Popok Sekali Pakai yang Menimbulkan Banyak Permasalahan bagi Lingkungan

Hal yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti popok ternyata menimbulkan banyak permasalah bagi lingkungan loh.

Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh banyak hal salah satunya adalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh popok sekali pakai. Popok sekali pakai yang banyak digunakan oleh bayi atau balita yang berfungsi untuk memudahkan dan memberi kenyamanan bagi sang ibu dan anak, justru menjadi masalah baru yang tidak hanya masalah pemcemaran lingkungan namun juga berdampak langsung bagi masalah kesehatan. Karena sifatnya yang sekali pakai maka setelah dipakai kemudian dibuang dan mengakibatkan banyak sampah popok tersebut.

Advertisement

Semakin tinggi angka kelahiran maka semakin tinggi penggunaan popok bayi yang digunakan, dimana semakin tinggi popok popok yang digunakan maka semakin tinggi juga sampah yang dihasilkan. Menurut Nawawi Irfan, dkk (2019), presentase pemakaan popok bayi di Indonesia adalah sekitar 97,1% dengan waktu yang digunakan untuk mengurai popok bayi adalah 250-500 tahun agar terurai sempurna.

Dampak yang ditimbulkan dari membuang popok sekali pakai sembarangan dapat mencemari dan merusak ekosistem sungai, apabila dibuang ke sungai hal ini karena popok mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan kalitas kadar air memburuk apalagi kandungan popok bekas yang mengandung banyak bakteri. Selain menyebabkan kualitas kadar air menurun popok yang dbuang sebarangan di sungai dapat memicu terjadinya bencana alam seperti banjir hal ini disebabkan limbah popok dapat menyumbat saluran air dan menimbulkan banjir.

Tumbuhan air dan ikan dapat mengalami gangguan akibat limbah popok sekali pakai yang dibuang sembarangan yang mana menyebabkan produksi ikan akan terganggu karena adana kelainan senyawa hormon pada ikan.  Dalam segi kesehatan popok bekas yang dibuang sebarangan yang menyebabkan lingkungan tercemar dapat memunculkan bberbagai macam penyakit seperti itritasi paru-paru, kulit, bahkan sesak napas.

Advertisement

Limbah popok dapat melepaskan senyawa organik berbahaya bagi manusia, antara lain toluene, ethylbenzene, xylene dan dipentene yang dapay menimbulkan efek jangka panjang berupa munculnya penyakit-penyakit berbahaya. Bahan hidrogel yang ada pada popok bayi dapat berpotensi menimbulkan elergi. Kandungan dioksin juga ditemukan dalam bahan pembuatan popok sekali pakai. Diksin sendiri merupakan turunan dari proses pemutihan kloring dimana senyawa ini memiliki sifat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker pada manusia.

Tingginya pemakaian popok sekali pakai yang tanpa diimbangi dengan pemanfaatan atau pengelolaan dapat menimbulkan permasalahan yang dapat mencemari lingkungan. Sehingga perlu adanya solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan tersebut. Menurut Alfiah dan Ratnawati (2021) salah satu cara untuk mengurahi permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh popok sekali pakai adalah dengan memanfaatkan popok bekas sebagai media tanam.

Advertisement

Cara pengelolaan popok bekas menjadi media tanah yaitu, pertama popok bekas dibersihkan. Kemudian gunting popok dan ambil isinya dimana yang digunakan adalah hidrogel yang dapat menjadi bahan serap air, setelah itu masukkan ke dalam ember yang kemudian diberi campuran MOL setengah gelas air sebagai bakteri pengurai dan air 1 liter. MOL atau Microorganisme Local merupakan bahan campuran yang terbuat dari air bekas cucian beras, tempe/tape, dan tetes tebu.

Setelah diberi campuran MOL kemudian tutup ember dengan raoat dan biarkan selama 7 hari. Setelah 7 hari gel popok bekas tersebut dapat diampurkan dengan media tanah atau nutrisi hidroponik. Kelebihan dari penggunaan media tanam dari popok bekas ini adalah tidak perlu terlalu sering disiram, karena hidrogel popok dapat untuk menyiman air, mengirit pemberian pupuk, serta tanaman terbukti lebih bugar dan subur jika dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi media popok bekas.

Selain dengan memanfaatkan popok bekas menjadi media tanam, seharusnya perusahaan popok sekali pakai bekerjasama dalam pengelolaan limbah popok yang dihasilkan selain itu perusahaan terkait memiliki cara tersendiri dalam megurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat dari penggunaan popok sekali pakai. Diperlukan juga kesadaran masyarakat dan diri kita sebagai generasi mendatang dengan mengolah popok sekali pakai sendiri dan beralih memakai popok kain atau cloth diaper yang dapat digunakan berulang kali dan lebih minim menumbulkan pencemaran pada lingkungan.

Sumber: 

Alfiah, R., & Ratnawati, S. R. (2021). Pemanfaatan Popok Bayi Bekas sebagai Media Tanam Guna Mereduksi Penemaran Lingkungan di Desa Sambirejo. Proceeding of Integrative Science Education Seminar, 149-159.

Nawawi, M. I., Azizah, M. N., & Andini, T. (2019). Pemanfaatan Limbah Popok Bayi sebagai Alternatif Media Tanam. S-1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 1-6.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa S1 Ilmu Lingkungan