Pesona Al-Azhar Mesir, Kiblat Ilmu Pengetahuan Hingga Destinasi Wisata

Jika kiblat shalatnya orang Islam itu pada Kabah yang berada di Mekah, maka kiblatnya orang Islam dalam ilmu pengetahuan ialah Al-Azhar Syarif di Mesir.

Al-Azhar Syarif, merupakan suatu lembaga yang memiliki sejarah yang sangat luar biasa dan memiliki peranan yang sangat besar dalam menyebarkan ajaran Islam dan pelajaran bahasa Arab kepada seluruh kaum muslim di seluruh penjuru dunia. Dinasti Fatimiyah mulai membangunnya sejak tanggal 24 Jumadil Ulaa tahun 359 H ( April 970 M ) dibawah pimpinan Jauhar as-Siqilli, dan pembangunannya rampung pada saat dilakukannya shalat pertama pada hari Jumat, 17 Ramadhan 361 H ( Juni 972 M ), dan Al-Azhar ini terletak di sebelah tenggara kota Kairo.

Advertisement



Banyak perbedaan pendapat mengenai masalah penamaan Al-Azhar ini, ada yang mengatakan bahwa ada kaitannya dengan Sayyidah Fatimah Az-Zahra yang termasuk bagian dari Fatimiyah. Ada juga yg mengatakan bahwa dinamakan dengan Al-Azhar karena dikelilingi dengan istana-istana putih dan berbunga, dan beberapa orang berpendapat bahwa nama ini relatif terhadap planet Venus ( الزُّهْرَة ). Dan karena peranan penting yang telah diberikan oleh Al-Azhar kepada dunia dan mendapatkan penghargaan tinggi dari berbagai pihak, yang dulunya hanya sebagai tempat ibadah, kini sudah menjadi universitas juga.

Saat ini, masjid Al-Azhar telah banyak mengalami renovasi, sehingga gaya arsitektur masjid ini tetap memberikan nuansa baru namun tetap terdapat unsur sejarahnya. Jika wisatawan berkunjung ke Mesir, pasti tidak akan pernah melewatkan indahnya piramida, sungai Nil, dan kota Alexandria. Tapi, bagi muslim traveler pasti tidak akan melupakan untuk berkunjung juga ke masjid Al-Azhar, di mana memiliki arsitektur bangunan yang menarik, lapangan luas yang dilapisi marmer putih, membuat masjid ini memberikan banyak ruang untuk para jamaah untuk melakukan ibadah, talaqqi/belajar ilmu agama kepada para Masyaikh, dan mungkin ada juga yang sekedar numpang foto saja.

Sepanjang tahun, Al-Azhar menjadi kiblatnya ilmu dan merupakan sebuah hidayah dengan mencetak para da'i, melahirkan banyak ulama, memberikan manfaat kepada para utusan dari berbagai daerah yang hendak belajar di Al-Azhar hingga seluruh penjuru dunia, duduk bersama dengan para Masyaikh untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, serta memperdalam skill bahasa. Terdapat perbedaan dan pengkhususan terhadap tempat tinggal bagi para pendatang, dan itu telah menjadi ketetapan Al-Azhar agar kita dapat mengetahui kewarganegaraan mereka, misalnya ada tempat khusus bagi para pendatang dari Maroko, Syam, Turki, dan lain-lain.

Advertisement



Al-Azhar telah melahirkan ribuan da'i, ulama terkenal, dan para cendekiawan muslim yang telah mengajarkan Islam kepada kaum muslimin, dengan mengajarkan bahasa Al-Qur'an, agama, dan mereka semua selalu menjadi garda terdepan bagi umat Islam dengan semangat juangnya untuk kemerdekaan dan kebebasan. Seperti, al-Faqih Ibn Daqiq al-Ied, al'Izz bin Abdussalam, Ibn Hajib, Ibn Hajar, as-Suyuthi, asy-Syathibi, Rifa'at at-Tahtawi, Muhammad Abduh, al-Maraghi, dan lainnya.



Peran Al-Azhar tidak hanya dari segi peradaban dan kebudayaan Islam di dunia ini bagi para pendatang baru, akan tetapi Al-Azhar juga bersinergi untuk mengutus para ulama ke seluruh dunia, agar ketika diantara mereka ada yang bertanya kepadanya mengenai masalah Islam dan bahasa Arab mampu diatasi dengan baik. Melalui utusan-utusan tersebut, Islam dan ilmu pengetahuannya menyebar di berbagai negara.

Advertisement



Al-Azhar berkembang bukan karena sebagai universitas agama saja. Akan tetapi, terdapat pula fakultas umum, seperti fakultas kedokteran, teknik, farmasi, dan lainnya. Al-Azhar akan tetap menjadi suar Islam yang tinggi, dan hati umat Islam dari timur hingga ke barat bumi tidak akan beralih lembaga untuk membekali anak-anak mereka dengan pengetahuan yang mumpuni, selain Al-Azhar.

Sumber :

• Terjemahan dri bacaan " الأزهر الشريف منارة العلم " pelajaran ke 1, mustawa Al-Mutawassith Awwal hal. 29, buku _Seri Al-Azhar, untuk pengajaran Bahasa Arab bagi Penutur Asing_.

• Syauqi athallah : الأزهر ودوره السياسي والحضاري في إفريقيا، القاهرة الهيئة المصرية العامة للكتاب ١٩٨٨

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE