Pola Asuh Orang Tua pada Anak yang Berperilaku Agresif

Seberapa penting pola asuh orang tua terhadap perilaku agresif?

Anak tentu diasuh oleh orang tua biar jadi orang yang baik. Tapi, bagaimana cara mengasuh yang baik itu? Simak di bawah ya, SoHip!

Advertisement

 Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Oleh kerena itu, orang tua penting memberikan bekal pendidikan yang baik untuk keberlangsungan hidup anaknya.

Anak jadi tanggung jawab keluarga sejak ia berada dalam kandungan sampai ia mampu berdiri sendiri (dewasa). Nah, makanya keluarga berperan sangat penting dalam pendidikan karakter anaknya. Bisa dibilang faktor pembentuk karakter anak paling utama adalah keluarga. Jadi, bagaimana orang tua memberikan perilaku maka akan berpengaruh ke perkembangan anak tersebut.

Keluarga adalah lingkungan pertama tempat seorang anak bersosialisasi, keluarga memberikan dampak besar terhadap pembentukan tingkah laku,watak, moral dan pendidikan yang akan berpengaruh terhadap perkembangan emosionalnya. Wibowo (2012:75) menguraikan bahwa keberhasilan keluarga dalam mendidik anaknya sangat tergantung pada model dan jenis pola asuh yang diterapkan para orang tua.

Advertisement

Adapun menurut Albert Bandura (dalam Susanto, 2015:113) mengungkapkan bahwa perilaku agresif diperoleh dari hasil pengamatan (observasi) perilaku agresif orang lain melalui modelling. Dimana prilaku agresif dipat di tiru oleh seorang anak dari orang lain, seorang anak akan mencontoh prilaku dari modelnya saja, tetapi tergantung kepada norma yang berlaku di lingkunganya. Jika seorang anak di ajarkan bahwa tindakan agresif itu tidak baik maka seorang anak tidak akan melakukan prilaku agresif tetapi apabila sebaliknya jika anak-anak tidak di ajarkan bahwa perilaku agresif itu dapat di terima maka prilaku tersebut akan bertambah luas.

Dari hasil penelitian yang dilakukan menurut Hurlock, Hardy & Heyes (dalam Mahmud dkk, 2013:150-151) ada 3 jenis pola asuh yang di lakukan orang tua yaitu: (1) pola asuh otoriter, (2) pola asuh demokratis dan (3) pola asuh permisif

Advertisement

Oleh Baumrind (dalam Wibowo, 2012:78) menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang demokratis punya hubungan positif dengan perkembangan karakter anak. Terutama dalam hal kemandirian dan tanggung jawab. Pola asuh orang tua yang otoriter bakal merugikan karakter dan tumbuh kembang anak. Selain membuat anak kurang nyaman, merasa terkekang, tidak mandiri, kurang bertanggung jawab, juga akan menyebabkan anak cenderung agresif. Sedangkan pola asuh orang tua yang permisif mengakibatkan anak kurang mampu dalam menyesuaikan diri di luar rumah.

Ada penelitian dari Desi Kurnia Sari dkk (2018:4) tentang hasill dari pola asuh orangtua pada anak yang berperilaku agresif. Katanya, dari 16 orang tua ada enam orang tua dari anak yang berperilaku agresif cenderung menerapkan pola asuh yang demokratis dengan persentase 37,5%. Ada delapan orang tua dari anak yang berperilaku agresif cenderung menerapkan pola asuh yang bergantian antara otoriter, demokratis, dan permisif dengan persentase 50%. Dua orang tua dari anak yang berperilaku agresif juga cenderung menerapkan pola asuh yang bergantian antara otoriter dan demokratis dengan persentase 12,5%.

Menurut hasil di atas bahwa tidak selalu pola asuh otoriter, demokratis, dan primitif di terapkan oleh orang tua dalam mengasuh anaknya, kadang malah berganti-ganti. Pendapat Wiyani (2016:197) menyatakan di antara pola asuh yang disebutkan. Sebaiknya orang tua tidak hanya satu menerapkan pola asuh ketika mendidik anak, tetapi orang tua harus mampu mengkombinasikan dengan pola asuh yang lainnya. 

Orang tua perlu cerdas dalam mengambil tindakan agar dapat memberikan pola asuh yang tepat. Sebaiknya orang tua memberikan ketiga jenis pola asuh otoriter, demokratis, dan permisi terhadap anak secara seimbang. Disesuaikan juga dengan tempat biar perkembangan emosional anak bisa optimal.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Putriani mahasiswa psikologi universitas Syiah Kuala angkatan 22

CLOSE