#PuisiHipwee Kamaputra

Kamaputra dan candu


Puisi 1:

Kamaputra


Lagi dan lagi

Sungguh tak dimaui dan tak dikehendaki

Namun semerbakmu menggoda naluri

Daku oh daku

Ke arah mana pandangan ini harus tertuju?

 

Terus-menerus

Ku tangkap genggamanmu tanpa serangkai jurus

Bergetar ragaku, tersentak jiwaku

Kamu dan kamu

Ke setiap sisi mana pun ku menemukanmu

 

"Lagi dan lagi"

Sensasi yang menuntun ke bilik-bilik candu

Sadarku kau lucuti dalam dekapmu

Terhujam maki

Kita bersama bukanlah seperti yang dianugerahi

Hiraukan ricuh, tenggelamlah dalam syahdu

Ke mana pun kau menempuh 'kan daku bayangi

 


Puisi 2:

Candu


Dan tertulislah kisah yang dirungkup hawa dingin sebuah malam

Terbentang meja jati panjang yang di atasnya gelas-gelas memabukkan

Dua pasang mata pun tak sengaja bertautan

Karisma menyeruak keluar dari tubuh sang serigala

Semerbak parfum penuh gairah yang benar-benar tak terelakkan

Semakin menyengat tatkala tubuh dalam lingkupannya

 

Memang tak gamblang, namun seakan  seruan ajakan diikrarkan dari kedua bibirnya

Yang tak ayalnya sulit untuk tak diperindahkan

Maju tak gentar jemari ini mulai beranjak

Ternyata seorang paduka yang sedang ditantang

Nihil getaran di pupil matanya

Nihil geletar di sekujur tubuhnya

Begitu sangar, elok dipandang, tak gamang permainannya

Melampui garis pembatas yang lantas dua kulit tak luput 'tuk bersentuhan

 

Bukan salahku terngiang-ngiang rayuan syahdumu

Lekat membekas terkaman halus dari sang raja peraduan

Kendati seribu pria menghadang pandangan, tetap tampak seringaimu di pelupuk mata

Bagaikan ekstasi, tersembur candu sekujur badan

Seolah tersihir dan 'ku memanggil-manggil ragamu

Malang, tak ada kesempatan 'tuk kali yang kedua

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Maju tak gentar