Kita, Tidak Sedang Berlomba
Kita, menemukan rapuh pada setiap pola yang tergambar di wajah-wajah manusia.
Kita mendapati satu persatu kata yang mereka utara, adalah pesan-pesan penuh keletihan.
Kita berantakan. Lebih dari bumi yang berantakan. Terlalu penuh menyatukan yang nisbi disatukan, kita rapuh memenangkan kesemuanya.
Padahal, kita tidak sedang berlomba.
Kita butuh mengobati candu pada segala hal tentang “Pongah”, “Antipati”, dan rasa “Ingin aman sendiri.”
Kita perlu menenangkan diri, bahwa segala solusi hari ini bukan tentang memenangkan kelompok satu atau mengalahkan kelompok yang satu.
Kita, tidak sedang berlomba…
Kita butuh jeda untuk keluar dari diri kita yang berantakan. Kita butuh mengosongkan apa yang terlalu penuh, kerikil yang membuyarkan pola pikir.
Kita butuh ruang bicara untuk mengisinya dengan cara. Menggusah apa yang membuyarkan logika, Menggugah apa yang selama ini tidur tentang “iman dan percaya”.
Hari ini, apakah kita telah cukup mengosongkan apa yang seharusnya dibuang dalam ruang? Mengisinya dengan kumpulan amunisi penuh gizi. Sebab solusi tentang masalah hari ini bukan menangnya kelompok yang satu, atau kalahnya kelompok yang satu.
Lagi, kita tidak sedang berlomba…
Pahlawan itu, adalah kalian
Pahlawan itu adalah kalian,
Anak-anakku, para pembelajar yang tetap memilih diam dengan sabar, meski harus menunggu penuh rasa gusar.
Pahlawan itu adalah kalian,
Anak-anakku yang tetap mengisi tangki semangat belajarnya, meski hari-hari dirumah tidak pernah sama dengan hari belajar disekolah.
Pahlawan itu adalah kalian,
Anak-anakku yang sedang memendam rindu, bermain dan belajar seperti hari yang lalu. Hari yang sebelumnya tak pernah di rindukan.
Rindu belajar, rindu teman-teman, rindu membawa buku, beberapa rindu ditegur guru. Seperti bagaimana guru-gurunya rindu, seperti aku.
Apa kabar pahlawan, aku merindukan gelak tawa kalian ditiap-tiap sudut ruang. Lalu tersenyum maklum dengan polah yang kadang menyebalkan, yang seringnya mengajarkan sabar.
Lain nanti, jika kondisi bumi telah pulih. Kita panggil kembali gelak tawa itu, menghempas rindu tentang hari lalu. Nanti, bila semua ini telah kita lewati. Sebentar lagi.
Sebab kalian adalah pahlawan, maka tetaplah jadi pahlawan. Seperti orang-orang yang berjuang diluaran, yang digaris depan. Seperti mereka…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”