Puisi 1:
Sajak Kalbu
Tak banyak yang ku inginkan
Hanya dirimu
Bukan yang lain
Menemani di setiap malamku
Â
Tak ada yang perlu dikatakan
Lewat sikapku
Yang sengaja berbeda
Namun kau tak paham kodeku
Â
Bukanlah maksudku
Menyembunyikannya darimu
Aku hanya takut
Kau menjadi berbeda jika kau tahu
Â
Tak banyak yang ku inginkan
Tetaplah di sini
Bersama denganku
'Kan kubuka lebar pintu itu
Saat kau kembali
Lagi
Â
Puisi 2:
Raga yang Hilang di Tengah Padang
Di tengah padang ini
Aku hanya berdiri
Memandang lurus hamparan tanah penuh sepi
Semerbak rumput dihempas angin
Membawaku menuju memori bersamamu
Â
Di tengah padang ini
Tergelar luas cakrawala
Namun tak sedikit pun darimu yang tampak di mata
Tersungkur aku dalam lubang sunyi
Menanti panggilanmu dari dalam sini
Â
Aku masih di padang ini
Di mana kita ikrarkan janji suci
Yang lantas menyatukan
Yang lantas mempertemukan
Yang lantas menguatkan
Sebuah rencana indah yang dirangkai dengan pena emas
Namun kita lupa keberadaan Sang Hyang
Â
Puisi 3:
Kesengsem Aku
Dari sekian banyak tanda tanya
Yang singgah di benakku
Yang senantiasa mengacaukanku
Hanya kamu yang mampu menjawabnya
Memang sulit dipercaya
Namun itu adanya
Â
Fantasiku memanglah liar
Seliar naluriku
Seliar tabiatku
Tak ada yang bisa menghentikan
Terlebih ambisi yang selalu meluap egonya
Hanya kamu yang mampu meluluhkan
Lewat tutur katamu
Aku pun tersipu
Â
Bintang memang ingin ku dekap
Itu tak salah
Imajinasiku memang mantap
Kamu menyerahlah!
Hanya kamu yang membalasku
Lewat senyummu
Bukan amarahmu
Â
Kesengsem aku
Memang sulit dipercaya
Namun itu nyatanya
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”