Perubahan Standar Kecantikan dari Masa ke Masa

Definisi kecantikan seseorang bervariasi dan berbeda antara ras yang satu dengan yang lain, sehingga konsep kecantikan tidak dapat dibandingkan (Knight Dunlap)

Ketika kita mendengar kata “Cantik” mungkin yang terbayangkan dalam benak kita adalah sosok yang anggun dan menawan. Wanita yang lembut dan berparas seperti yang kita bayangkan pada umumnya, karena memang itulah standar kecantikan yang sudah kita pahami sebelumnya. Sebagian orang khususnya kaum wanita mungkin sudah tidak asing mendengar bahwa paras cantik, dan berkulit putih adalah standar kecantikan yang tertanam untuk kaum mereka. Tapi sebenarnya apa sih standar kecantikan itu ? Apakah itu bisa berubah?

Advertisement

Mungkin sebagian dari kaum perempuan pernah ngalamin sama yang namanya minder terhadap dirinya sendiri, karena merasa bahwa mereka tidak memenuhi kategori standar kecantikan. Pada dasarnya standar kecantikan adalah sebuah tolak ukur yang digunakan untuk mendefinisikan cantik atau tidaknya seseorang. Namun sebenarnya standar kecantikan berkaitan erat halnya dengan masalah persepsi. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki persepsi yang berbeda untuk mengartikan apa itu cantik yang sesungguhnya. 

Tanpa kita sadari kita secara otomatis sudah memiliki persepsi tersendiri untuk menafsirkan arti cantik, yang dapat kita terapkan pada diri kita sendiri atau kepada orang disekitar kita. Standar kecantikan biasanya berkaitan dengan persepsi dan pandangan kita terhadap warna kulit, atau seperti yang sering kita dengar bahwa cantik itu “Putih mulus”.

Hal ini mengingatkan saya ketika duduk di bangku menengah pertama, ketika itu saya bersekolah di sebuah sekolah swasta, yang mana memang mayoritas berkulit putih, dan sangat berbanding terbalik dengan saya si berkulit gelap. Ketika itu saya kerap mendapat perlakuan yang tidak adil oleh beberapa teman, serta saya juga pernah mengalami bullying secara verbal oleh mereka yang melontarkan perkataan-perkataan jahat yang menyinggung saya si kulit gelap. Saya sempat berkecil hati, dan tidak percaya diri bahwa saya tidaklah cantik seperti wanita pada umumnya, pada kala itu saya juga memiliki persepsi bahwa perempuan akan dikatakan cantik apa bila mereka memiliki paras dan berkulit putih.

Advertisement

Namun nyatanya standar kecantikan bisa berubah seiring berkembangnya zaman. Ketika kulit putih adalah impian bagi kaum hawa, pada era sekarang cantik tidaklah harus berkulit putih. Sama halnya yang dirasakan oleh Duckie Thot, jika kalian adalah penggemar modelling pastinya sudah tidak asing dengan nama tersebut. Duckie Thot adalah seorang model berkebangsaan Australi, yang kini sangat tenar dan terkenal di industri permodelan. 

Ia bukanlah seorang model yang akan kita bayangkan pada umumnya, karna Duckie memiliki kulit yang hitam legam. Warna kulitnya yang sangat berbeda dari yang lain justru memancarkan cantik alami yang ia miliki. Duckie dapat dijadikan contoh sebagai perempuan berkulit hitam yang dapat menepis penilaian dan prasangka orang-orang disekitarnya terhadap persepsi standar kecamtikan pada umumnya.

Advertisement

Dalam sebuah wawancara dengan Teen Vogue, Duckie menceritakan pengalaman buruknya saat menjadi seorang model. Ia pernah mengalami rasisme yang dilakukan oleh seorang penata rambutnya ketika itu sehingga ia terpaksa untuk memangkas rambutnya. Duckie juga mengatakan kala itu ia pernah mendapat komentar jahat oleh penonton disebuah acara dan teman-temannya bahwa ia tidak pantas mendapatkannya. Dalam wawancara tersebut, Duckie juga mengatakan bahwa ia pernah mengubah beberapa gaya rambut, dan bahkan mewarnainya agar mendapatkan perhatian publik, hingga akhirnya ia sadar bahwa menjadi diri sendiri akan menjadikannya percaya diri dan menawan. 

Kini Duckie terus menjadi inspirasi bagi kalangan perempuan untuk tetap memancarkan cantik alami mereka dan otentik. Sekarang Duckie merupakan salah satu perempuan yang berhasil mematahkan stereotyp dalam dunia model dan mengubah standar kecantikan. Kisahnya sangat mengispirasikan kaum perempuan untuk memancarkan perbedaan mereka, dan menjadikannya menjadi sesuatu yang sensasional.

Terkadang kita takut terisolasi oleh dunia sosial karena diri kita yang berbeda. Tapi sebenarnya perbedaan dapat menyatukan kita dengan yang lain, dimana kita semua memiliki aura kecantikan yang berbeda, yang membuat dunia ini lebih bervariasi dan bewarna karna adanya perbedaan. Standar kecantikan dapat berubah dari masa ke masa karena berkaitan erat dengan persepsi setiap orang. 

Dengan memancarkan perbedaan yang kita miliki, kita bisa saja merubah pandangan orang-orang disekitar kita terhadap persepsi mereka. Karena nyatanya standar kecantikan tidaklah mutlak, tergantung dari bagaimana cara berfikir kita dalam menafsirkan arti cantik yang sesungguhnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini