#PuisiHipwee Aku Menyukaimu! Kenapa Kamu Tidak?

Ketika aku menemukan frekuensiku yang tepat tapi tak sama denganmu


Aku Menyukaimu, Kenapa Kamu Tidak ?


Sungguh mudah mengatakan aku sayang kamu

Tapi kenapa kamu tidak?

Lama aku menunggumu

Setiap detiknya kuhitung dengan saksama

Bahkan berapa kali kau tersenyum denganku

Bisa jadi wacana yang indah untuk diuraikan

Banyak harap kubungbung tinggi

Berharap engkau akan sudi

Mampir mengisi relung hati

Namun hingga ratusan hari

Kau memang tak ingin berpindah ke sisiku 

Yang siap kapanpun menemanimu

Bahkan tanpa harus engkau meminta izinku sekalipun

Ah rasanya kata kita

Hanya berlaku untuku saja

Kita adalah perwujudan masa depan

Sementara kau dan aku hanyalah sebuah kenangan

Bertepuk sebelah tangan memang sangat menyakitkan ya

Yang peduli dengan rasaku hanya diriku sendiri

Aku sibuk mengatur kembali kaca yang telah retak

Setelah kaca itu menyatu 

Pantulannya bahkan hanya memancarkan parasmu seorang

Aku menciptakan duniaku dan engkau

Dalam fantasi ku semata

Apa kurangnya aku?

Apa sulitnya memilih aku?

Mudahnya aku menyukaimu

Tapi kenapa kamu tidak?

 


Frekuensi


Bagaimana kita kenal

Tak ada yang pernah tahu

Mungkin aku dulu yang menyapamu

Kau dan sepeda onthelmu begitu asyik

Lupa sekeliling hingga tak menggubris 

Yang diam diam memperhatikanmu

Dari jauh sambil menabur senyum

Lalu bagaimana kita memulai hubungan?

Tak ada yang mengetahui

Saat kita bicara

Kita seperti satu frekuensi

Tak peduli apa yang orang pikirkan

Kita hanya sibuk berjalan

Tanpa menyakiti siapapun

Ah aku ingat

Satu hal yang membuatku jengkel

Kau suka memanggil aku dengan sebutan mbak

Hanya karena aku kakak tingkatmu

Sementara dari usia kau jauh lebih tua dariku

Pada akhirnya kau menyerah dan memanggil namaku

Lama kiranya menyandang kata kita

Hingga suatu hari kau bersungguh sungguh

Dengan berani walau dari jarak yang jauh

Meminta izinku untuk dipinang 

Siapa pun yang sefrekuensi pasti bahagia mendengar permintaan itu

Tapi nyatanya aku tidak begitu

Hidupku begitu rumit

Bahkan untuk kamu yang paling mengerti aku

Aku bertanya tanya ?

Apakah kau terlalu baik untuku

Sementara aku terlalu menyedihkan untuk bersanding denganmu

Percayalah aku tidak membual

Setelah itu kau memilih menikah 

Dengan orang yang baru

Membangun frekuensi yang sama dengan dia

Sedangkan aku melangkah sendiri

Ya aku memang salah

Setelah setahun kehilangan arah 

Aku baru sadar bahwa frekuensi yang sama sepertimu

Tak mudah untuk dibangun

Tak mudah untuk ditelusuri

Lama lama kupikir frekuensi ku akan meredup

Seperti hilang begitu saja

Tanpa radar, tanpa dicari oleh orang orang

Mati begitu saja

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Malu menujukkan paras Berani menjual kata-kata Tak ingin alay sendiri Akhirnya membagi rasa dalam puisi