Tamu Pelaminan
Ramai diberitakan bahwa negeri ini diserang musim kering
Tanah marah karena tubuhnya patah
Mawarku resah tubuhnya tak kunjung basah
Keresahan juga menyapaku, tentang asa yang pelan-pelan kulepas, tentang mimpi yang kulatih untuk pergi..
Bulan ini aku memanen setidaknya tujuh undangan pernikahan
Di atas meja rias kususun sesuai tanggal, penuh warna, penuh suka cita
Namun, dibalik undangan milik Rani terpajang namamu. Sepasang..
Ya, kau kini sepasang dan akan selamanya sepasang
Tak perlu dijelaskan lagi bagaimana aku menghadapi kenyataan ini
Ada rasa yang begitu menyesakkan di dadaku
Aku rapuh, aku patah..
Barangkali benar bahwa September adalah bulan patah hati
Sekuat tenaga kuajari diri untuk ikhlas menerima, sekuat tenaga kuajari mata agar tetap segar, namun pengajaranku gagal
Benteng-benteng yang kubuat tidak mampu menahan luka yang dijagal
Bayang-bayang masa lalu perlahan hadir tanpa permisi
Lima bulan lalu, namamu dan namaku lah yang kita pesan di undangan pernikahan
Lima bulan lalu, tepatnya hari ini, namamu dan namanya lah yang tercetak indah memanggil air mataku untuk tumpah ruah
Dan aku hanya digariskan untuk menjadi tamu pelaminan
Menyaksikan sosok harapan yang secara final meninggalkanku sepenuhnya
Oleh : Keyfanni Zahra
Jatuh dan Cinta
Aku menunggumu, senja menghapus bayanganku
Kemana lagi kubawa diri ini melangkah?
Tak ada arah yang ingin kusinggahi
Di persimpangan jalan itu kita bertemu untuk menjadi satu
Di persimpangan yang kini gelap bak sebuah kota tak berpenghuni
Orang bilang, jatuh cinta adalah tentang sebuah keikhlasan
Ikhlas menerima lebih dan kurangnya pasanganmu
Ikhlas menerima baik dan buruk keadaan
Juga ikhlas menerima suka dan duka yang tercipta
Semua sudah kulakukan
Kuterima ketidaksempurnaan cintamu padaku, kuterima kurangnya setiamu pada komitmen ini
Batinku diperkuat untuk menampung anak-anak rindu yang tak kunjung berbuah temu
Sementara aku dituntut untuk menjadi lebih
Lebih membuka ruang pada hati, menyediakan tempat agar kau bebas menyakiti
Dan kau? Kau tetap pada posisimu yang lancar menyakiti hingga tulus membagi hati
Perihal jatuh cinta, aku lupa pada satu hal bahwa cinta juga tentang ketulusan
Tulus menerima jika pada akhirnya aku akan "Jatuh" saat "Cintaku" dia tinggalkan
Oleh : Keyfanni Zahra
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”