#PuisiHipwee: Bait-Bait Hangat dalam Ranting Hangat

Kecup sayang di dalam baluran doa


Bait Sederhana Tuk Buah Hati Tersayang


Advertisement

Buah hati tercinta yang menjadi titipan Rabbi. Menyaksikanmu, menatap rautmu, tatkala sang malam bertandang membaringkan tubuh sembari hening malam merayap berkidung sabda kasih kecup sayang ucap syukur kepada gusti Rabbi yang terkasih menjaga didalam baluran doa cinta sepanjang masa. Ucap syukur mampu melihatmu tumbuh dari hari ke hari yang mengalir didalam alunannya yang penuh cuplikan silih berganti. Disapa apa yang terlintas maupun tak terbayangkan. Disapa hangat kasih sayang Allah yang tak dapat terjabarkan seluruhnya didalam bait. Kasih Allah nan syahdu terkecup didalam sujud doa. Penempaan tuk penguat jiwa. Hanya bersama Allah hati kita mampu terus kuat lewati perjalanan demi perjalanan. Buah hati satu-satunya putri yang mendayung titipan dari Rabbi, melalui tiap selimut lautan kehidupan semenjak ruh mu hadir dengan cinta menatap segi sekeliling dalam pijak didunia ini. Teman hidup kala terbit hingga terbenamnya mentari. Teman bercerita, teman hidup haru, duka maupun suka. Teman hidup paling setia kala tangis pun bahagia. Ada garis takdir dalam rahasia kasih sayangnya Allah yang menggema. Ada hinggap getir menjadi pewarna pelengkap pada labirin kehidupan kita, warna yang mencurahkan makna, hikmah didalam setiap petikan kisah, pelengkap bumbu cerita hangat yang menjadi penguat berkat karunia dan perlindungan Allah. Ada garis liuk yang luruh tak mampu diutarakan penuh. Senandung hangat doa yang selalu menjadi pelindung dan penjaga kala hujan menderu, membasuh tirai kelabu rindu menjadi warna pelangi yang syahdu. Didalam doa yang mendekap dengan sejatinya larik syahdu yang bersimpuh. Kesederhanaan penuh racik makna yang menghiasi lautan detik demi detiknya bersama kasih sayang Allah yang meramu.

Melihatmu tersenyum , merupakan pelukan dan senandung ucap syukur ku kepada Allah Yang Maha Mengasihi. Kasih Rabbi begitu sangat syahdu serta luar biasa nak. Nanti, kelak engkau akan mengerti bagaimana berkat menjaga sholawat bersama Rasul Allah dikecup dan terasa dengan begitu manis membalur temani lautan kehidupan ini. Hatimu yang mungil nan jernih yang terjaga perlahan mampu membaca merasakannya dari dalam lubuk hati. Semoga kasih sayang Allah menganugerahi kelembutan hati pada hati dan jiwamu.. terpingkal terpana terkadang acap menetes titik air mata dalam suka duka bersama.. larik demi larik hangatnya doa menyertaimu selalu selamanya teruntuk dirimu nak. Semoga kasih sayang Allah senantiasa menjagamu didalam kebaikan serta perlindungan luruh kebaikan NYA tuk dirimu bersama penjagaan kasih sayang dari Allah dan berkat Allah yang tercinta..

Pelita kasih pertama yang membalut kisah lika liku nan merdu. Menjadi titipan kasih sayang didalam meniti pelajaran labirin anugerah sepanjang masa yang penuh haru suka duka melebur menjadi satu. Pelita kasih sayang mendekat kepada renung hangat. Semoga semua mimpimu kelak nyata dijaga oleh NYA. Menjadi pengantar jembatan menuju syurga Nya Allah.. menjadi insan berguna tuk sesama, dunia hingga akhiratNya kelak, berakhlak mulia dan menjadi sebaik-baiknya muslimah sejati yang shaleha. Peluk hangat kecup sayang teruntuk putriku tercinta dan tersayang.

Advertisement


Ranting Hangat


Bait sederhana terukir di tapak jejak langkah hari. Terkulai di simpul ranting hangat gemericik rintik alunan melodi. Bersemi rasa didalam hati menjadi kisah halusnya, dan lalu terkunci sendiri direlung hati. Piawainya ombak lautan hati menghantar kesana kemari pada latupan hari. Simpul senyuman berserah diriku kepada Rabbi. Menempuh titian hari pada alur kehidupan bukan tuk diriku, berada aku pada penempatan takdir ruh yang Rabbi anugerahkan. Simpul kasih sayang terpatri didalam hati teruntuk dirimu yang aku sayangi. Simpul dilema haru menjadi suratan tarikan nafas hari demi hari yang penuh misteri. Simpul rasa bergelayut membawa bayangmu kian singgah temani langkah ini. Simpul nyata membawaku kedalam sebuah kenyataan yang bersemayam. Sanggupkah diriku menyaksikan hati yang menghilang?

Advertisement

Mentari terbenam, sang ranting diterpa badai hangat, sang angin menyibak menarik tanpa kompromi kepada jiwa bak tersedak. 

Hatiku, kemana langkah dirimu?

Akankah keajaiban mampu bersuara merdu. Akankah keajaiban mampu berdamai kepada asa. Akankah keajaiban mampu menyelami hati yang merundung mendung. Akankah matahari mampu kembali memijari abu hati dalam tapak warna jelas. Sebelum cahaya dalam sunyinya sebuah perjalanan yang sekilas halus memporak porandakan sang ranting teduh hangat, hampa diguyur rintik rindu. Sebelum cahaya menjadi sebuah pertemuan dalam taburan mimpi. Mampukah impian hati kita yang sebatas pernah saling memahami mampu berbicara disuatu hari nanti?

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE