#PuisiHipwee Hai Malam dan Laut

Aku menyukai lautan tapi enggan pergi saat malam datang


Laut


Wahai laut

Suara ombakmu menetramkan hatiku yang kalut

Hembusan anginmu meredakan amarahku yang sampai ke ubun ubun

Pasir putihmu yang halus 

Memanjakan kakiku yang lelah berjalan jauh

Kau memang pantas disebut rumah keduaku

Biasanya aku berpikir untuk menenggelamkan diriku

Dibawah air asinmu yang biru

Serasa menghapuskan dosa berat yang kupikul

Jika malam datang

Kau berdiam ditemani bintang

Akupun enggan beranjak pulang

Lama lama aku ingin menetap selamanya

Hingga menunggu fajar keesokan harinya datang

Wahai laut

Jikalau engkau bisa bersuara

Pasti kau akan meneriakiku 

Untuk segera lekas pulang

Kau mungkin bosan melihatku 

Selalu datang kepadamu

Sambil terisak melaburkan kesedihan



Sementara saat ku sedang gembira

Aku akan mudah melupakanmu

Kau pasti akan sangat kesal dengan hal itu

Tapi aku tau kau tak akan rela 

Meninggalkanku sendirian

Bahkan saat aku sengaja meleburkan tubuhku

Ombakmu membawaku kembali ke daratan

Engkau memang tak ingin aku

Hilang dalam laut birumu

Termakan ikan lenyap membusuk begitu saja

Kau memang suka aku untuk duduk di bibir pantaimu

Walau waktu yang dihabiskan hanya berupa tangisan

Aku akan tetap pergi, laut

Mungkin tidak di tempatmu

Biarpun begitu kau akan jadi teman nomor satuku

Jadi rumah

Jadi ruang peredam

Jadi tempat singgah

Maka tetaplah indah

Walau kau kutinggalkan

Sementara bahkan selamanya

 


Hai Malam


Hai malam

Apa kabar ?

Ku kira kau cukup tenang

Kemaren kau begitu menggelegar 

Dipenuhi kilatan petir bersautan

Kau datang setiap hari

Kadang membawa bintang

Tak jarang hanya menghadirkan bulan

Kau adalah saksi mata

Bagiku dan mereka yang kau lindungi

Di bawah langitmu yang pekat dan dalam

Kau pendengar yang baik

Sebanyak apapun rahasia yang kubagikan

Tak akan ada satupun yang akan kau uraikan

Kau hanya terdiam bahkan hanya bersuara lirih melalui angin

Bisa kubilang itu kelebihanmu

Kadang kau juga sangat menjengkelkan

Kau mengingatkanku untuk pulang 

Padahal pekerjaanku belum usai

Warna gelapmu menuntutku untuk segera angkat kaki

Mengarahkan langkah untuk segera menuju rumah

Bilamana kau mampu berujar

Dengan lembut kau akan berkata

"Besok saja kerjanya, sudah saatnya tubuhmu beristirahat"

Kau memang perhatian

Saat aku merasa bosan 

Tak jarang kau menyuguhkan 

Pemandangan senja dengan warna jingga yang menakjubkan

Membuatku sejenak merona

Tetaplah jadi malam yang kubanggakan

Jangan lekas muram dan suram

Kutahu kau lebih suka ketenangan

Dibandingkan memberi peringatan dengan keributan

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Malu menujukkan paras Berani menjual kata-kata Tak ingin alay sendiri Akhirnya membagi rasa dalam puisi