Hai semua! Disini siapa sih yang tidak ingin setelah lulus SMA melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)? Pastinya semua orang bercita-cita ingin melanjutkan pendidikan di PTN sesuai dengan minat dan bakat yang ada pada diri kalian bukan?
Tema-teman yang sekarang ini kelas 12 pastinya sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari, setelah lulus apakah kalian melanjutkan PTN atau ingin bekerja. Jika memutuskan untuk melanjutkan PTN, maka kalian harus belajar dengan sungguh-sungguh dan perlu persiapan yang matang. Karena persaingan PTN bukan lagi satu sekolah saja, tetapi seluruh Indonesia. Memang tidaklah mudah dalam mencapai itu semua, tetapi percayalah jika kalian ada keinginan dan semangat pasti tuhan akan memberikan jalan bagi kita semua. Itu semua dimulai dari niat dan semangat yang ada dalam masing-masing individu.
Namun, faktanya dilapangan banyak anak SMA yang menginjak kelas 12 mereka belum siap dan masih santai-santai istilahnya leha-leha karena masih lama ah ujiannya. Padahal persiapan itu tidak hanya beberapa hari saja, tetapi dibutuhkan berbulan-bulan agar siap dalam menghadapi itu semua. Mulai dari menentukan universitas mana yang ingin didaftar, program studi apa yang ingin diambil, keketatan program studi tersebut, peminatnya banyak atau tidak, dan lain-lain. Dalam menentukan itu semua pastinya ada kebimbangan dan keraguan yang ada dalam diri kita. Nanti kalau memilih program studi ini ketinggian nggak ya? Bisa lolos nggak ya diri kita? Kalau tidak lolos gimana ya?
Jika kalian tidak memeprsiapkan itu semua dari awal yang terjadi yaitu keteteran, tidak siap, biungung dan pada akhirnya akan membanting stir memilih jurusan yang tidak sesuai pada cita-cita kalian ataupun gap year. Memilih jurusan yang tidak sesuai dengan pilihan kita itu tidak masalah, tetapi jika kalian tidak ikhlas ketika diterima di juran itu yang terjadi pembelajaran akan susah diterima. Saran saya kalian perjuangkan dulu program studi apa yang kalian inginkan dahulu jika mentok tidak bisa kalian bisa memilih program studi yang masih ada kaitannya dengan pilihan yang pertama. Jangan terlalu jauh membanting stirnya, karena jika kalian diterima di jurusan yang tidak kalian inginkan pasti ada rasa kecewa, menyesal tidak mencoba dulu jurusan yang kita impikan. Pada saat sudah menyemplung dalam jurusan tersebut, kita susah untuk pindah jurusan, karena mengingat biaya yang dikeluarkan sudah banyak, usia yang semakin bertambah, dan juga pastinya aturan tes yang setiap tahunnya terkadang berubah. Begitu juga dengan lulusnya yang lebih susah daripada masuknya.
Jika kalian gagal dalam hal tidak masuk siswa eligible, tidak lolos SNBP, jangan putus asa terlebih dahulu karena tes masuk PTN itu banyak sekali jika kalian ingin memperjuangkan masuk PTN, seperti SNBT, dan MANDIRI. SNBT juga gagal jangan berhenti disitu karena masih ada Mandiri yang setiap PTN memiliki tes sendiri-sendiri. Mulai dari Mandiri Nilai UTBK, Mandiri Nilai Rapot dan Prestasi, Mandiri Tes Tulis, Mandiri Diploma, dan masih banyak lagi.
Seperti kisah saya bermula saat saya memasuki bangku SMA, pada waktu itu saya sekolah di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Sukoharjo, yaitu SMA Negeri 1 Kartasura. Saya merupakan siswa jurusan IPS, alasan saya memilih jurusan IPS karena saya mengetahui potensi matematika pada diri saya kurang. Layaknya siswa pada umumnya saat kegiatan pembelajaran dimulai, saya semangat belajar dan fokus memperhatikan Bapak/Ibu guru yang sedang menerangkan materi agar tidak biung nantinya.
Hal itu membuat saya belajar lebih giat lagi untuk bisa lolos PTN agar kedua orang tua saya bangga. Singkat cerita, saat menginjak awal kelas 12 saya mulai mencari informasi tentang PTN, lalu mempersiapkan untuk belajar SBMPTN, dan mengikuti Try Out online. Waktu pengumuman terpilihnya siswa eligible, alhamdulillah saya terpilih dan berada diurutan 8 dari 160 siswa jurusan IPS. Senang? Sangat, karena saya bisa selangkah lebih maju untuk bisa meraih harapan saya yaitu masuk PTN tanpa tes (SNMPTN). Sejak saat itu saya menjadi lebih sering ke ruang BKÂ untuk melakukan konsultasi jurusan yang memiliki daya saing yang tidak terlalu tinggi. Akhirnya saya menetapkan pilihan pertama di Universitas Sebelas Maret dengan jurusan Hukum dan pilihan kedua di Universitas Sebelas Maret dengan Jurusan Sastra Indonesia. Pada saat pengumuman SNMPTN saya ternyata mendapatkan warna merah yang sungguh menyesakkan. Waktu itu saya merasa sangat down karena saya terlalu percaya diri bisa tembus dengan nilai rapot saya, akhirnya UNS menolak saya, disaat itu pikiran saya mulai kacau dan bingung keyakinan saya mulai goyah. Apakah diri saya dapat diterima di PTN? Tidak tahu tentu saat itu sangat hancur dan sedih.
Karena tertolak SNMPTN saya mulai bangkit lagi untuk belajar SBMPTN. Namun jalur SBMPTN pun ditolak, belum beruntung. Berharap mendapat kata Selamat dari LTMPT. Jurusan yang saya ambil waktu SBMPTN berbeda dengan SNMPTN yaitu pilihan pertama Sastra Indonesia, pilihan kedua Pendidikan Sosiologi, namun lagi-lagi UNS 2x menolak saya. Disitulah saya mulai putus asa, tidak hanya berhenti disitu saja saya mencoba mendaftar UNDIP jalur PSSB (Penerimaan Seleksi Siswa Berpotensi), lalu UNY jalur Nilai Rapot D3, dan hasilnya alhamdulillah diterima, tetapi oramg tua saya tidak memperbolehkan. Pada akhirnya saya memilih jalur terakhir yanga ada di UNS yaitu Mandiri menggunakan Nilai UTBK. Dengan jurusan S1 Teknologi Pendidikan, ternyata alhamdulillah diterima sebagai tempat saya melanjutkan pendidikan sekarang.
Pesan saya untuk kalian para pejuang PTN, jangan pernah putus asa untuk menggapai cita-cita kalian. Karena saya yakin pasti ada jalan untuk melewati itu semua dan pasti bisa. Jangan kecil hati terlebih dahulu, karena PTN itu sangat banyak sekali, jika ingin memperjuangkan masuk PTN. Kunci dari itu semua adalah jangan putus asa sebab putus asa akan menjadi sebuah kegagalan, jika engkau putus asa cepat bangkitlah karena itu semua belum terlambat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”