#PuisiHipwee: Kau Bilang Aku Jahat ! Padahal Kau yang Membangun Kenangan Dalam Hujan

Dari sudut pandang ku Kau memberikan aku kesempatan! Kenyataannya aku salah, kau malah berbuat jahat!

Kau bilang aku jahat?

Advertisement

Padahal kau sudah menyadari

aku sudah tak memiliki kesempatan memilikimu 

Tapi kau masih menaruh pandang penuh makna

Saat bercengkerama denganku

Aku merasa dikagumi dan diperhatikan

Dari sudut pandang ku

Kau memberikan aku kesempatan 

Memasuki hidupmu dan menjadi wanita yang ingin kau raih

Kau bilang aku wanita istimewa

Yang siap kau jaga setiap saat

Dan tak ada waktu untuk melukaiku

Kenyataannya aku salah

Kau malah berbuat jahat

Seenaknya datang dan pergi sesuka hati

Kau pikir hatiku ini tempat persinggahan

Yang bisa kau jadikan tempat tinggal asal kau lelah

Lalu menghilang begitu saja setelah yang kau damba datang

Kau perlakukan aku layaknya kekasih lalu saat kulakukan hal yang sama

Kau enggan membalas menjadi tambatan hati

Lalu siapakah yang jahat disini?

Advertisement

Cobalah jadi aku sehari saja

Kau pasti juga akan kesal dengan tingkahmu sendiri

Aku mengagumi dan menyayangimu

Dengan sepenuh hati tanpa pamrih

Dari sudut pandang ku

Kau nampak baik dan bersahaja

Tak ada celah yang membuatku akan menolak perhatianmu

Sayang kau berulah berlebihan

Kau memberiku harap kemudian menolaku dengan tegas

Tak ingin mempertegas hubungan yang lama kau bina

Kau pun dengan tega membuatku resah

Menerka nerka hubungan apa yang sedang kita jalani bersama

Advertisement

Kini kupertanyakan kembali padamu

Siapa yang jahat disini?

Bisakah kau hentikan itu?

Kenangan Dalam Hujan

Setiap air hujan yang turun ke bumi 

Ia selalu membawa kenangan

Saat ia jatuh ke permukaan laut

Ia menyatu dalam pemandangan biru yang memukaukan mataku

Saat ia jatuh dalam kubangan lumpur

Ia seperti kenangan buruk dalam hidupku

Tak pernah jadi elok 

Terinjak injak bagaikan sampah

Sayang kebanyakan kenangan dalam hujanku menyatu dalam kubangan itu

Terlebih saat dia memutuskan untuk berani keluar dari hidupku

Berani untuk menutup kisahnya denganku

Berani untuk tidak mengenal kata kita lagi

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Malu menujukkan paras Berani menjual kata-kata Tak ingin alay sendiri Akhirnya membagi rasa dalam puisi

CLOSE