Hadir
Hingga saat larut mata masih terjaga
Menyibak sekat2 di memori yang tak terlupakan
Ku ingat-ingat kembali pertemuan di sana
Diantara kau dan aku masih ada sudut menajam
Ku atur lagi hela nafas
Menyingkirkan keraguan dalam melangkah
Disana di kedai itu kata pertama terucap
Saat itulah cerita akan bermula
Ku sempatkan hadir seperti matahari
Tak pernah ingkar utk terbit
Saat matahari mulai mengiring malam
Sedialah aku jadi lampu jalanan
Banyak orang berucap
Yang berlalu akan menjadi rel selanjutnya
Ada pula yang berujar
Yang sudah terjadi sudah biarkan
Maka disanalah tempat ku
Tak beranjak sekedar untuk menenanimu
Menikmati penggalan cerita masa lalu
Seperti apa pun masih sama tempatku
Terlampau banyak cara mencintaimu
Seperti cabang pohon menumbuhkan bunga dan buah
Menjaga mu adalah bunga terindah yang ku tunggu
Dan menerima mu adalah buah termanis dalam kecapan
Tuhan sungguh maha asyik di atas segalanya
Ingatkan aku untuk menyiraminya dengan kasih
Agar aku bisa menjaga dan menerima berkah Mu
Karena itulah simbol syukur pada Mu
By : Singgih Prabowo
Kopi Asmara
Sehangat cuaca dan kopi yang ku teguk malam ini
Tutur katamu memaniskan pahit yang ku jalani
Sorot pandangmu meninggikan asaku
Sampai di terendahku tanganmu masih menggapai
Oh Tuhanku Yang Maha Asyik
Tak perlu ku sebut namanya dan pintaku
Jagalah dia semogakan dia untukku
Agar dapatku seduh kopi bersamanya
Oh Tuhanku Maha Cinta
Jangan biarkan seduhan kopiku hambar
Sediakan munajatku menikmati kopi bersamanya
Agar ampas kopi tak menjadi sisa
Dan untukmu rindu berlabuh
Jangan letih menunggu perahu bersandar
Jangan lelah menatap gugusan bintang
Disana ku harap semesta merestui
By : Singgih Prabowo
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”