Hai Malam
Apa kabar ?
Ku kira kau cukup tenang
Kemaren kau begitu menggelegar
Dipenuhi kilatan petir bersautan
Kau datang setiap hari
Kadang membawa bintang
Tak jarang hanya menghadirkan bulan
Kau adalah saksi mata
Bagiku dan mereka yang kau lindungi
Dibawah langitmu yang pekat dan dalam
Kau pendengar yang baik
Sebanyak apapun rahasia yang kubagikan
Tak akan ada satupun yang akan kau uraikan
Kau hanya terdiam bahkan hanya bersuara lirih melalui angin
Bisa kubilang itu kelebihanmu
Kadang kau juga sangat menjengkelkan
Kau mengingatkanku untuk pulang
Padahal pekerjaanku belum usai
Warna gelapmu menuntutku untuk segera angkat kaki
Mengarahkan langkah untuk segera menuju rumah
Bilamana kau mampu berujar
Dengan lembut kau akan berkata
"Besok saja kerjanya, sudah saatnya tubuhmu beristirahat"
Kau memang perhatian
Saat aku merasa bosan
Tak jarang kau menyuguhkan
Pemandangan senja dengan warna jingga yang menakjubkan
Membuatku sejenak merona
Tetaplah jadi malam yang kubanggakan
Jangan lekas muram dan suram
Kutahu kau lebih suka ketenangan
Dibandingkan memberi peringatan dengan keributan
Aku Juga Ingin Menikah
Aku tahu umurku memang tak muda
Kulit wajahku yang dulu begitu elastis
Lambat laun mulai mengendur
Keriput dan garis tipis mulai akrab kukenali
Di beberapa sisi wajahku
Ah ini tandanya
Batinku dalam hati
"Aku sudah tua"
Ujarku sambil menghela napas panjang
Di usia ku saat ini
Tuhan memberiku banyak rezeki yang melimpah
Ayah dan ibuku sehat dan selalu ada
Aku tak kaya raya tapi berkecukupan
Selalu ada uang bulanan yang bisa kugantungkan
Dari pekerjaanku yang mengutamakan perhitungan
Aku cukup bersyukur dengan keadaanku sekarang
Tapi jauh dilubuk hatiku yang terdalam
Ada yang membuatku merasa kekurangan
Aku ingin menikah
Sayang hingga kini belum ketemukan
Ia yang kurasa tepat
Mereka bilang standarku terlalu ketinggian
Inilah yang membuatku bukan menjadi pilihan
Padahal aku tak pernah bilang tipeku seperti apa
Mereka yang kusebut teman
Enggan bertanya hanya asyik menduga-duga
Aku tidak ingin coba-coba
Apalagi masalah hidupku
Aku tahu aku sudah tua
Aku pun tak suka sendirian
Tak jarang aku merasa tersiksa
Meskipun begitu jangan pandang aku tercela
Hanya karena berstatus lajang di usia kepala tiga
Jangan suka menuntutku terburu buru untuk mengambil keputusan
Tanpa berpikir panjang
Aku memang ingin membuat kata kita
Tapi bukan berarti aku asal mendekat
Pada siapa saja yang katanya orang berstatus "masih lajang"
Aku hanya ingin mendapatkan orang yang baik
Orang yang punya komitmen untuk saling memperbaiki diri
Orang yang menganggap ku layak untuk dirinya
Begitupun sebaliknya
Aku ingin menjadi rumah seseorang
Sebagai tempat kembali ketika ia letih
Sebagai ruang untuk tempatnya mencari jawaban
Mungkin ini salah satu cobaanku
Dibalik semua kemudahan yang aku dapatkan
Jadi jangan kasihani aku
Lebih baik kau doakan
Semoga saja aku segera dipertemukan
Dengan dia yang selama ini kunanti
Kuharap bukan ketika nafasku hendak pergi
Atau ketika dia sudah menyerah mencari diriku
Semoga dalam langit yang sama ini
Doa lirihku di sepertiga malam
Di dengar Tuhan ya
Agar Dia yang menciptakanmu dan aku
Segera menuntun langkahmu ke jalan ku
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”