Keadilan bagi rakyat good-looking, kalimat itulah yang sering terlihat dibeberapa cuitan dari netizen. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkataan ini benar adanya. Banyak sekali kejadian dimana kerap kali si pemilik wajah good-looking menerima lebih banyak perhatian dan simpati dari banyak orang meski terkadang merekalah yang berbuat salah.
Ambil contoh kasus dari Ted Bundy. Dia adalah salah satu pembunuh berantai paling ternama di Amerika dengan dakwaan pembunuhan dan pemerkosaan atas lebih dari dua puluh wanita dengan rentang usia dari 12 hingga 24 tahun. Bundy dikenal dengan auranya yang menawan dan wajahnya yang tampan. Dan dengan wajah itu pulalah Ia berhasil menjadi manipulator ulung dan berhasil membawa banyak mangsanya kedalam kandangnya.
Setelah serangkaian pembunuhan dan pemerkosa yang dilakukannya selama empat tahun lamanya, yang dimana dimulai pada sekitar tahun 1974, akhirnya Ia berhasil ditangkap oleh pihak yang berwajib. Meskipun telah berhasil melarikan diri setidaknya dua kali dan selama melarikan diri Ia menambah jumlah korbannya, akan tetapi Ia akhirnya berhasil ditangkap kembali dan Bundy pun dijatuhi vonis mati setelah membela dirinya sendiri tanpa adanya pengacara yang membantunya selama persidangan berlangsung.
Selama sidang berlangsung, banyak sekali bukti yang memberatkan Bundy, akan tetapi Ia tetap bersikukuh untuk menyebut dirinya sama sekali bersih dari segala tuduhan yang dilayangkan oleh jaksa penuntut umum. Selama persidangan, Ia menarik banyak perhatian para wanita. Ia dipuja-puja oleh banyak wanita disebabkan oleh caranya yang ciamik dalam menyangkal semua bukti-bukti dan para saksi yang memberatkannya. Bundy bahkan menerima lebih dari ratusan surat cinta selama masa persidangan, para wanita pemuja Bundy benar-benar dibutakan oleh ketampanan Bundy. Mereka bersikukuh bahwa Bundy tidaklah bersalah atas semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya.
Akhirnya pada tahun 1989, sembilan tahun setelah Ia divonis hukuman mati, Bundy akhirnya dieksekusi mati menggunakan kursi listrik. Barulah sebelum dieksekusi Bundy akhirnya mengakui bahwa dirinya bersalah atas lebih dari tiga puluh kasus penghilangan nyawa. Meskipun begitu, para ahli berpendapat bahwa korban Bundy mencapai seratus.
Dari kasus ini, kita benar-benar melihat peran dari pretty previleges, karena bahkan disaat semua bukt telah mengarah pada Ted Bundy, tetapi beberapa orang masih terus membelanya. Mungkin hal seperti itu tidak mungkin terjadi jika saja si terdakwa tidak memiliki wajah rupawan yang sesuai dengan standar dari banyak orang. Gary Leon Ridgway atau lebih dikenal dengan nama Si pembunuh dari Green River tidak mendapatkan simpati dari banyak orang.
Mungkin terlintas dipikiran kita, mengapa seseorang yang memiliki aura menawan maupun orang-orang yang memiliki wajah yang sangat sesuai dengan standar dari kebanyakan orang lebih mendapat banyak perhatian? Sebuah riset menyatakan bahwa, jika seseorang memiliki keunggulan dalam fisiknya, itu cenderung menunjukkan bahwa dia adalah orang yang sehat, cerdas, dan memiliki kepribadian yang baik. Sudah tentu bahwa penampilan bukanlah segalanya dan tidak dapat menjadi tolak ukur kita untuk menilai seseorang. Kita harus lebih jeli lagi dan tidak terlalu terburu-buru menilai seseorang berdasarkan kesan pertama, karena biasanya yang diperhatikan saat pertama kali berjumpa dengan seorang yang baru adalah penampilannya.
Meskipun begitu, pernyataan bahwa seseorang yang memiliki penampilan yang menarik akan menjalani hidup dengan mudah terdengar sangat memojokkan beberapa orang. Walaupun keistimewaan yang diperoleh dengan menjadi seorang yang berpenampilan menarik dapat ditemukan dimana-mana, bukan berarti mereka benar-benar terbebas dari berbagai masalah kehidupan. Bahkan parahnya, banyak dari mereka yang menjadi sasaran kejahatan beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab. Dari contoh kasus yang diberikan, kita telah mengetahui bagaimana Ted Bundy mendapatkan banyak simpati dari banyak wanita yang terpengaruh akan penampilannya, tetapi para wanita dan gadis-gadis berpenampilan menarik pulalah yang menjadi sasaran dari seorang predator seperti Ted Bundy.
Dan dalam kehidupan sehari-hari sebagian orang juga benar-benar memojokkan mereka yang memiliki wajah dan penampilan yang menarik dengan membuat sentimen bahwasanya mareka yang rupawan hanya mengandalkan wajah mereka saja dalam menyelesaikan semua permasalahan mereka.
Tetapi kembali lagi dengan judul artikel ini, pretty previlege memang benar adanya dan dapat dijumpai dimana-mana. Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, bahkan yang paling sering ditemukan di lingkungan kerja. Bahkan ada beberapa pekerjaan yang sangat mengutamakan penampilan yang menarik diatas segalanya, contohnya seperti industri hiburan. Sesungguhnya, sangatlah masuk akal jika industri hiburan lebih mengutamakan mereka yang memiliki penampilan yang menarik, akan tetapi disatu sisi mereka yang dianggap tidak begitu menarik harus menerima kenyataan pahit bahwa kesempatan mereka untuk bekerja di industri hiburan yang mungkin telah menjadi impian mereka sejak lama tidak sebesar mereka yang good looking.
Walaupun mungkin kelihatan sangatlah tidak adil, karena sejatinya semua manusia setara derajatnya dan semua orang harus memiliki kadar kesempatan yang sama, tetapi kita jugalah masyarakat itu masyarakat yang sering kali lebih memandang fisik daripada tingkah laku, tidak peduli sudah berapa kali kita mendengar orang tua kita mengatakan bahwa kita harus melihat orang dari dalam hatinya dan bukan dari luarnya.
Hanya segelintir orang yang benar-benar bisa melaksanakannya dengan sungguh-sungguh tanpa sedikitpun condong kepada pemikiran bahwa jikalau seseorang good looking, maka ia terlahir pula dengan sikap yang baik. Jangan lupa pula bahwa meskipun kita tidak memiliki sedikitpun keistimewaan dimata orang lain, selama kita dapat menghargai diri kita sendiri, maka hal-hal seperti itu tidak dijadikan penghalang atau alasan bagi kita untuk berhenti melangkah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”