Proud Of Dewi-Dee-Lestari

Saya -merasa- termasuk orang yang ketinggalan zaman mengikuti rentetan novel karya Dewi Lestari. Novel pertama yang kira-kira rilis tahun 2001, baru saya baca 9 tahun kemudian. Iya, Supernova :1, Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh sebenarnya sudah ingin saya baca sejak tahun 2004. Awalnya saya tanya-tanya ke teman tentang hebohnya novel itu. Namun, tahukah Anda apa jawaban teman saya itu?

Advertisement

"Udah deh Vik, nggak usah baca. Ceritanya ruwet. Kamu mah nggak bakal nyanthol. Itu karya sastra tingkat tinggi. Otak macam kita nggak nyampe!". Lemahlah keinginan saya. Semakin lama, novel itu tidak masuk list novel yang saya beli setiap bulan. Setiap masuk toko buku, novel itu tetap dicetak ulang dan ada di rak toko, tapi juga selalu saya lewati.

Akhirnya, kejadian saat saya benar-benar tidak punya uang buat beli buku baru. Salah satu jalan untuk bisa baca buku/novel ya nyewa. Saya memutuskan menyewa novel di dekat kos saya. Sebelumnya saya menyewa novel yang lain. Entah kenapa waktu itu, tangan saya berhenti di novel yang berjudul PETIR. Saya lihat penulisnya, aha Dee. Sempet mengkeret kalau ingat ocehan teman saya di tahun 2004 itu. Tapi, saya maksa juga buat nyewa. Saya buka, baca, dan akhirnya jatuh cinta.

Kejadian kedua, saya memutuskan untuk menyewa AKAR. saya makin jatuh cinta. Tapi sayangnya di tempat saya menyewa, nggak ada logi-logi dari Supernova. Waktu itu mereka menyewakan PERAHU KERTAS. Tanpa pikir panjang, saya sabet aja.

Advertisement

Rezeki dan jodoh saya memang harus ketemu karya Dee. Adik kos saya malah dapat pinjeman FILOSOFI KOPI.

Memang rezeki dan jodoh saya lagi dengan karya Dee. Sewaktu saya menikah, teman saya ada yang ngado KSATRIA, PUTRI & BINTANG JATUH, PARTIKEL, dan MADRE. Gimana nggak seneng banget coba?

Advertisement

Selanjutnya, saya beli RECTOVERSO (walau novel ini juga pernah saya baca sebelumnya). Beberapa waktu kemudian (sekitar 1 tahun), saya membeli GELOMBANG.

Nah, inilah akhirnya rentetan bacaan saya yang tidak sesuai alur. Hehe…

1. Saya baca PETIR, seharusnya ini dibaca ketiga

2. Saya baca AKAR, seharusnya ini dibaca kedua

3. Saya baca FILOSOFI KOPI (bukan Supernova)

4. Saya baca PERAHU KERTAS (bukan Supernova)

5. Saya baca KSATRIA, PUTRI & BINTAH JATUH, seharusnya ini dibaca pertama

6. Saya baca PARTIKEL,seharusnya ini dibaca keempat

7. Saya baca MADRE (bukan Supernova)

8. Saya baca RECTOVERSO (bukan Supernova)

9. Saya baca GELOMBANG, seharusnya ini dibaca kelima.

10. Saya menungu INTELEGENSIA EMBUN PAGI.

Tahukah Anda, walaupun begitu urutannya, saya selalu baca ulang dan tidak pernah bosan! Banyak hal yang bisa saya petik dari karya Dee. Perubahan banyak terjadi di diri saya, termasuk kembali aktif menulis di blog.

Ayo gemar membaca teman-teman….. 🙂

#baca #novel #dee #supernova #hobi

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE