Puisi 1:
Dwipayana
Nyiur di pantai melambai-lambai
Dalam naungannya, sejenak kita berehat
Melepas penat sehabis menyusuri seluruh penjuru Bumi
Mulai dari pegunungan hingga lautan
Meski sejak langit membiru dan akhirnya lembayung petang menjeru
Aku belum jenuh
Masih ingin berpetualang
Menapaki pulau-pulau Adiwarna yang selama ini selalu kau bilang
Kendati demikian
Maafkan aku yang sudah tidak tahan
Yang lantas juga membuatmu berhenti di tengah jalan
Seluruh tenagaku telah habis
Andai aku berani keluar dari zona aman
Dan menikmati hidup ini layaknya sebuah pengembaraan
Masih banyak lembar kosong dalam jurnal ekspedisiku
Antara kau dan aku
Yang harusnya masih terus berkelana menggapai bintang
Maka aku tutup buku perjalanan
Terimakasih atas petualangannya, Kawan
Puisi 2:
Begitu Saja
Langit biru
Pepohonan hijau
Mentari oranye
Ombak yang menerjang
Burung-burung terbang
Para kera bergelantungan
Singa mengejar
Kijanglah yang dikejar
Begitu saja seterusnya hingga sangkakala diderukan
Tiada yang menyalahi kodratnya
Mereka berjalan sebagaimana mestinya
Karena mereka tunduk pada yang Kuasa
Bukan seperti manusia
Yang hanya tahu membangkang dan suka membantah
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”