[CERPEN] Pertemuan Tak Terduga Berujung Persahabatan Tak Terpisah

cerpen persahabatan

Subuh menjelang pagi itu merupakan cuaca tercerah yang pernah kami lihat di Jembatan Barelang. Jembatan ini menjadi saksi dari perjalanan 6 anak muda yaitu Richard, Samuel, Reza, Fattah, Faiq, dan Awan. Enam orang yang penuh ambisi dan tidak takut akan rintangan dan tantangan yang akan dihadapi ke depan.

Advertisement

Sebelumnya, nama saya adalah Richard orang yang asik dengan dunia sendiri karena saya sudah nyaman di bidang otomotif yang saya geluti karena cukup menghasilkan bagi kehidupan saya dan tidak pernah di benak saya sedikitpun apa itu persahabatan. Saat itu saya duduk di bangku SMA yang pada masanya itu adalah masa yang paling seru bagi generasi manapun karena adalah masa dimana kita mengenal orang orang baru yang zonanya di luar lingkungan kita. Masa dimana kita mulai mengenal hal-hal baru juga masa dimana kita menemukan teman yang sebenarnya atau tidak. Perjalanan saya mengenal 5 orang ini yang mengajarkan saya apa itu persahabatan sangat unik dan menarik

Hari itu merupakan hari kemerdekaan bagi seluruh rakyat di Republik Indonesia, tepatnya tanggal 17 Agustus pukul 07.15. Sudah pasti kami para siswa maupun siswi diwajibkan untuk upacara pada pagi hari itu sebagai bentuk penghormatan dan simbolik bagi jasa para pahlawan yang telah berjuang atas kemerdekaan. Tidak lengkap bila hari spesial itu tidak dilengkapi dengan perayaan dari bermacam macam perlombaan. Saya ingat waktu itu saya mengikuti perlombaan olahraga futsal, di mana saat itu terjadi pelanggaran dari pihak lawan yang tidak mengakui kesalahannya. Hal itu sontak membuat saya reflek memukul orang itu dan langsung membuat kericuhan di lapangan saat itu. Sebagai sesama lelaki tentu bagi saya saat itu permasalahan antara kami belum usai, tanpa sadar saya tidak menyangka bahwa dia akan datang duluan untuk meminta maaf dengan saya dan saya dengan emosi yang tidak tertahankan tetap tidak terima dengan dia sedangkan orang ini masih tetap menunggu saya untuk berbaikan. Orang itu bernama Samuel yang menjadi salah satu sahabat saya karena saya belajar banyak nilai darinya.

Seperti yang saya bilang saya adalah orang yang sangat menggeluti bidang otomotif hingga memiliki komunitas kendaraan tua. Di komunitas itu saya merupakan orang yang paling muda sampai suatu saat ada seseorang yang bernama Reza anak satu sekolah saya yang bergabung dengan komunitas kendaraan tua saya. Reza adalah orang yang memiliki kendaraan tua sama persis dengan saya yang menjadikan kami nyambung dalam setiap obrolan terutama di bidang otomotif. Reza dan saya memang jarang bertemu awalnya karena dia di kelas yang berbeda tetapi kami pernah bertemu sekali dan tidak menyangkan akan menjadi sedekat ini hingga menjadi salah satu sahabatku juga.

Advertisement

Keesokan harinya, saya berangkat ke sekolah seperti biasa dan menemui seseorang yang berbaju sekolah sama dengan saya sedang berjalan kaki. Melihat jam di tanganku menunjukkan bahwa sebentar lagi akan terlambat saya pun mencoba menolong anak itu dengan memberikan tumpangan, tetapi sampainya di sekolah hal yang sudah terduga di pikiranku pun terjadi yaitu kami terlambat. Hal ini menjadikan kami dihukum membersihkan toilet selama 1 jam mata pelajaran. Satu jam itu menjadi pelajaran berharga bagiku saat mendengar cerita sembari membersihkan toilet dengan orang yang kutumpangi tadi bernama Fattah. Fattah berasal dari keluarga susah yang membuat dia harus berjuang keras dalam hidupnya. Tinggal di rumah yang masih kontrak membuat orangtuanya memiliki beban yang lebih untuk membayarnya. Tapi hal yang kupelajari dari Fattah adalah hal itu tidak menjadikan dia alasan untuk tidak dapat berprestasi di sekolah. Semenjak hari itupun saya selalu menjemputnya untuk berangkat ke sekolah bersama.

Dua orang terakhir adalah Awan dan Faiq, orang ini adalah yang saya temui secara bersamaan saat di perpustakaan sekolah. Saat itu saya sedang mencari beberapa referensi di perpustakaan tetapi buku yang ingin saya cari dan ingin saya pinjam sedang diambil dengan orang lain sedangkan saya sangat membutuhkan buku itu untuk tugas saya, tanpa berpikir panjang saya langsung mengajak orang ini berkenalan yang bernama Faiq, iya tanpa basa basi yang cukup panjang kami sama sama mencari solusi bagaimana agar buku itu dapat kami dapat bersamaan dan ternyata secara kebetulan kami tinggal di perumahan yang sama walaupun rumah Faiq bukan persis di samping saya. Hal ini membuat permasalahan menjadi mudah karena kami bisa sering bertemu semenjak itu. Faiq memiliki sahabat bernama Awan, karena saya melihat mereka berdua saat itu saya mengajaknya juga untuk berkenalan dan kamipun sering belajar bersama di rumah faiq sejak itu.

Advertisement

Singkat cerita hal yang paling saya tunggu-tunggu dari kegiatan sekolah yang sangat wajib yaitu pramuka, saya sangat menunggu nunggu untuk berkemah. Dalam berkemah tentunya harus berkelompok dan dapat ditentukan sendiri saya pun tanpa berfikir langsung mengajak lima orang sahabat yang saya ceritakan tadi untuk menjadi anggota kelompok saya. Pada saat itu mungkin sedikit canggung antara satu sama lain karena belum saling kenal tapi perlahan saya punya mimpi kalau kami akan menjadi satu dan kelompok yang solid.

Jembatan Barelang pun menjadi tujuan pertama sebelum sampai di destinasi perkemahan bertepatan di bawah jembatan itu. Sedikit cerita, Jembatan Barelang merupakan jembatan yang sangat ikonik di Batam.

Kembali ke perjalanan kami saat di jembatan ini menjadi perjalanan kami bersama dan petualangan pertama bagi kami sore itu kami disuguhkan makanan dan diberi arahan dan peraturan agar kami semua peserta patuhi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di hutan tepat di bawah jembatan tersebut. Malam pun tiba dengan berbagai kegiatan yang ada dan segala rangkaiannya yang sudah selesai itu kami pun kembali ke tenda perkemahan kami karena disuruh beristirahat. Hingga tiba di acara inti yaitu jerit malam adalah acara yang menurut saya sangat menguji kekompakan tim dalam mengikuti acara itu banyak sedih,tawa, dan canda yang bercampur aduk hingga perkelahian dari antara kami saat itu karena kami tersesat. Tetapi entah kenapa kami perlahan memutuskan untuk membuang ego kami masing masing demi bertahan dan berjuang untuk keluar dari hutan tersebut sampai akhirnya kami berhenti sejenak karena salah satu dari kami memutuskan untuk berhenti karena lelah. Akhirnya kamipun saling berbagi cerita untuk mendekatkan diri satu sama lain. Singkat cerita kami berhasil keluar dari hutan itu. Semenjak kejadian itu banyak nilai yang bisa kami ambil hingga membuat kami tetap satu dan solid hingga saat ini. Dari mereka semua saya belajar nilai-nilai yang membangun dan bahwa makhluk hidup tidak dapat sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini