Kepadamu, Lagi
Sejujur hujan yang menetes di pelataran pipi
Dan padamu, rinduku jatuh lagi
Dengan suara hempasan paling lebam
Karena tiap kutilik bayang, yang kutemu hanya ketiadaanmu
Aku masih menghitung detik paling lekat
Antara penantian tanpa sekat dengan kerapuhan paling semat
Tepat. Pada jeda; kau dan ketiadaan,
kuselipkan lamat-lamat cinta tak beriak
yang meleburku dalam malam paling isak
Bekas Tinggalmu
Biarkan aku bercerita padamu perihal mimpi-mimpi
Angan `tuk bisa menyentuh bayang-bayang seujung jari
Jangan bilang rindu tak pernah datang permisi
Seringkali ia duduk bercengkrama di teras memori
Izinkan diri bernostalgia dengan suara-suara jangkrik
yang terdengar ketika matahari tak nampak terik
Kita dikelilingi cinta, memantul di masing-masing mata
Bahasa telah tercuri pun cuma tersisa derai tawa
Tapi lepas itu,
kau tak pernah berniat kembali memunguti masa-masa itu
Dan kenangan tak pernah sungkan merangsak,
menancap di bekas tinggalmu yang terlampau sejenak
Di Labuhan Rindu, Hari Ini
Untuk rindu yang masih menyetiakan diri di labuhan sepi,
tunggu sebentar lagi
kapal kenangan akan segera menepi.
Pada selaksa resah yang menjelma buih-buih berkejaran menuju karang destinasi,
padanya masih
layar puisi telah terkatup, siap merapatkan jemari.
Dan demi jangkar tangis yang terjun sudah ke dermaga janji,
jangan berpaling lari,
sebab aku membawa serta pelukan ke sini.
IG @ra.juwita
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”