#PuisiHipwee Hai Malam, Aku Ingin Menikah

Hai Malam, Sampaikan Padanya Aku Ingin Segera Menikah


Hai Malam




Apa kabar ?

Ku kira kau cukup tenang

Kemaren kau begitu menggelegar 

Dipenuhi kilatan petir bersautan

Kau datang setiap hari

Kadang membawa bintang

Tak jarang hanya menghadirkan bulan

Kau adalah saksi mata

Bagiku dan mereka yang kau lindungi

Dibawah langitmu yang pekat dan dalam

Kau pendengar yang baik

Sebanyak apapun rahasia yang kubagikan

Tak akan ada satupun yang akan kau uraikan

Kau hanya terdiam bahkan hanya bersuara lirih melalui angin

Bisa kubilang itu kelebihanmu

Kadang kau juga sangat menjengkelkan

Kau mengingatkanku untuk pulang 

Padahal pekerjaanku belum usai

Warna gelapmu menuntutku untuk segera angkat kaki

Mengarahkan langkah untuk segera menuju rumah

Bilamana kau mampu berujar

Dengan lembut kau akan berkata

"Besok saja kerjanya, sudah saatnya tubuhmu beristirahat"

Kau memang perhatian

Saat aku merasa bosan 

Tak jarang kau menyuguhkan 

Pemandangan senja dengan warna jingga yang menakjubkan

Membuatku sejenak merona

Tetaplah jadi malam yang kubanggakan

Jangan lekas muram dan suram

Kutahu kau lebih suka ketenangan

Dibandingkan memberi peringatan dengan keributan

 


Aku Juga Ingin Menikah


 

Aku tahu umurku memang tak muda

Kulit wajahku yang dulu begitu elastis

Lambat laun mulai mengendur

Keriput dan garis tipis mulai akrab kukenali

Di beberapa sisi wajahku

Ah ini tandanya

Batinku dalam hati

"Aku sudah tua"

Ujarku sambil menghela napas panjang

 

Di usia ku saat ini

Tuhan memberiku banyak rezeki yang melimpah

Ayah dan ibuku sehat dan selalu ada

Aku tak kaya raya tapi berkecukupan

Selalu ada uang bulanan yang bisa kugantungkan 

Dari pekerjaanku yang mengutamakan perhitungan

 

Aku cukup bersyukur dengan keadaanku sekarang

Tapi jauh dilubuk hatiku yang terdalam

Ada yang membuatku merasa kekurangan

Aku ingin menikah

Sayang hingga kini belum ketemukan

Ia yang kurasa tepat

 

Mereka bilang standarku terlalu ketinggian

Inilah yang membuatku bukan menjadi pilihan

Padahal aku tak pernah bilang tipeku seperti apa

Mereka yang kusebut teman

Enggan bertanya hanya asyik menduga-duga

 

Aku tidak ingin coba-coba

Apalagi masalah hidupku

Aku tahu aku sudah tua

Aku pun tak suka sendirian 

Tak jarang aku merasa tersiksa

 

Meskipun begitu jangan pandang aku tercela

Hanya karena berstatus lajang di usia kepala tiga

Jangan suka menuntutku terburu buru untuk mengambil keputusan 

Tanpa berpikir panjang 

 

Aku memang ingin membuat kata kita

Tapi bukan berarti aku asal mendekat

Pada siapa saja yang katanya orang berstatus "masih lajang"

 

Aku hanya ingin mendapatkan orang yang baik 

Orang yang punya komitmen untuk saling memperbaiki diri

Orang yang menganggap ku layak untuk dirinya

Begitupun sebaliknya

 

Aku ingin menjadi rumah seseorang

Sebagai tempat kembali ketika ia letih

Sebagai ruang untuk tempatnya mencari jawaban

Mungkin ini salah satu cobaanku

Dibalik semua kemudahan yang aku dapatkan

Jadi jangan kasihani aku

Lebih baik kau doakan

 

Semoga saja aku segera dipertemukan 

Dengan dia yang selama ini kunanti

Kuharap bukan ketika nafasku hendak pergi

Atau ketika dia sudah menyerah mencari diriku

 

Semoga dalam langit yang sama ini

Doa lirihku di sepertiga malam 

Di dengar Tuhan ya

Agar Dia yang menciptakanmu dan aku

Segera menuntun langkahmu ke jalan ku



 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Malu menujukkan paras Berani menjual kata-kata Tak ingin alay sendiri Akhirnya membagi rasa dalam puisi