderung ekstrim yang lebih menginginkn wanita diatas pria karena merasa bisa berada di posisi tersebut. Perlu diketahui pula kaum feminis radikal ini sering disebut feminazi yang merupakan sebuah lakuran dari kata feminis dan nazi.

Advertisement

Dalam kehidupn sosial yang nyata banyak wanita yang ingin bebas dari sebuah kewajiban mutlak seperti memasak dan bersih-bersih rumah walaupun sebenarnya pria pun bisa melakukan hal tersebut. Hal ini tidak hanya sebuah keinginan namun juga sebuah pemikiran yang menganggap wanita bisa seperti pria. Lalu bagaimana dengan pria? Karena budaya patriaki yang sudah dilakukan secara turun menurun dan mendarah daging maka bukan tidak mungkin pria tidak akan bisa menerima feminisme ini.

Wanita dan pria sebenarnya memiliki kesetaraan yang sama, memiliki tanggung jawab dan kekuatan yang sama dalah segala hal, pria bisa bekerja pun wanita juga bisa bekerja, pria bisa memimpin pun wanita juga bisa memimpin. Lalu kenapa ada pemisahan tanggug jawab antara wanita pan pria? wanita mengurus rumah tangga (sebagian besar) dan pria bekerja, turunan dari nenek moyang mungkin? Lihat saja dari beberapa tulisan mengenai jaman berburu dan meramu ribuat tahun lalu, di sini tanggung jawab telah dipisahkan, dimana pria berburu yang mana kegiatan ini berbahaya dan beresiko sedangkan wanita menjaga anak dan mengolah buruan yang didapatkan pria, terlihat sekali jika memang wanita dibentuk untuk kegiatan-kegiatan yang ringan dan tidak terlalu beresiko namun pria sebaliknya, ajaran turun menutun yang menyebahkan budaya patriaki sangat kental di kehidupan sosial sampai saat ini.

Salahkah kaum feminis menuntut kesetaraan? Tidak, ini hal yang baik karena segala sesuatu di zaman yang baru dan modern saat ini harus dikaji kembali, apakah memang budaya yang mendarah daging masih relevan dengan kehidupan sosial saat ini, jika memang tidak relevan lagi maka perlu dilakukan perubahan, seperti hanya budaya patriaki apakah masih relevan di tengah makin mandirinya kaum wanita yang telah bisa setara mengambil peran dengan pria. Tentu hal ini dapat dilakukan dengan mediasi yang baik sehingga dapat dimengerti oleh semua pihak tanpa perlu melakukan gerkan-gerakan radikal yang justru merugikan semua pihak.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE