Pola Penerapan Komunikasi Keluarga Terhadap Perkembangan Emosi Anak

Setiap kali kita berbicara tentang perkembangan anak, tidak lain tidak bukan harus berdampingan dengan peran keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dipahami anak dan memegang peranan yang sangat penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Melewati Keluarga, anak-anak belajar untuk menanggapi orang lain, memahami diri mereka sendiri, dan pada saat yang sama mereka dapat belajar mengelola emosinya sendiri.

Advertisement

Pengelolaan emosi ini sangat bergantung pada pola Penerapan komunikasi dalam keluarga khususnya sikap orang tua dalam keluarga mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Dalam hal ini, orang tua menjadi basis nilai untuk anak-anak. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua lebih tercerna dan diikuti dengan mudah oleh seorang anak. Perlakuan setiap anggota keluarga terutama orang tua akan direkam oleh anak-anak, mempengaruhi perkembangan emosional dan secara bertahap akan membentuk kepribadiannya.

Faktanya, secara umum diterima bahwa perkembangan emosional kebanyakan keluarga sering mengabaikan istilah kecerdasan emosional karena masih banyak keluarga yang selalu mengutamakan kecerdasan intelektual saja (IQ). Sedangkan, kecerdasan emosional harus dipupuk dan dikuatkan dalam diri setiap anak, karena kecerdasan emosional berkaitan erat dengan kecerdasan intelektual lainnya, seperti kecerdasan sosial, moral, interpersonal, dan sosial mental. Oleh karena itu, perhatikan perkembangan emosi anak bukan tugas yang mudah bagi orang tua.

Dapat dikatakan bahwa menjadi orang tua dizaman sekarang tidak mudah karena masyarakat telah berubah yaitu perubahan yang membawa nilai baru terkadang dikaitkan dengan Nilai-nilai yang diajarkan orang tua mereka di masa lalu. Dimana dalam hal budaya berkomunikasi keluarga tersebut terkadang dianggap tidak cocok lagi dengan perubahan yang terjadi di masa kini.

Advertisement

Dilihat dari fenomena ini, seiring dengan kemajuan dan dinamikanya masyarakat, untuk membahas upaya keluarga membangun pola komunikasi itu karena perkembangan emosional anak yang sangat penting sebab masih banyak yang beranggapan bahwa anak adalah individu yang unik dan berharga. Seluruh proses sangat tergantung pada penerapan pola Komunikasi dalam keluarga. Cara berkomunikasi tercermin dari cara orang tua berkomunikasi dengan anak.

 

Dalam bukunya Raising a Responsible Person Anak, Elizabeth Ellis (Shapiro, 1997) menunjukkan bahwa peneliti Studi tentang reaksi orang tua terhadap anak-anak menemukan tiga gaya atau cara orang tua menjalankan tugasnya, yaitu otoriter, toleran/permisif dan berwibawa/otoritatif.

Orang tua yang otoriter adalah yang menegakkan aturan ketat sehingga anak-anak harus patuh. Mereka berpikir anak-anak harus mengikuti perkataan mereka dan harus menerima tujuan hidup yang sudah ditentukan oleh mereka tanpa mendengarkan pendapat dari anaknya. Pola ini dilakukan menurut struktur dan tradisi, penuh dengan regulasi yang ada.

Advertisement

Orang tua yang toleran/permisif di sisi lain mereka mencoba menerima dan mendidik yang terbaik sebisa mungkin, tetapi cenderung sangat reaktif ketika berhadapan dengan masalah etapkan batasan atau atasi ketidakpatuhan. Mereka tidak Persyaratannya sangat menuntut, dan mereka tidak menetapkan tujuan yang jelas untuk anak-anak mereka, karena mereka percaya bahwa anak-anak harus kemiringan alami.

Orang tua otoritatif untuk menetapkan batasan yang jelas dan lingkungan pertumbuhan yang baik. Mereka memberikan bimbingan tetapi tidak mengatur, menjelaskan perilaku mereka dan mengizinkan anak-anak memberikan pendapat atau masukan untuk dirinya. Terima kasih banyak atas kemandirian anak-anak, tetapi anak-anak juga perlu memenuhi standar tanggung jawab yang tinggi kepada keluarga, teman dan masyarakat.

Penerapan pola komunikasi keluarga sebagai bentuk interaksi dapat berpengaruh di antara orang tua dengan anak-anak serta di antara anggota keluarga tentang perkembangan emosi anak. Selama proses komunikasi, Anak-anak akan belajar mengenal diri sendiri dan orang lain, dan memahami perasaan sendiri dan perasaan orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

CLOSE