Pre-Event Project Plan Competition (PPC) 2021 AIESEC in UGM Berbagi Perspektif tentang Kontribusi Pemuda dalam Pemenuhan SDG

SDG alias Sustainable Goals Development menjadi kosa kata yang sering terdengar di era saat ini. Mulai dari misi peningkatan edukasi hingga penyetaraan gender, target-target ambisius ini mencakup berbagai sektor dimana pembangunan perlu dilakukan. Namun dengan misi-misi besar ini, apakah kalian sebagai pemuda pernah bertanya-tanya, Apa sih yang bisa saya kontribusikan?

Advertisement

Topik tersebutlah yang dibahas dalam dua webinar AIESEC in UGM pada bulan Juli lalu. Kedua webinar ini merupakan bagian dari rangkaian acara Project Plan Competition (PPC) 2021 yang mengangkat tema besar “SDGs Empire: Empower Yourself and Pioneer Youths through Revolutionary Solutions”. Sesuai dengan namanya, acara kali ini ingin meng-highlight SDG, utamanya apa yang dapat dilakukan pemuda-pemudi melalui ajang berbagi informasi hingga kompetisi proyek.

Dalam webinar pertama yang mengangkat topik “Youth and SDGs Around the World”, dihadirkan dua pemimpin muda hebat yaitu Kak Gubera Kumar, President of AIESEC in Singapore 21/22 dan Kak May Methavee, President of AIESEC in Thailand 21/22. Mereka berdua ini membagikan insight berharga mengenai tanggapan dan pengalaman mereka terkait pemenuhan SDG. 

Kak May Methavee contohnya merefleksikan statusnya sebagai pelajar dan ingin bertindak lebih untuk orang-orang disekitarnya. Mulai dari mana? Begini kata beliau:

Advertisement

“Remember, the future is unpredictable, but it is controllable through our actions. You can start with what you care and are passionate about. Because if you care, you do it.” 

- May Methavee, President of AIESEC in Thailand 2021/22

Advertisement

Kak Guby mengambil sisi berbeda dari SDGs dan menyatakan bagaimana 17 poin SDG bukan sekedar checklist yang perlu dipenuhi, namun juga merupakan jalan bagi masa depan yang lebih baik dan mengingatkan bahwa aksi sekecil apapun tetap perlu diapresiasi. Kak Gubera juga memberi saran bagi pemuda-pemudi yang ingin berkontribusi selama pandemi:

“As youth, we can get involved in helping the Covid-19 crisis by supporting local businesses, be conscious of fake news, and using our voice to make a stand as also practicing leadership.” 

- Gubera Kumar, President of AIESEC in Singapore 2021/22

Paruh kedua acara Pre-event juga tidak kalah menarik tentunya dengan kehadiran Kak Fildzah Amalia (PR & Marketing Coordinator Zero Waste Indonesia) dan Kak Alfaridz Rayhan (Co-Founder AjakGerak) dengan topik “Wake Up and Take Action: Realize Issues Around You and Solve It with SDG”. Keduanya memiliki pengalaman di lapangan mengenai aksi pemuda dalam mendorong pemenuhan SDG dan dalam acara ini membagi perspektif mereka terkait keterlibatan pemuda dalam pemenuhan SDG, terutama di bidang pendidikan dan environmental.

Sesi pertama dibuka oleh Kak Aldian yang menekankan menekankan urgensi pendidikan di Indonesia terutama di konteks pandemi saat ini dan bagaimana pemuda dapat berkontribusi dalam mempermudah situasi.

“Buat aku pribadi, pendidikan adalah bekal untuk berguna bagi masyarakat dan diri kita sendiri. Penutupan sekolah terdampak COVID-19 mengakibatkan progress SDGs nomer 4 yang berfokus pada pendidikan harus terhambat. Sebagai pemuda yang terdidik, kita memiliki potensi dan tanggung jawab besar untuk mendidik dan menjadi role model, setidaknya untuk lingkungan kita.” 

- Alfaridz Rayhan, Co-Founder AjakGerak

Di sesi kedua bersama Kak Fildzah, fokus bergeser ke kontribusi pemuda di bidang environmental. Kak Fildzah yang bernaung di organisasi Zero Waste Indonesia bahkan juga memberikan beberapa 5 cara mudah bagi para pemuda yang ingin berkontribusi kepada lingkungan melalui gaya hidup nol sampah. 5 poin tersebut mencakup Find Your Why atau merefleksikan alasan mengambil keputusan tersebut, melakukan trash audit, memulai dari satu target, mengimplementasikan 6R (Prevention, rethink, refuse, reuse, reduce, rot, recycle) dan mengajak teman dan komunitas sekitar untuk bergabung.

Tentunya dari kedua rangkaian acara banyak sekali insights yang dapat diambil. Harapannya, kamu (iya kamu!) para pemuda lokal Indonesia tidak hanya dapat merefleksikan serta lebih memahami makna SDG secara nyata namun juga terinspirasi mengambil langkah-langkah untuk pemenuhan nilai-nilai ini di lingkungan sekitar kamu. Mengutip Kak Guby “no action is too small”, jadi kamu mau mulai darimana nih?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE